SIAK (RIAUPOS.CO) — Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) diharapkan akan lahir duta-duta Kabupaten Siak yang akan mewakili tingkat kecamatan, kabupaten bahkan nasional.
Harapan tersebut disampaikan Bupati Siak Alfedri pada pembukaan MTQ tingkat Kampung Bandar Pedada, Kecamatan Pusako, akhir pekan kemarin.
Alfedri juga mengingatkan jangan sampai ada anak- anak dari Siak mewakili daerah lain dan ini harus diantisipasi. "Kita juga tidak mau anak-anak Siak main mewakili daerah lain. Untuk mengantisipasi hal itu tahun ini di MTQ tingkat kabupaten, kita majukan di minggu ketiga bulan Maret mendatang di Kecamatan Kandis," ungkapnya.
Menurut Alfedri bahwa meraih juara satu semua itu butuh proses. Tidak ada keberhasilan di dapat dengan instan. Juga tidak ada juara tanpa proses latihan dengan intensif, sistematis dan terukur.
"Meski di MTQ tingkat provinsi kita pernah juara tiga, dan terakhir di Kampar juara lima. Meski tidak terlalu jauh menurun, tetap kita evaluasi," katanya.
Terkait pembangunan infrastruktur yang disampaikan Penghulu Kampung Bandar Pedada, lanjut Alfedri, yang tak kalah penting membangun umat, membangun mental spritual umat. Karena tujuan pembangunan bagaimana memanusiakan manusia.
Pada momen pelaksanaan MTQ, Penghulu Kampung Bandar Pedada Nasrudin menyampaikan berbagai persoalan di kampungnya, termasuk pembangunan infrastruktur jalan.(wik)
SIAK (RIAUPOS.CO) — Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) diharapkan akan lahir duta-duta Kabupaten Siak yang akan mewakili tingkat kecamatan, kabupaten bahkan nasional.
Harapan tersebut disampaikan Bupati Siak Alfedri pada pembukaan MTQ tingkat Kampung Bandar Pedada, Kecamatan Pusako, akhir pekan kemarin.
- Advertisement -
Alfedri juga mengingatkan jangan sampai ada anak- anak dari Siak mewakili daerah lain dan ini harus diantisipasi. "Kita juga tidak mau anak-anak Siak main mewakili daerah lain. Untuk mengantisipasi hal itu tahun ini di MTQ tingkat kabupaten, kita majukan di minggu ketiga bulan Maret mendatang di Kecamatan Kandis," ungkapnya.
Menurut Alfedri bahwa meraih juara satu semua itu butuh proses. Tidak ada keberhasilan di dapat dengan instan. Juga tidak ada juara tanpa proses latihan dengan intensif, sistematis dan terukur.
- Advertisement -
"Meski di MTQ tingkat provinsi kita pernah juara tiga, dan terakhir di Kampar juara lima. Meski tidak terlalu jauh menurun, tetap kita evaluasi," katanya.
Terkait pembangunan infrastruktur yang disampaikan Penghulu Kampung Bandar Pedada, lanjut Alfedri, yang tak kalah penting membangun umat, membangun mental spritual umat. Karena tujuan pembangunan bagaimana memanusiakan manusia.
Pada momen pelaksanaan MTQ, Penghulu Kampung Bandar Pedada Nasrudin menyampaikan berbagai persoalan di kampungnya, termasuk pembangunan infrastruktur jalan.(wik)