Jumat, 20 September 2024

Percepat Pembangunan Proyek Depo Minyak di Batam

BATAM (RIAUPOS.CO) — Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengharapkan Sinopec melanjutkan proyek pembangunan depo minyak di Batam. Diketahui, pembangunan depo minyak ini telah dilakukan ground breaking sejak 10 Oktober 2012.

"Pembangunan proyek itu (depo minyak di Batam, red) sangat prioritas, karena itu masuk investasi mangkrak," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di gedung BEI, Jakarta, Selasa (28/1).

Bahlil berharap Sinopec mempercepat pembangunan proyek tersebut. BKPM sudah meminta direksi Sinopec segera memberikan penjelaskan. "Kami berharap bisa bersama akhir bulan ini, karena ini proyek sangat strategis," tegas Bahlil.

Kepala BKPM berharap direksi Sinopec segera memberikan kepastian pembangunan kembali proyek depo minyak tersebut. Pembangunan depo minyak dengan biaya senilai USD 841 juta itu dapat menggairahkan ekonomi di Batam dan Kepulauan Riau.

- Advertisement -
Baca Juga:  Honda Siap Produksi Lagi Motor Lipat Motocompo

Plt Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Isdianto sebelumnya sudah mengirim surat ke Presiden Joko Widodo untuk percepatan pembangunan depo minyak di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Proyek pembangunan depo minyak itu sudah tertunda sejak 2012.

Dalam suratnya kepada Presiden tertanggal 7 Januari 2020, Isdianto menyampaikan, pembangunan depo minyak di kawasan Westpoint Maritime Industrial Park itu akan mendorong terciptanya lapangan kerja serta memberikan dampak positif bagi perekonomian di Provinsi Kepri, khususnya di Kota Batam.

- Advertisement -

"Kami berharap pembangunan depo minyak yang tertunda tersebut dapat segera direalisasikan," kata dia.

Isdianto berharap, dengan percepatan pembangunan depo minyak di Batam dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap iklim investasi di Batam dan akan menarik investor global lainnya. Apalagi Batam adalah salah satu parameter investasi di Indonesia.

Baca Juga:  Toyota Raize Hadir di Riau

“Realisasi pembangunan depo minyak milik investor seperti Sinopec dari Tiongkok itu akan berdampak luas terhadap minat investor lainnya. Kami minta Sinopec segera untuk membangun Depo minyak yang terlantar sejak 2012 ” tegas Isdianto.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

BATAM (RIAUPOS.CO) — Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengharapkan Sinopec melanjutkan proyek pembangunan depo minyak di Batam. Diketahui, pembangunan depo minyak ini telah dilakukan ground breaking sejak 10 Oktober 2012.

"Pembangunan proyek itu (depo minyak di Batam, red) sangat prioritas, karena itu masuk investasi mangkrak," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di gedung BEI, Jakarta, Selasa (28/1).

Bahlil berharap Sinopec mempercepat pembangunan proyek tersebut. BKPM sudah meminta direksi Sinopec segera memberikan penjelaskan. "Kami berharap bisa bersama akhir bulan ini, karena ini proyek sangat strategis," tegas Bahlil.

Kepala BKPM berharap direksi Sinopec segera memberikan kepastian pembangunan kembali proyek depo minyak tersebut. Pembangunan depo minyak dengan biaya senilai USD 841 juta itu dapat menggairahkan ekonomi di Batam dan Kepulauan Riau.

Baca Juga:  Honda Siap Produksi Lagi Motor Lipat Motocompo

Plt Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Isdianto sebelumnya sudah mengirim surat ke Presiden Joko Widodo untuk percepatan pembangunan depo minyak di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Proyek pembangunan depo minyak itu sudah tertunda sejak 2012.

Dalam suratnya kepada Presiden tertanggal 7 Januari 2020, Isdianto menyampaikan, pembangunan depo minyak di kawasan Westpoint Maritime Industrial Park itu akan mendorong terciptanya lapangan kerja serta memberikan dampak positif bagi perekonomian di Provinsi Kepri, khususnya di Kota Batam.

"Kami berharap pembangunan depo minyak yang tertunda tersebut dapat segera direalisasikan," kata dia.

Isdianto berharap, dengan percepatan pembangunan depo minyak di Batam dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap iklim investasi di Batam dan akan menarik investor global lainnya. Apalagi Batam adalah salah satu parameter investasi di Indonesia.

Baca Juga:  Rekor Baru, Investor Saham GOTO Tertinggi Rp5,8 T di Indo Premier

“Realisasi pembangunan depo minyak milik investor seperti Sinopec dari Tiongkok itu akan berdampak luas terhadap minat investor lainnya. Kami minta Sinopec segera untuk membangun Depo minyak yang terlantar sejak 2012 ” tegas Isdianto.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari