Minggu, 7 Desember 2025
spot_img

Pertamina Kebut Pemulihan Energi di Aceh–Sumut–Sumbar, Suplai BBM Tetap Aman

RIAUPOS.CO – Upaya percepatan pemulihan layanan energi di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) terus dikebut Pertamina. Perusahaan memastikan pasokan BBM dan LPG tetap tersedia meski akses di sejumlah wilayah sempat terganggu akibat bencana hidrometeorologi dalam beberapa hari terakhir.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menegaskan seluruh lini operasional dikerahkan untuk menjaga agar suplai energi tidak terputus.
“Kami memastikan layanan untuk masyarakat berjalan stabil. Monitoring stok dilakukan setiap hari dan distribusi terus diupayakan menjangkau lokasi terdampak,” ujarnya.

Pertamina mencatat hingga 4 Desember 2025, sebanyak 696 SPBU atau sekitar 96 persen di tiga provinsi sudah kembali menyalurkan BBM. Bahkan beberapa SPBU di kawasan dengan permintaan tinggi menambah jam operasional hingga 24 jam.

Baca Juga:  Warga yang Mengungsi Sudah Kembali Setelah Baku Tembak TNI-Polri vs KKB

Untuk mengatasi kendala distribusi, Pertamina menurunkan tim darurat di lapangan guna memantau fasilitas operasional sekaligus merespons cepat potensi gangguan, terutama di jalur yang masih rawan putus.

Fahrougi menyebutkan, Pertamina melakukan alih suplai dari Terminal Krueng Raya untuk memastikan pasokan ke SPBU di Pidie Jaya, Pidie, dan Bireuen tetap aman. Selain itu, suplai cadangan diaktifkan dari FT Medan, FT Lhokseumawe, IT Dumai, FT Siantar, hingga FT Kisaran sebagai langkah antisipasi cuaca ekstrem.

Di wilayah barat Sumut, Pertamina menambah armada mobil tangki dari Dumai untuk memperlancar pengiriman ke Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan, Mandailing Natal, hingga Tapanuli Utara.

Pada sektor LPG, distribusi juga dinyatakan stabil melalui 574 agen dan 71 SPBE. Namun percepatan suplai dilakukan di wilayah yang akses daratnya masih terhambat. Suplai darurat dikirim dari Teluk Bayur ke Gunung Sitoli menggunakan Skid Tank lewat jalur laut. Skema serupa disiapkan dari IT Dumai untuk memperkuat pasokan ke SPBE di Sumut. Untuk wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah yang masih terisolasi, suplai alternatif diatur melalui pengiriman dari Teluk Kabung dan Sitoli menggunakan kapal.

Baca Juga:  Kilang Pertamina Dumai Pastikan Operasional Optimal Selama Libur Idulfitri 2025

“Sebagian besar jalur distribusi LPG sudah kembali normal. Monitoring harian kami lakukan karena kebutuhan masyarakat biasanya meningkat dalam kondisi darurat,” jelas Fahrougi.

Pertamina juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan BPBD untuk memastikan mobilitas armada pengangkut energi tidak terhambat kondisi lapangan.
“Dalam situasi bencana, prioritas utama kami adalah memastikan masyarakat tetap mendapatkan energi. Kami memberikan dukungan penuh untuk percepatan pemulihan di seluruh wilayah terdampak,” tutupnya.

RIAUPOS.CO – Upaya percepatan pemulihan layanan energi di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) terus dikebut Pertamina. Perusahaan memastikan pasokan BBM dan LPG tetap tersedia meski akses di sejumlah wilayah sempat terganggu akibat bencana hidrometeorologi dalam beberapa hari terakhir.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menegaskan seluruh lini operasional dikerahkan untuk menjaga agar suplai energi tidak terputus.
“Kami memastikan layanan untuk masyarakat berjalan stabil. Monitoring stok dilakukan setiap hari dan distribusi terus diupayakan menjangkau lokasi terdampak,” ujarnya.

Pertamina mencatat hingga 4 Desember 2025, sebanyak 696 SPBU atau sekitar 96 persen di tiga provinsi sudah kembali menyalurkan BBM. Bahkan beberapa SPBU di kawasan dengan permintaan tinggi menambah jam operasional hingga 24 jam.

Baca Juga:  Warga yang Mengungsi Sudah Kembali Setelah Baku Tembak TNI-Polri vs KKB

Untuk mengatasi kendala distribusi, Pertamina menurunkan tim darurat di lapangan guna memantau fasilitas operasional sekaligus merespons cepat potensi gangguan, terutama di jalur yang masih rawan putus.

Fahrougi menyebutkan, Pertamina melakukan alih suplai dari Terminal Krueng Raya untuk memastikan pasokan ke SPBU di Pidie Jaya, Pidie, dan Bireuen tetap aman. Selain itu, suplai cadangan diaktifkan dari FT Medan, FT Lhokseumawe, IT Dumai, FT Siantar, hingga FT Kisaran sebagai langkah antisipasi cuaca ekstrem.

- Advertisement -

Di wilayah barat Sumut, Pertamina menambah armada mobil tangki dari Dumai untuk memperlancar pengiriman ke Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan, Mandailing Natal, hingga Tapanuli Utara.

Pada sektor LPG, distribusi juga dinyatakan stabil melalui 574 agen dan 71 SPBE. Namun percepatan suplai dilakukan di wilayah yang akses daratnya masih terhambat. Suplai darurat dikirim dari Teluk Bayur ke Gunung Sitoli menggunakan Skid Tank lewat jalur laut. Skema serupa disiapkan dari IT Dumai untuk memperkuat pasokan ke SPBE di Sumut. Untuk wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah yang masih terisolasi, suplai alternatif diatur melalui pengiriman dari Teluk Kabung dan Sitoli menggunakan kapal.

- Advertisement -
Baca Juga:  Beli Pertalite, Dioplos Jadi Pertamax

“Sebagian besar jalur distribusi LPG sudah kembali normal. Monitoring harian kami lakukan karena kebutuhan masyarakat biasanya meningkat dalam kondisi darurat,” jelas Fahrougi.

Pertamina juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan BPBD untuk memastikan mobilitas armada pengangkut energi tidak terhambat kondisi lapangan.
“Dalam situasi bencana, prioritas utama kami adalah memastikan masyarakat tetap mendapatkan energi. Kami memberikan dukungan penuh untuk percepatan pemulihan di seluruh wilayah terdampak,” tutupnya.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

RIAUPOS.CO – Upaya percepatan pemulihan layanan energi di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) terus dikebut Pertamina. Perusahaan memastikan pasokan BBM dan LPG tetap tersedia meski akses di sejumlah wilayah sempat terganggu akibat bencana hidrometeorologi dalam beberapa hari terakhir.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menegaskan seluruh lini operasional dikerahkan untuk menjaga agar suplai energi tidak terputus.
“Kami memastikan layanan untuk masyarakat berjalan stabil. Monitoring stok dilakukan setiap hari dan distribusi terus diupayakan menjangkau lokasi terdampak,” ujarnya.

Pertamina mencatat hingga 4 Desember 2025, sebanyak 696 SPBU atau sekitar 96 persen di tiga provinsi sudah kembali menyalurkan BBM. Bahkan beberapa SPBU di kawasan dengan permintaan tinggi menambah jam operasional hingga 24 jam.

Baca Juga:  RMO Green: Pertamina Gandeng Universitas Riau Dukung Reforestasi dan BBM Ramah Lingkungan

Untuk mengatasi kendala distribusi, Pertamina menurunkan tim darurat di lapangan guna memantau fasilitas operasional sekaligus merespons cepat potensi gangguan, terutama di jalur yang masih rawan putus.

Fahrougi menyebutkan, Pertamina melakukan alih suplai dari Terminal Krueng Raya untuk memastikan pasokan ke SPBU di Pidie Jaya, Pidie, dan Bireuen tetap aman. Selain itu, suplai cadangan diaktifkan dari FT Medan, FT Lhokseumawe, IT Dumai, FT Siantar, hingga FT Kisaran sebagai langkah antisipasi cuaca ekstrem.

Di wilayah barat Sumut, Pertamina menambah armada mobil tangki dari Dumai untuk memperlancar pengiriman ke Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan, Mandailing Natal, hingga Tapanuli Utara.

Pada sektor LPG, distribusi juga dinyatakan stabil melalui 574 agen dan 71 SPBE. Namun percepatan suplai dilakukan di wilayah yang akses daratnya masih terhambat. Suplai darurat dikirim dari Teluk Bayur ke Gunung Sitoli menggunakan Skid Tank lewat jalur laut. Skema serupa disiapkan dari IT Dumai untuk memperkuat pasokan ke SPBE di Sumut. Untuk wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah yang masih terisolasi, suplai alternatif diatur melalui pengiriman dari Teluk Kabung dan Sitoli menggunakan kapal.

Baca Juga:  Kuota Solar Tambahan Dikucurkan, Antrean Masih Terjadi di Beberapa SPBU

“Sebagian besar jalur distribusi LPG sudah kembali normal. Monitoring harian kami lakukan karena kebutuhan masyarakat biasanya meningkat dalam kondisi darurat,” jelas Fahrougi.

Pertamina juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan BPBD untuk memastikan mobilitas armada pengangkut energi tidak terhambat kondisi lapangan.
“Dalam situasi bencana, prioritas utama kami adalah memastikan masyarakat tetap mendapatkan energi. Kami memberikan dukungan penuh untuk percepatan pemulihan di seluruh wilayah terdampak,” tutupnya.

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari