JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pembukaan Piala Dunia (PD) U-20 tahun depan tak akan segemerlap Asian Game 2018. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyebut ketentuan opening FIFA dalam PD U-20 adalah pertandingan perdana. Juga belum ada kepastian pertandingannya bisa dinikmati secara langsung di stadion atau tidak.
Keterangan tersebut disampaikan Zainudin usai rapat terbatas (ratas) persiapan penyelenggaraan PD U-20 2021 yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ratas digelar secara online dan Jokowi berada di Istana Kepresidenan Bogor. Dia mengatakan hanya ada slot waktu maksimal delapan menit sebelum kick off perdana untuk pembukaan. Kemungkinan hanya akan diisi sambutan-sambutan.
"Soal penonton (di stadion, red) kita akan lihat situasi di Mei dan Juni. (Itu pun, red) Jika tidak ada pengunduran," kata Zainudin.
Dia mengatakan banyak faktor yang berkaitan dengan boleh atau tidaknya suporter datang langsung ke stadion menonton pertandingan PD U-20 2021. Di antaranya adalah apakan nanti program vaksinasi sudah berjalan dan merata cakupannya. Kemudian juga kondisi pandemi Covid-19 itu sendiri. Selain itu FIFA juga memberikan arahan dan supervisi penerapan protokol kesehatan di tengah penyelenggaraan PD U-20. Zainudin menuturkan keselamatan dan kesehatan masyarakat tentu harus diutamakan.
"Kita harap Mei dan Juni sudah bisa ditonton dengan kapasitas setengah atau terbatas. Nanti kita lihat," jelasnya.
Dia menegaskan bahwa PD U-20 2021 adalah properti milik FIFA. Indonesia sebatas sebagai tuan rumah. Dia menceritakan di dalam ratas Presiden Jokowi mengecek kesiapan infrastruktur maupun tim nasional (timnas). Menurutnya saat ini masih dalam koridor yang siap. Khususnya untuk tempat penyelenggaraan yang tersebar di enam kota. Yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Palembang, Solo, dan Bali.
Laporan yang disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono persiapan infrastruktur stadion maupun layanan pendukungnya sudah sesuai dengan jadwal.
"Tidak ada satu hal yang mengkhawatirkan," katanya.
Pihak Indonesia tinggal menunggu kapan delegasi FIFA untuk melakukan pengecekan atau inspeksi. Lebih jauh soal kesiapan timnas, dipaparkan oleh Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule. Dia menyampaikan harapan besar timnas dapat berprestasi di PD U-21 2021. Minimal lolos babak penyisihan grup.
"Syukur-syukur masuk delapan besar," katanya.
Sayangnya persiapan Timnas yang nanti bertanding di PD U-21 2021 terancang terganggu dengan mandeknya gelaran Liga 1 dan Liga 2. Iwan Bule mengatakan pada 28 Oktober nanti anak-anak Timnas pulang setelah mengikuti pemusatan latihan di Kroasia. Sedianya ada waktu sebulan bagi skuad Timnas untuk kembali bermain bersama klub masing-masing.
Lalu pada Desember 2020 sampai Januari 2021 mereka kembali menjalani pemusatan latihan di Prancis. Pemusatan di Prancis untuk perispan AFC U-19 di Uzbekistan. Tetapi dengan adanya keputusan tidak digelarnya Liga 1 dan Liga 2, otomatis para punggawa Timnas tersebut nganggur. Iwan menuturkan skenario adanya waktu sebulan untuk kembali bermain di Liga 1 dan Liga 2 itu adalah program dari pelatih Shin Tae-yong.
"(Harapannya, red) Kembali dari TC Kroasia untuk bergabung kembali dengan klubnya dan bisa berkompetisi di Liga 1 dan Liga 2. Mudah-mudahan ini jadi perhatian," katanya.
Supaya ada keputusan bahwa Liga 1 dan Liga 2 dapat bergulir kembali. Dikhawatirkan dengan tidak adanya izin untuk penyelenggarakan kompetisi Liga 1 dan Liga 2, maka hilang satu program dari pelatih. Dalam pengantar rapatnya Presiden Jokowi mengatakan dia ingin mendapatkan laporan tentang kesiapan stadion utama dan pendukung di enam kota yang ditunjuk.
"Dan saya juga ingin mendapatkan laporan dari PSSI mengenai kesiapan Timnas yang akan berlaga," katanya. Jokowi mengatakan seluruh pihak harus bisa meyakinkan bahwa Indonesia sudah menyiapkan protokol kesehatan ketat. Sehingga sangat siap dan aman jadi tempat penyelenggaraan PD U-20 2021.(wan/jpg)