PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dosen Universitas Islam Riau (UIR) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan fokus meningkatkan keterampilan kerajinan tangan bagi ibu-ibu penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Sekuntum Bunga di Kelurahan Kampung Tengah, Pekanbaru. Kegiatan ini berlangsung Jumat (14/11).
Pelatihan tersebut digelar oleh dosen Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis Fisipol UIR. Tim dipimpin oleh Ema Fitri Lubis SSos MSi bersama Syafaruddin Z SSos MAB, serta dibantu mahasiswa Anisa Julia Sari, Desi Putri Anggraini, Reti Al Munaya, dan Rizma Gusridha Melati.
Ema menjelaskan bahwa sebagian besar ibu-ibu penerima PKH belum memiliki penghasilan tetap dan masih bergantung pada bantuan sosial. Kurangnya keterampilan dan minimnya akses pelatihan membuat mereka sulit berkembang secara ekonomi. Karena itu, pelatihan kerajinan tangan dipilih agar dapat menjadi bekal yang mudah diterapkan dan memiliki peluang pasar.
Program ini tidak hanya mengajarkan pembuatan kerajinan, tetapi juga membangun semangat berwirausaha. Peserta diperkenalkan pada pengelolaan usaha kecil, cara menentukan harga, hingga pemanfaatan pemasaran digital. Semua proses dilakukan secara partisipatif, sehingga ibu-ibu terlibat langsung dari awal hingga akhir kegiatan.
Kegiatan PKM ini juga sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Melalui kegiatan ini, mahasiswa memperoleh pengalaman langsung dalam pemberdayaan masyarakat sekaligus memahami tantangan ekonomi yang dihadapi penerima PKH.
Dengan adanya pelatihan ini, tim berharap ibu-ibu di Kampung Tengah dapat lebih mandiri dan memiliki peluang menambah penghasilan dari kerajinan yang mereka buat. (nto)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dosen Universitas Islam Riau (UIR) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan fokus meningkatkan keterampilan kerajinan tangan bagi ibu-ibu penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Sekuntum Bunga di Kelurahan Kampung Tengah, Pekanbaru. Kegiatan ini berlangsung Jumat (14/11).
Pelatihan tersebut digelar oleh dosen Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis Fisipol UIR. Tim dipimpin oleh Ema Fitri Lubis SSos MSi bersama Syafaruddin Z SSos MAB, serta dibantu mahasiswa Anisa Julia Sari, Desi Putri Anggraini, Reti Al Munaya, dan Rizma Gusridha Melati.
Ema menjelaskan bahwa sebagian besar ibu-ibu penerima PKH belum memiliki penghasilan tetap dan masih bergantung pada bantuan sosial. Kurangnya keterampilan dan minimnya akses pelatihan membuat mereka sulit berkembang secara ekonomi. Karena itu, pelatihan kerajinan tangan dipilih agar dapat menjadi bekal yang mudah diterapkan dan memiliki peluang pasar.
Program ini tidak hanya mengajarkan pembuatan kerajinan, tetapi juga membangun semangat berwirausaha. Peserta diperkenalkan pada pengelolaan usaha kecil, cara menentukan harga, hingga pemanfaatan pemasaran digital. Semua proses dilakukan secara partisipatif, sehingga ibu-ibu terlibat langsung dari awal hingga akhir kegiatan.
Kegiatan PKM ini juga sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Melalui kegiatan ini, mahasiswa memperoleh pengalaman langsung dalam pemberdayaan masyarakat sekaligus memahami tantangan ekonomi yang dihadapi penerima PKH.
Dengan adanya pelatihan ini, tim berharap ibu-ibu di Kampung Tengah dapat lebih mandiri dan memiliki peluang menambah penghasilan dari kerajinan yang mereka buat. (nto)