SAARBRUCKEN (RIAUPOS.CO) – Ganda bulutangkis putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, tengah berjuang melawan kelelahan jelang tampil di turnamen BWF Super 500 Hylo Open di Saarbrucken, Jerman, mulai hari ini (28/10).
Dua turnamen sebelumnya di Eropa, yakni Denmark Open dan French Open, selalu berhasil mereka tutup dengan langkah ke final. Namun, keduanya harus puas menjadi runner-up.
Pada Denmark Open, Fajar/Fikri kalah tipis dari ganda Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi lewat pertarungan ketat rubber game 18-21, 21-15, 19-21. Sedangkan di final French Open (26/10), mereka takluk dari pasangan nomor satu dunia asal Korea Selatan, Kim Won-ho/Seo Seung-jae, juga dalam tiga gim (21-10, 13-21, 12-21).
Selain soal kelelahan, Fajar/Fikri juga menyadari pentingnya mematangkan strategi di partai rubber game. Kondisi fisik yang terkuras membuat mereka kerap kehilangan fokus di gim penentuan. “Saya, terutama, harus pintar menjaga kondisi fisik,” ujar Fajar.
Sementara itu, Fikri menambahkan, kemampuan beradaptasi dengan strategi lawan juga menjadi faktor penting. Saat melawan Kim/Seo, perubahan taktik pasangan Korea di gim kedua membuat mereka kesulitan. “Itu jadi pelajaran penting buat kami untuk bisa membaca strategi lawan di pertemuan berikutnya,” katanya.
Mantan ganda putra nasional Luluk Hadiyanto menilai, kekalahan Fajar/Fikri terjadi karena lawan punya pertahanan kuat dan konsisten hingga gim ketiga. Meski begitu, ia tetap yakin keduanya bisa bersaing karena sama-sama bertipe playmaker.
“Permainan halus dengan kontrol bola depan adalah kekuatan utama yang harus mereka pertahankan,” kata Luluk.
Di babak awal Hylo Open 2025, Fajar/Fikri akan berhadapan dengan wakil Malaysia, Nur Mohd Azryn Ayub Azryn/Tan Wee Kiong. Keduanya pernah bertemu sebelumnya di Korea Open, di mana Fajar/Fikri menang dua gim langsung 21-18 dan 21-12.(jpg)



