Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Face Shield Tak Efektif jika Tak Pakai Masker

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tren penggunaan pelindung wajah atau face shield kini justru membuat penampilan lebih gaya. Bukan hanya fungsinya menyaring droplet atau percikan dari bersin dan batuk serta mencegah penularan virus corona, tetapi face shield justru memberi fungsi aksesori. Dari sisi kesehatan, penggunaan face shield ternyata tak efektif mencegah virus jika hanya dikenakan tunggal. Atau tanpa masker.

Penanganan virus corona harus dilakukan satu paket. Memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. Anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mewajibkan semua orang di dunia memakai masker. Sedangkan belum ada aturan wajib untuk pemakaian face shield.

"Yang utama adalah pemakaian masker baik yang sakit maupun yang sehat. Sebab virus corona itu tempat infeksinya di saluran napas. Tempat virus masuk adalah hidung dan mulut. Maka penggunaan masker harus dipatuhi," tegas Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr Daeng M Faqih dalam konferensi pers virtual baru-baru ini.

Baca Juga:  Gubri Terima Sertifikat Penetapan WBTB Indonesia

Tren penggunaan face shield, kata dr Daeng, semakin populer karena masyarakat mengetahui penularan virus corona bisa melalui mata. Maka jangan menyentuh area wajah saat tangan masih kotor.

"Mata juga bisa jadi sumber penularan, karena mata ada saluran air mata yang masuk ke hidung, makanya saat pakai obat tetes mata, lama kelamaan bisa terasa pahit di daerah tenggorokan," jelansya.

Menurut dr Daeng, selain face shield, bisa juga memakai kacamata Google yang berukuran besar sehingga bisa melindungi wajah. Namun baik kacamata maupun face shield tak akan efektif menangkal virus jika tak memakai masker.

"Untuk saat kita melakukan kegiatan-kegiatan yang kira-kira daerah wajah kita akan tersentuh lebih baik memang ditambahi penghalang wajah. Hanya orang-orang tertentu yang disarankan pakai face shield. Tapi pakai face shield tak lebih bermanfaat jika tak pakai masker," jelas dr Daeng.

Baca Juga:  Ini 8 Penyebab Insomnia yang Jarang Diketahui

Lalu siapa saja yang sebaiknya memakai face shield dan masker? Adalah mereka yang biasa menetap dalam waktu lama di mal atau di pasar. Para pedagang atau petugas mal yang menetap di suatu lokasi dalam waktu lama.

"Pedagangnya sebaiknya pakai face shield. Kalau hanya datang sekali-sekali misalnya, pakai kacamata boleh. Sekali lagi yang utama adalah pakai masker. Face shield boleh tapi masker yang wajib," ujarnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tren penggunaan pelindung wajah atau face shield kini justru membuat penampilan lebih gaya. Bukan hanya fungsinya menyaring droplet atau percikan dari bersin dan batuk serta mencegah penularan virus corona, tetapi face shield justru memberi fungsi aksesori. Dari sisi kesehatan, penggunaan face shield ternyata tak efektif mencegah virus jika hanya dikenakan tunggal. Atau tanpa masker.

Penanganan virus corona harus dilakukan satu paket. Memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. Anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mewajibkan semua orang di dunia memakai masker. Sedangkan belum ada aturan wajib untuk pemakaian face shield.

- Advertisement -

"Yang utama adalah pemakaian masker baik yang sakit maupun yang sehat. Sebab virus corona itu tempat infeksinya di saluran napas. Tempat virus masuk adalah hidung dan mulut. Maka penggunaan masker harus dipatuhi," tegas Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr Daeng M Faqih dalam konferensi pers virtual baru-baru ini.

Baca Juga:  Jokowi Minta Rusia-Ukraina Gencatan Senjata dan Hentikan Perang

Tren penggunaan face shield, kata dr Daeng, semakin populer karena masyarakat mengetahui penularan virus corona bisa melalui mata. Maka jangan menyentuh area wajah saat tangan masih kotor.

- Advertisement -

"Mata juga bisa jadi sumber penularan, karena mata ada saluran air mata yang masuk ke hidung, makanya saat pakai obat tetes mata, lama kelamaan bisa terasa pahit di daerah tenggorokan," jelansya.

Menurut dr Daeng, selain face shield, bisa juga memakai kacamata Google yang berukuran besar sehingga bisa melindungi wajah. Namun baik kacamata maupun face shield tak akan efektif menangkal virus jika tak memakai masker.

"Untuk saat kita melakukan kegiatan-kegiatan yang kira-kira daerah wajah kita akan tersentuh lebih baik memang ditambahi penghalang wajah. Hanya orang-orang tertentu yang disarankan pakai face shield. Tapi pakai face shield tak lebih bermanfaat jika tak pakai masker," jelas dr Daeng.

Baca Juga:  Menguak Rahasia Dumbledore

Lalu siapa saja yang sebaiknya memakai face shield dan masker? Adalah mereka yang biasa menetap dalam waktu lama di mal atau di pasar. Para pedagang atau petugas mal yang menetap di suatu lokasi dalam waktu lama.

"Pedagangnya sebaiknya pakai face shield. Kalau hanya datang sekali-sekali misalnya, pakai kacamata boleh. Sekali lagi yang utama adalah pakai masker. Face shield boleh tapi masker yang wajib," ujarnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari