PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Suasana haru dan syukur mewarnai kedatangan para jemaah haji asal Riau yang mulai kembali ke Tanah Air sejak Sabtu (14/6/2025). Hingga Jumat (20/6), sudah 2.663 jemaah dan petugas haji tiba di Debarkasi Batam, atau lebih dari setengah dari total 5.073 jemaah yang berangkat pada musim haji tahun ini.
Menurut Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Riau, H Defizon, jemaah yang sudah kembali tergabung dalam enam kelompok terbang (Kloter) yakni Kloter 3 hingga 8 Batam (BTH).
“Sebanyak 2.621 jemaah ditambah 24 petugas kloter dan 18 petugas daerah telah kembali ke Indonesia dalam kondisi baik,” ujar Defizon.
Salah satu kloter terbaru yang tiba adalah Kloter 8 BTH yang membawa 442 orang jemaah dan petugas dari Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hulu (Inhu), dan Kota Pekanbaru. Mereka tiba di Bandara Hang Nadim Batam pada Kamis malam (19/6), sekitar pukul 23.55 WIB setelah menempuh penerbangan dari Jeddah selama sekitar sembilan jam.
“Alhamdulillah, seluruh jemaah Kloter 8 dalam kondisi selamat dan terbagi dalam 11 rombongan dan 43 regu,” ungkap Ketua Kloter 8 BTH, H Deny Jaya Saputra.
Sementara itu, jemaah dari Kloter 9 yang berasal dari Rokan Hulu dan Kepulauan Meranti dijadwalkan tiba di Batam pada Sabtu (21/6) dini hari. Setelah istirahat di asrama haji Debarkasi Batam, para jemaah akan melanjutkan perjalanan ke daerah masing-masing dengan kapal laut dan pesawat.
Di sisi lain, para jemaah yang baru pulang diimbau untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatannya. Perjalanan panjang, cuaca panas ekstrem di Arab Saudi, hingga padatnya aktivitas ibadah dapat membuat daya tahan tubuh menurun.
Ira Purnamasari, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, mengingatkan bahwa beberapa penyakit umum pasca-haji perlu diwaspadai, seperti ISPA, Covid-19, MERS, meningitis, gangguan pencernaan, hingga risiko bagi penderita penyakit kronis.
Ia menyarankan para jemaah untuk banyak istirahat, makan bergizi, minum cukup air, memakai masker saat di keramaian, dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami keluhan.
“Menjaga kesehatan setelah haji sama pentingnya dengan menjaga ibadah saat di Tanah Suci,” ujarnya.