Jumat, 22 November 2024
spot_img

KEIN Minta Pemerintah Evaluasi Kinerja Pariwisata

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) meminta pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penurunan kinerja sektor pariwisata.

Hal tersebut disampaikan Ketua Pokja Industri Pariwisata Nasional KEIN RI, Dony Oskaria kepada JPNN.com, Kamis (4/7).

Dia menuturkan, sejak tiga tahun lalu, pemerintah telah menetapkan sektor pariwisata menjadi salah satu leading sektor dari empat sektor unggulan yang ditetapkan.

Keputusan tersebut lahir dari fakta bahwa kontribusi devisa sektor pariwisata mulai menggeliat, mengekor di belakang konstribusi devisa ekspor komoditas CPO. Atas dasar itu, maka lahirlah ide 10 Bali baru, yang dianggap sebagai salah satu solusi penggenjot kinerja sektor pariwisata.

“Namun sejak tahun lalu, kinerja sektor pariwisata mulai melandai. Pertumbuhan kunjungan wisman bahkan tersisa sekira 7 persenan saja di tahun 2018,” ucap Dony.

Sejurus dengan itu, tingkat kunjungan yang terus meningkat kurang berkorelasi positif dengan nilai belanja wisatawan asing (spending) yang justru terus turun, dari angka USD 1300-an merosot ke angka USD 1000-an per visit. Artinya ada penurunan kualitas kunjungan.

Baca Juga:  Tak Ada Akhlak, Mesum di Bulan Puasa, Dua Sejoli Diamankan

“Melesetnya pencapaian sektor pariwisata tersebut harus menjadi bahan introspeksi dan evaluasi menyeluruh bagi Pemerintah. Karena sektor pariwisata adalah salah satu backbone pendulang devisa yang sangat diharapkan perannya di saat neraca transaksi berjalan kita yang selalu berada di bawah bayang-bayang defisit,” sebutnya.

Selain memperjuangkan kuantitas, pemerintah dan semua stake holder pariwisata harus pula memikirkan perbaikan kuantitas. Peningkatan jumlah wisman harus dibarengi dengan perbaikan dan pembenahan pengelolaan destinasi-destinasi utama yang ada, penciptaan atraksi-atraksi dan event-event internasional baru, dan pengerucutan strategi promosi dan
pemasaran yang langsung menyasar target.

Menurut Dony, tugas tersebut bukanlah tugas ringan. Mengingat sektornya adalah sektor unggulan di satu sisi, dan di sisi lain pariwisata juga bidang yang sangat jelas domainnya dan sudah sangat kompleks scope-nya, sehingga harus dikelola secara sangat profesional dengan dukungan SDM-SDM yang kompeten di bidang pariwisata.

Baca Juga:  Mau Eyelash Extensions? Perhatikan 4 Hal Ini

“Sektor pariwisata harus dijalankan oleh orang-orang yang tingkat literasi pariwisatanya sudah masuk level “khatam” dan track record-nya di bidang yang sama juga sudah sangat mumpuni dan proven,” ucap Dony.

Dia menambahkan, syarat pertama memajukan sektor pariwisata adalah dengan mendudukan SDM-SDM yang kompeten di posisi-posisi pengambil kebijakan pariwisata sampai ke level pengelola.

“Itu lah cara pertama. Biar mereka yang merumuskan master plan pariwisata nasional dan strategi-strategi kebijakan pariwisata nasional. Itu dulu yang harus kita sepakati bersama,” tandas Dony.(fat)

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) meminta pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penurunan kinerja sektor pariwisata.

Hal tersebut disampaikan Ketua Pokja Industri Pariwisata Nasional KEIN RI, Dony Oskaria kepada JPNN.com, Kamis (4/7).

- Advertisement -

Dia menuturkan, sejak tiga tahun lalu, pemerintah telah menetapkan sektor pariwisata menjadi salah satu leading sektor dari empat sektor unggulan yang ditetapkan.

Keputusan tersebut lahir dari fakta bahwa kontribusi devisa sektor pariwisata mulai menggeliat, mengekor di belakang konstribusi devisa ekspor komoditas CPO. Atas dasar itu, maka lahirlah ide 10 Bali baru, yang dianggap sebagai salah satu solusi penggenjot kinerja sektor pariwisata.

- Advertisement -

“Namun sejak tahun lalu, kinerja sektor pariwisata mulai melandai. Pertumbuhan kunjungan wisman bahkan tersisa sekira 7 persenan saja di tahun 2018,” ucap Dony.

Sejurus dengan itu, tingkat kunjungan yang terus meningkat kurang berkorelasi positif dengan nilai belanja wisatawan asing (spending) yang justru terus turun, dari angka USD 1300-an merosot ke angka USD 1000-an per visit. Artinya ada penurunan kualitas kunjungan.

Baca Juga:  DPR Pastikan Draf UU Cipta Kerja Tidak Berubah

“Melesetnya pencapaian sektor pariwisata tersebut harus menjadi bahan introspeksi dan evaluasi menyeluruh bagi Pemerintah. Karena sektor pariwisata adalah salah satu backbone pendulang devisa yang sangat diharapkan perannya di saat neraca transaksi berjalan kita yang selalu berada di bawah bayang-bayang defisit,” sebutnya.

Selain memperjuangkan kuantitas, pemerintah dan semua stake holder pariwisata harus pula memikirkan perbaikan kuantitas. Peningkatan jumlah wisman harus dibarengi dengan perbaikan dan pembenahan pengelolaan destinasi-destinasi utama yang ada, penciptaan atraksi-atraksi dan event-event internasional baru, dan pengerucutan strategi promosi dan
pemasaran yang langsung menyasar target.

Menurut Dony, tugas tersebut bukanlah tugas ringan. Mengingat sektornya adalah sektor unggulan di satu sisi, dan di sisi lain pariwisata juga bidang yang sangat jelas domainnya dan sudah sangat kompleks scope-nya, sehingga harus dikelola secara sangat profesional dengan dukungan SDM-SDM yang kompeten di bidang pariwisata.

Baca Juga:  Tak Ada Akhlak, Mesum di Bulan Puasa, Dua Sejoli Diamankan

“Sektor pariwisata harus dijalankan oleh orang-orang yang tingkat literasi pariwisatanya sudah masuk level “khatam” dan track record-nya di bidang yang sama juga sudah sangat mumpuni dan proven,” ucap Dony.

Dia menambahkan, syarat pertama memajukan sektor pariwisata adalah dengan mendudukan SDM-SDM yang kompeten di posisi-posisi pengambil kebijakan pariwisata sampai ke level pengelola.

“Itu lah cara pertama. Biar mereka yang merumuskan master plan pariwisata nasional dan strategi-strategi kebijakan pariwisata nasional. Itu dulu yang harus kita sepakati bersama,” tandas Dony.(fat)

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari