Kamis, 19 September 2024

Persiapan Praveen/Melati Dimulai dari Nol

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — PP PB PBSI mempunyai pekerjaan rumah tambahan untuk mempersiapkan ganda campuran nomor satu Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Diyakini berada di peak performance setelah menjadi juara All England 2020, Praveen/Melati harus merangkak dari nol jelang Olimpiade Tokyo 2020 yang pelaksanaannya diundur tahun depan.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengatakan banyaknya penundaan turnamen kemungkinan akan membuat semangat pebulu tangkis nasional agak mengendur.

Hal itu cukup disayangkan. Sebab, Praveen/Melati sebelumnya sempat berada di performa bagus dengan menjuarai All England 2020 pada Maret lalu.

- Advertisement -

"Misalnya kayak Praveen/Melati, kemarin setelah menang All England, kalau Olimpiade digelar tahun ini kesempatan sangat besar. Tapi karena turnamen mundur, mereka harus mengulang lagi dong persiapannya dari bawah," ujar Susy saat kepada Antara.

Baca Juga:  Milos Pejic Minta Pemain Segera Bangkit Demi Tiket ke Piala Dunia FIBA

Maka dari itu, PP PBSI punya PR baru untuk mempersiapkan program tambahan bagi Praveen/Melati. Ini untuk mengembalikan performa, semangat, dan kepercayaan diri mereka saat menghadapi turnamen berikutnya hingga Olimpiade nanti.

- Advertisement -

Susy menyebut, berdasarkan perencanaan dari tim pembinaan dan prestasi serta para pelatih, seharusnya para atlet berada di performa puncaknya pada Agustus nanti. Atau tepat saat Olimpiade berlangsung.

Namun akibat ditundanya Olimpiade serta seluruh turnamen bulu tangkis lainnya, bukan tidak mungkin para atlet harus bertarung dengan mental dan suasana hati mereka yang menurun. Bahkan, bisa saja juga kehilangan gairah bertanding.

"Nah ini yang jadi PR, bagaimana menjaga semangat, mood, bukan cuma performa, tapi juga konsistensi dan kepercayaan dirinya mereka. Serta semangat mereka bahwa di Olimpiade nanti harus di peak performa mereka yang teratas. Itu yang harus dibangun dari awal lagi," kata Susy.

Baca Juga:  Madrid Juara, Barca Nirgelar

Tak hanya itu, dengan adanya jeda kompetisi saat ini, Susy menilai bahwa hal itu berpengaruh sangat signifikan. Bukan hanya terhadap mental para atlet, tapi juga peta kekuatan yang bisa saja berubah pada tahun depan.

Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia, telah membuat seluruh kejuaraan bulu tangkis mengalami penundaan maupun pembatalan.

Hingga saat ini, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) belum memberikan kepastian soal kelanjutan turnamen yang ditunda. Kecuali Thomas dan Uber Cup yang sudah dipastikan bakal digelar pada 3 sampai 11 Oktober di Aarhus, Denmark.

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — PP PB PBSI mempunyai pekerjaan rumah tambahan untuk mempersiapkan ganda campuran nomor satu Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Diyakini berada di peak performance setelah menjadi juara All England 2020, Praveen/Melati harus merangkak dari nol jelang Olimpiade Tokyo 2020 yang pelaksanaannya diundur tahun depan.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengatakan banyaknya penundaan turnamen kemungkinan akan membuat semangat pebulu tangkis nasional agak mengendur.

Hal itu cukup disayangkan. Sebab, Praveen/Melati sebelumnya sempat berada di performa bagus dengan menjuarai All England 2020 pada Maret lalu.

"Misalnya kayak Praveen/Melati, kemarin setelah menang All England, kalau Olimpiade digelar tahun ini kesempatan sangat besar. Tapi karena turnamen mundur, mereka harus mengulang lagi dong persiapannya dari bawah," ujar Susy saat kepada Antara.

Baca Juga:  Kalahkan Amri/Hary BK, Yendrizal/Untung Juara

Maka dari itu, PP PBSI punya PR baru untuk mempersiapkan program tambahan bagi Praveen/Melati. Ini untuk mengembalikan performa, semangat, dan kepercayaan diri mereka saat menghadapi turnamen berikutnya hingga Olimpiade nanti.

Susy menyebut, berdasarkan perencanaan dari tim pembinaan dan prestasi serta para pelatih, seharusnya para atlet berada di performa puncaknya pada Agustus nanti. Atau tepat saat Olimpiade berlangsung.

Namun akibat ditundanya Olimpiade serta seluruh turnamen bulu tangkis lainnya, bukan tidak mungkin para atlet harus bertarung dengan mental dan suasana hati mereka yang menurun. Bahkan, bisa saja juga kehilangan gairah bertanding.

"Nah ini yang jadi PR, bagaimana menjaga semangat, mood, bukan cuma performa, tapi juga konsistensi dan kepercayaan dirinya mereka. Serta semangat mereka bahwa di Olimpiade nanti harus di peak performa mereka yang teratas. Itu yang harus dibangun dari awal lagi," kata Susy.

Baca Juga:  Lalu M Zohri Tak Banyak Perkembangan

Tak hanya itu, dengan adanya jeda kompetisi saat ini, Susy menilai bahwa hal itu berpengaruh sangat signifikan. Bukan hanya terhadap mental para atlet, tapi juga peta kekuatan yang bisa saja berubah pada tahun depan.

Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia, telah membuat seluruh kejuaraan bulu tangkis mengalami penundaan maupun pembatalan.

Hingga saat ini, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) belum memberikan kepastian soal kelanjutan turnamen yang ditunda. Kecuali Thomas dan Uber Cup yang sudah dipastikan bakal digelar pada 3 sampai 11 Oktober di Aarhus, Denmark.

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari