PEKANBARU(RIAUPOS.CO) — Fakta-fakta kasus pembunuhan sadis Suci Fitria yang ditemukan tewas tanpa kepala mulai menemui titik terang. Fakta-fakta tersebut terungkap setelah pelaku pembunuhan itu VH (52) ditangkap polisi beberapa waktu lalu. Ada beberapa fakta yang cukup mencengangkan terkait dengan kasus pembunuhan sadis tersebut.
Salah satu fakta yang cukup mengagetkan yakni terkait dengan identitas pelaku. Ternyata pelaku merupakan seorang pengemudi online yang selama ini menjadi saksi pihak kepolisian dalam mengungkapkan kasus pembunuhan yang terjadi sekitar 9 bulan lalu itu. VH selama ini diketahui cukup kooperatif memberikan informasi kepada pihak kepolisian. Bahkan pihak kepolisian sempat membuat sketsa wajah seorang wanita yang disebut pelaku bersama korban saat pelaku menjemput korban di Hotel Red Planet, Pekanbaru.
Dengan sketsa tersebut pihak kepolisian berusaha mencari wanita yang mirip dengan gambar sketsa, namun tidak satu pun wanita yang mirip dengan gambar sketsa yang dibuat berdasarkan keterangan VH. Ternyata itu hanya alibi pelaku saja. Wanita yang di sketsa tersebut tidak nyata, hanya khayalan pelaku saja.
Selain itu saat rilis juga terungkap, pelaku juga merupakan bekerja sebagai kontraktor di Kota Pekanbaru dan memiliki rumah mewah yang dilengkapi fasilitas kolam renang di Jalan Tiung, Nomor 114, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru.
Tidak hanya itu, fakta yang cukup mengejutkan juga ternyata pelaku sempat mendatangi rumah orang tua Suci Fitria yang berada di Jalan Taman Karya, Kecamatan Tampan, Pekanbaru pada 2 Desember 2019 lalu. "Ya sempat datang, dia (pelaku, red) menjelaskan kepada kami terkait kronologis terakhir kali bertemu dengan anak saya, tenyata itu hanya alibi saja, dia pelakunya," ujar Lia, ibu korban.
Bahkan pelaku sempat mengajak dirinya untuk pergi ke tempat terakhir ia mengantar anaknya di salah satu tempat hiburan di Jalan Kuantan Raya, Pekanbaru. "Untung saya tidak ikut ketika itu, mungkin kalau ikut bisa saja saya dibunuh," terangnya.
Berharap Dihukum Mati
Iwan dan Lia orang tua Suci Fitria korban mutilasi mengapresiasi kinerja kepolisian yang berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis anaknya. Mereka berharap pihak kepolisian bisa menggali motif pelaku yang tega menghabisi nyawa anaknya dengan cara yang kejam.
"Alhamdulillah, terima kasih atas kerja keras polisi baik Polres Dumai, Polda Riau yang telah berhasil menangkap pelaku," ujar Lia.
Lia berharap pelaku dihukum seberat-beratnya atas perbuatan keji itu. "Hukuman mati sangat setimpal didapatkan pelaku atas perbuatan kejam terhadap anak saya,"' katanya.
Selain itu, ia juga berharap pihak kepolisian bisa menggali informasi dari pelaku kemana kepala anaknya di buang. "Itu juga paling penting kemana kepala anak saya dibuang," sebutnya.
Sementara itu, Iwan mengatakan beberapa hari sebelum pelaku berhasil ditangkap dirinya bermimpi didatangi sang anak. "Saya tidak ingat tanggalnya, namun beberapa hari sebelum pelaku ditangkap, Suci datang ke mimpi dan memeluk kami semua, mungkin itu isyarat, karena selama ini saya sendiri tidak pernah mimpi bertemu anak saya,"ujar Iwan.
Iwan mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian, karena percaya polisi bersikap profesional. "Kami berharap tentunya dihukum mati," pintanya.
Seperti diketahui, pelaku pembunuhan sadis dengan korban Suci Fitria berhasil diungkap kepolisian. Berawal dari signal handphone milik Suci kembali aktif. Dari sana pihak kepolisian melakukan penyelidikan dan pengembangan, kemudian diketahui keberadaannya handphone tersebut. Ternyata handphone itu sudah pindah tangan dari beberapa orang. Setelah ditelusuri ternyata handphone itu diambil pelaku VH.
Sebelumnya, Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta Yudistira, Sabtu (18/1) mengatakan pelaku belum mengakui perbuatannya. “Kami masih melakukan pemeriksaan," tuturnya. Namun demikian saat ini alat bukti sudah cukup, namun yang jadi kendala tersangka belum mengakui perbuatannya.(ade)
Laporan: HASANAL BULKIAH