Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Barbados Copot Ratu Elizabeth II dan Ingin Jadi Republik

BRIDGETOWN (RIAUPOS.CO) – Barbados ingin mencopot Ratu Inggris Elizabeth sebagai kepala negara. Rakyat di negeri Karibia itu ingin negara mereka menjadi sebuah republik.

Barbados, bekas koloni Inggris yang memperoleh kemerdekaan pada 1966, tetap mempertahankan hubungan resmi dengan monarki Inggris seperti halnya banyak negara lain yang dulunya menjadi bagian dari Kerajaan Inggris.

Sebut saja Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Meski ketiganya memiliki pemerintahan sendiri, kedaulatan mereka dipegang oleh penguasa Inggris, Ratu Elizabeth II, selaku kepala negara.

“Tiba waktunya untuk secara penuh meninggalkan masa lalu kolonial kami,” kata Gubernur Jenderal Barbados, Sandra Mason, menyampaikan pidato atas nama Perdana Menteri Mia Mottley, dikutip Reuters, Rabu (16/9/2020).

Baca Juga:  Salat di Tengah Kabut Asap

“Rakyat Barbados menginginkan Kepala Negara adalah warga Barbados. Ini adalah pernyataan terakhir dari keyakinan tentang siapa kita dan apa yang mampu kita capai. Oleh karena itu, Barbados akan menempuh langkah logis selanjutnya menuju kedaulatan yang penuh dan menjadi republik pada saat kita merayakan Hari Kemerdekaan ke-55 (tahun),” ucapnya.

Hari jadi Barbados ke-55 itu akan dirayakan pada 30 November tahun depan. Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak Kerajaan Inggris tentang hal tersebut.

Sumber: Reuters/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

BRIDGETOWN (RIAUPOS.CO) – Barbados ingin mencopot Ratu Inggris Elizabeth sebagai kepala negara. Rakyat di negeri Karibia itu ingin negara mereka menjadi sebuah republik.

Barbados, bekas koloni Inggris yang memperoleh kemerdekaan pada 1966, tetap mempertahankan hubungan resmi dengan monarki Inggris seperti halnya banyak negara lain yang dulunya menjadi bagian dari Kerajaan Inggris.

- Advertisement -

Sebut saja Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Meski ketiganya memiliki pemerintahan sendiri, kedaulatan mereka dipegang oleh penguasa Inggris, Ratu Elizabeth II, selaku kepala negara.

“Tiba waktunya untuk secara penuh meninggalkan masa lalu kolonial kami,” kata Gubernur Jenderal Barbados, Sandra Mason, menyampaikan pidato atas nama Perdana Menteri Mia Mottley, dikutip Reuters, Rabu (16/9/2020).

- Advertisement -
Baca Juga:  IKTS Terima Kunjungan Konsulat Jenderal RRC Medan

“Rakyat Barbados menginginkan Kepala Negara adalah warga Barbados. Ini adalah pernyataan terakhir dari keyakinan tentang siapa kita dan apa yang mampu kita capai. Oleh karena itu, Barbados akan menempuh langkah logis selanjutnya menuju kedaulatan yang penuh dan menjadi republik pada saat kita merayakan Hari Kemerdekaan ke-55 (tahun),” ucapnya.

Hari jadi Barbados ke-55 itu akan dirayakan pada 30 November tahun depan. Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak Kerajaan Inggris tentang hal tersebut.

Sumber: Reuters/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari