Kamis, 19 September 2024

Inovasi, Mahasiswa KKN Hubbulwathan Ajarkan Cara Budidaya Metode Aquaponik

DURI (RIAUPOS.CO) — Kreatif dan produktif di masa pandemi, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) dari STAI Hubbulwathan Duri menciptakan inovasi berupa kolaborasi antara aquakultur dan hidroponik.

Kolaborasi jenis budidaya ikan dan tumbuhan ini dinamakan Aquaponik. Mereka yang menamai sebagai kelompok Aksi Hasanah ini mengajarkan teknik tersebut kepada masyarakat di Desa Pematang Botam, Kecamatan Rimba Melintang, Kabupaten Rokan Hilir.

"Kegiatan ini merupakan wujud pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Kami mengedukasi ke masyarakat tentang wirausaha dengan sistem aquaponik," kata Ketua Kelompok, Akhlul Fikri, Ahad (9/8/2020).

Menurutnya, metode budidaya aquaponik yang diadopsi ini sangat cocok digunakan oleh masyarakat pada masa pandemi covid-19 saat ini, karena selain untuk hiasan rumah, budidaya aquaponik ini juga sebagai solusi pendapatan dan produksi bahan lauk pauk untuk masyarakat.

- Advertisement -
Baca Juga:  Bupati Alfedri Kampanyekan Protokol Kesehatan Setiap Hari

Akuaponik sendiri adalah sebuah system budidaya ikan (aquakultur) dan tanaman (hidroponik) yang disatukan dalam sebuah ekosistem yang resirkulasi atau saling menguntungkan dengan menggunakan bakteri alami untuk mengubah kotoran sisa pakan ikan menjadi nutrisi tanaman. Dengan kata lain aquaponik adalah system dimana tanaman dan ikan tumbuh bersama.

"Aquaponik ini juga bisa memanfaatkan bahan-bahan bekas dirumah yang tidak terpakai seperti cup botol bekas dan dan kawat yang sudah tidak terpakai," tuturnya.

- Advertisement -

Selain bahan-bahannya yang mudah didapat disekitar, membuat aquaponik juga tidak membutuhkan modal yang terlalu besar. Fikri menjelaskan perawatan untuk budidaya sistem aquaponik ini terbilang gampang serta bisa memanfaatkan lahan yang sempit.

"Bahan yang dibutuh untuk membuat aquaponik antara lain, ember diisi air 80 liter, ikan lele, kangkung, cup, kawat, arang dan pelet ikan untuk makanan ikan lele nantinya," jelasnya.

Baca Juga:  Pemerintah Naikkan Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex

Inovasi mahasiswa kukerta STAI Hubbulwathan ini diapresiasi warga. Ini terbukti dari banyaknya antusias masyarakat yang penasaran dengan cara kerja dan pembuatan aquaponik tersebut.

"Ini sistem budidaya ikan yang baru kami ketahui, saya mendapatkan ilmu baru dan saya akan coba dirumah," tutur warga Pematang Botam, Mulianto.

Aquaponik sendiri adalah sistem ternak ikan cara baru, yang mulai populer dan berkembang diindonesia. Inisiasi dari 8 anggota tim kukerta ini membuka cakrawala baru bagi masyarakat setempat.

Mereka berharap semoga teknis budidaya aquaponik yang disosialisasikan ini bisa dikenal dan dikembangkan lebih luas oleh masyarakat.(p)

DURI (RIAUPOS.CO) — Kreatif dan produktif di masa pandemi, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) dari STAI Hubbulwathan Duri menciptakan inovasi berupa kolaborasi antara aquakultur dan hidroponik.

Kolaborasi jenis budidaya ikan dan tumbuhan ini dinamakan Aquaponik. Mereka yang menamai sebagai kelompok Aksi Hasanah ini mengajarkan teknik tersebut kepada masyarakat di Desa Pematang Botam, Kecamatan Rimba Melintang, Kabupaten Rokan Hilir.

"Kegiatan ini merupakan wujud pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Kami mengedukasi ke masyarakat tentang wirausaha dengan sistem aquaponik," kata Ketua Kelompok, Akhlul Fikri, Ahad (9/8/2020).

Menurutnya, metode budidaya aquaponik yang diadopsi ini sangat cocok digunakan oleh masyarakat pada masa pandemi covid-19 saat ini, karena selain untuk hiasan rumah, budidaya aquaponik ini juga sebagai solusi pendapatan dan produksi bahan lauk pauk untuk masyarakat.

Baca Juga:  Tabrak Truk Pemadam Kebakaran, Joaquin Phoenix Buktikan Ia Bukan Joker

Akuaponik sendiri adalah sebuah system budidaya ikan (aquakultur) dan tanaman (hidroponik) yang disatukan dalam sebuah ekosistem yang resirkulasi atau saling menguntungkan dengan menggunakan bakteri alami untuk mengubah kotoran sisa pakan ikan menjadi nutrisi tanaman. Dengan kata lain aquaponik adalah system dimana tanaman dan ikan tumbuh bersama.

"Aquaponik ini juga bisa memanfaatkan bahan-bahan bekas dirumah yang tidak terpakai seperti cup botol bekas dan dan kawat yang sudah tidak terpakai," tuturnya.

Selain bahan-bahannya yang mudah didapat disekitar, membuat aquaponik juga tidak membutuhkan modal yang terlalu besar. Fikri menjelaskan perawatan untuk budidaya sistem aquaponik ini terbilang gampang serta bisa memanfaatkan lahan yang sempit.

"Bahan yang dibutuh untuk membuat aquaponik antara lain, ember diisi air 80 liter, ikan lele, kangkung, cup, kawat, arang dan pelet ikan untuk makanan ikan lele nantinya," jelasnya.

Baca Juga:  Kemenag Tak Keluarkan Sertifikat Halal untuk Vaksin Astrazeneca

Inovasi mahasiswa kukerta STAI Hubbulwathan ini diapresiasi warga. Ini terbukti dari banyaknya antusias masyarakat yang penasaran dengan cara kerja dan pembuatan aquaponik tersebut.

"Ini sistem budidaya ikan yang baru kami ketahui, saya mendapatkan ilmu baru dan saya akan coba dirumah," tutur warga Pematang Botam, Mulianto.

Aquaponik sendiri adalah sistem ternak ikan cara baru, yang mulai populer dan berkembang diindonesia. Inisiasi dari 8 anggota tim kukerta ini membuka cakrawala baru bagi masyarakat setempat.

Mereka berharap semoga teknis budidaya aquaponik yang disosialisasikan ini bisa dikenal dan dikembangkan lebih luas oleh masyarakat.(p)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari