Sabtu, 23 November 2024
spot_img

93 WNI Masih Berada di Wuhan

BEIJING (RIAUPOS,CO) — Pemerintah Cina mengisolasi Kota Wuhan dengan tujuan meminimalkan penyebaran virus corona jenis baru. Penduduk di sana baik lokal maupun asing tak diizinkan untuk keluar dari Wuhan kecuali ada hal mendesak. Terkait hal itu, ada 93 WNI yang tertahan di Wuhan.

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing memberikan kepastian terhadap kondisi 93 WNI tersebut. KBRI Beijing akan terus melindungi keselamatan dan mencukupi kebutuhan mereka.

"Kami tidak akan meninggalkan mereka. Kami terus hubungi mereka. Bahkan, kalau ada hal mendesak yang perlu disampaikan, kami sediakan empat nomor hotline,” sebut Duta Besar RI untuk Cina, Djauhari Oratmangun kepada Antara di Beijing, Senin (27/1).

Dubes Djauhari Oratmangun menyebut kebutuhan logistik yang ada sekarang akan habis dalam lima atau enam hari ke depan. Untuk itu, pihaknya sudah melakukan antisipasi agar WNI di Wuhan bisa mendapatkan suplai kebutuhan. "Tapi sebelum mereka kehabisan, kami akan suplai terus," imbuh Djauhari Oratmangun.

Baca Juga:  Pegawai Terpapar Covid-19, Layanan Tatap Muka Kantor BPJS Kesehatan Rohul Ditutup

Distribusi logistik dipesan secara daring oleh KBRI dan kemudian dikirimkan melalui kurir kepada koordinator-koordinator WNI yang ada di setiap kampus dan apartemen. Tidak semua dari 93 WNI yang tertahan di Wuhan itu berstatus pelajar. Terdapat beberapa pekerja profesional yang tinggal di apartemen.

"Tanpa terkecuali, mereka juga kami suplai pangan di mana pun warga kita (Indonesia) berada di Wuhan," lanjut Dubes Djauhari.

KBRI Beijing juga telah mendirikan posko khusus di Changsha, Provinsi Hunan, untuk membantu suplai logistik bagi 93 WNI di Wuhan. Selain itu, upaya perlindungan juga dilakukan KBRI Beijing melalui komunikasi intensif dengan Pemerintah Cina, Pemerintah Provinsi Hubei, dan Pemerintah Kota Wuhan.

"Kami juga terus berkoordinasi dengan KJRI (Konsulat Jenderal RI) yang ada di Guangzhou dan Shanghai," ujarnya.

Baca Juga:  Airlangga Apresiasi Kekuatan UMKM Warga Lokal di NTB

Wuhan merupakan tempat awal munculnuya virus korona jenis baru yang dinamai 2019-nCoV. Semua akses di kota itu ditutup sehingga semua orang yang berada di wilayah Ibu Kota Provinsi Hubei itu tidak bisa keluar sejak Kamis (23/1) pukul 10.00 waktu setempat (09.00 WIB). Demikian pula dengan kota-kota di Provinsi Hubei.

Perlu diketahui, jumlah WNI yang berada di Wuhan sekitar 200 jiwa. Namun, 93 orang tertahan di kota itu saat penutupan berlangsung. Sementara yang lain sudah pulang ke tanah air untuk mengisi liburan semester musim dingin yang bersamaan dengan musim libur Tahun Baru Imlek.

KBRI Beijing menyediakan empat nomor hotline terkait wabah virus korona jenis baru yang telah membunuh puluhan orang di Tiongkok. Nomor hotline tersebut yakni +861065325489, +8613811284505, +8613146453974, dan +8613552235327.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

BEIJING (RIAUPOS,CO) — Pemerintah Cina mengisolasi Kota Wuhan dengan tujuan meminimalkan penyebaran virus corona jenis baru. Penduduk di sana baik lokal maupun asing tak diizinkan untuk keluar dari Wuhan kecuali ada hal mendesak. Terkait hal itu, ada 93 WNI yang tertahan di Wuhan.

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing memberikan kepastian terhadap kondisi 93 WNI tersebut. KBRI Beijing akan terus melindungi keselamatan dan mencukupi kebutuhan mereka.

- Advertisement -

"Kami tidak akan meninggalkan mereka. Kami terus hubungi mereka. Bahkan, kalau ada hal mendesak yang perlu disampaikan, kami sediakan empat nomor hotline,” sebut Duta Besar RI untuk Cina, Djauhari Oratmangun kepada Antara di Beijing, Senin (27/1).

Dubes Djauhari Oratmangun menyebut kebutuhan logistik yang ada sekarang akan habis dalam lima atau enam hari ke depan. Untuk itu, pihaknya sudah melakukan antisipasi agar WNI di Wuhan bisa mendapatkan suplai kebutuhan. "Tapi sebelum mereka kehabisan, kami akan suplai terus," imbuh Djauhari Oratmangun.

- Advertisement -
Baca Juga:  Airlangga Apresiasi Kekuatan UMKM Warga Lokal di NTB

Distribusi logistik dipesan secara daring oleh KBRI dan kemudian dikirimkan melalui kurir kepada koordinator-koordinator WNI yang ada di setiap kampus dan apartemen. Tidak semua dari 93 WNI yang tertahan di Wuhan itu berstatus pelajar. Terdapat beberapa pekerja profesional yang tinggal di apartemen.

"Tanpa terkecuali, mereka juga kami suplai pangan di mana pun warga kita (Indonesia) berada di Wuhan," lanjut Dubes Djauhari.

KBRI Beijing juga telah mendirikan posko khusus di Changsha, Provinsi Hunan, untuk membantu suplai logistik bagi 93 WNI di Wuhan. Selain itu, upaya perlindungan juga dilakukan KBRI Beijing melalui komunikasi intensif dengan Pemerintah Cina, Pemerintah Provinsi Hubei, dan Pemerintah Kota Wuhan.

"Kami juga terus berkoordinasi dengan KJRI (Konsulat Jenderal RI) yang ada di Guangzhou dan Shanghai," ujarnya.

Baca Juga:  Daftar Haji Sekarang, Berangkat 51 Tahun Lagi

Wuhan merupakan tempat awal munculnuya virus korona jenis baru yang dinamai 2019-nCoV. Semua akses di kota itu ditutup sehingga semua orang yang berada di wilayah Ibu Kota Provinsi Hubei itu tidak bisa keluar sejak Kamis (23/1) pukul 10.00 waktu setempat (09.00 WIB). Demikian pula dengan kota-kota di Provinsi Hubei.

Perlu diketahui, jumlah WNI yang berada di Wuhan sekitar 200 jiwa. Namun, 93 orang tertahan di kota itu saat penutupan berlangsung. Sementara yang lain sudah pulang ke tanah air untuk mengisi liburan semester musim dingin yang bersamaan dengan musim libur Tahun Baru Imlek.

KBRI Beijing menyediakan empat nomor hotline terkait wabah virus korona jenis baru yang telah membunuh puluhan orang di Tiongkok. Nomor hotline tersebut yakni +861065325489, +8613811284505, +8613146453974, dan +8613552235327.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari