DUMAI (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Kota Dumai mencatat ada sekitar 10.092 kepala keluarga (KK) yang menjadikan kelapa sawit sebagai penopang ekonomi keluarga. Hal itu disampaikan Wali Kota Dumai, Zulkifli As kepada Riau Pos belum lama ini.
"Kalau dirinci lagi dari 10.092 KK tersebut, ada 48 ribu jiwa yang hidup dengan bergantung di sektor kelapa sawit," ujar orang nomor satu di Kota Dumai itu.
Ia mengatakan, jika dipersentasekan ada sekitar 12,79 persen dari total masyarakat Dumai yang hidup dari hasil perkebunan kelapa sawit. "Untuk itu ia sangat berharap asosiasi petani kelapa sawit di Kota Dumai dapat berperan besar untuk kesejahteraan Kota Dumai," terangnya.
Politisi Nasdem ini meminta agar Apkasindo dapat menjadi jembatan bagi para petani dengan pemerintah maupun perusahaan yang ada di Kota Dumai. "Cukup banyaknya warga Dumai yang menggantungkan hidupnya di sektor pertanian kelapa sawit, haruslah menjadi perhatian bersama," terangnya.
Pasalnya, persoalan yang dihadapi para petani sawit ini, banyaknya kebun sawit petani yang di tanam di atas kawasan hutan. Diketahui saat ini sekitar 75,24 persen dari luas Dumai merupakan kawasan hutan. "Ini menjadi PR pemerintah bagaimana dilepaskan dari kawasan hutan, tentunya harus sesuai dengan ketentuan yang ada," jelas Wako.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Dumai menyebutkan, perkebunan kelapa sawit di Kota Dumai mayoritas ilegal alias tanpa izin. Pasalnya kebun kelapa sawit tersebut berada di kawasan hutan sehingga tidak bisa di terbitkan izin usaha perkebunan (IUP).
"Ada sekitar 37.521 hektare perkebunan sawit swadaya milik masyarakat yang berada di Kota Dumai yang tersebar di beberapa kecamatan, hampir 21.000 hektare tidak memiliki izin. Semuanya lahan masyarakat yang berkebun di kawasan hutan," tutur Kepala DKPP Kota Dumai, Hadiono.
Dijelaskannya kecamatan yang paling luas memiliki perkebunan sawit yakni Kecamatan Sungai Sembilan dengan angka sekitar 20.863 hektare kebun sawit. Disusul Kecamatan Bukit Kapur dengan luas perkebunan sawit sekitar 12.400 hektare. Selanjutnya, Medang Kampai sekitar 3.691 hektare, Dumai selatan 359 hektare, Dumai Barat 142 hektare dan Dumai Timur 66 hektare. Hanya Kecamatan Dumai Kota yang tidak memiliki perkebunan sawit. "Memang cukup sulit untuk diterbitkan karena yang memiliki masyarakat," tutupnya.(zed)