SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Upaya memperkuat pasokan listrik di Kepulauan Meranti terus dilakukan. ULP PLN Selatpanjang kembali mendatangkan enam unit mesin pembangkit baru pada Sabtu (15/11). Tambahan ini membuat kapasitas daya meningkat signifikan dan memastikan suplai listrik berada pada kondisi aman.
Manager ULP PLN Selatpanjang, Dalie Priasmoro, mengatakan bahwa keenam mesin tersebut merupakan bagian dari pendistribusian tahap kedua. Sebelumnya, dua unit pembangkit telah tiba dan beroperasi pada 3 November 2025.
“Enam unit baru tiba kemarin. Saat ini delapan unit tersebut sedang melalui proses loading secara bertahap ke pondasi yang sudah kami siapkan beberapa bulan lalu,” ujarnya.
Setiap unit PLTD memiliki kapasitas 850 kilowatt. Enam mesin yang baru datang menambah daya hingga 5,1 megawatt, sementara dua unit sebelumnya menyumbang 1,7 megawatt.
“Semua pembangkit baru ini ditargetkan terintegrasi pada awal Desember 2025,” tambah Dalie.
Peningkatan kapasitas ini membuat daya mampu PLN Selatpanjang melonjak. Pembangkit lama yang masih dalam kondisi baik mampu menghasilkan sekitar 13 megawatt. Dengan tambahan mesin baru total 6,8 megawatt, kapasitas keseluruhan diproyeksikan mencapai 19,8 megawatt—jauh di atas beban puncak 13,2 megawatt.
“Mulai Desember nanti, kapasitas pembangkit kita bukan hanya aman, tapi sudah surplus. Krisis listrik bisa dipastikan berakhir,” tegasnya.
Dalie turut menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas krisis listrik yang sempat terjadi. Ia mengakui tingginya beban puncak dan keterbatasan mesin sebelumnya membuat pasokan tidak stabil.
“Dukungan pemerintah daerah, aparat, pelanggan, dan masyarakat sangat berarti bagi kami. PLN berkomitmen memberikan layanan terbaik dan menjaga pasokan listrik tetap stabil ke depannya,” tutup Dalie.



