Kamis, 29 Mei 2025

Dua Sapi Tewas Dimangsa Harimau di Mengkapan, Warga Diimbau Waspada

SIAK (RIAUPOS.CO) — Warga Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, dikejutkan dengan penemuan dua ekor sapi yang tewas diduga akibat serangan harimau pada Senin (26/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Kedua sapi tersebut merupakan milik Suhadi (46), warga RT 08 RW 04.

Penghulu Kampung Mengkapan, Muhir, mengungkapkan bahwa beberapa hari sebelumnya sejumlah warga sempat melihat sekilas sosok harimau di sekitar Pelabuhan Tanjung Buton. Namun saat itu banyak yang mengabaikannya karena mengira hanya salah lihat, lantaran posisi harimau berada di semak-semak.

Menurut keterangan Muhir, pada Sabtu (24/5/2025) sore, Suhadi sempat mencari sapinya yang biasa diikat di kebun. Saat tidak menemukannya, ia tidak terlalu khawatir, sebab sapi-sapinya sering berkeliaran hingga ke kawasan semak bernama “kumpai”, yang berjarak sekitar 300–500 meter dari pemukiman.

Baca Juga:  Lahirkan Generasi Jujur, Cerdas dan Berdaya Saing

Namun, pada Senin pagi dua hari kemudian, warga menemukan dua ekor sapi tersebut sudah dalam kondisi mati di kawasan kumpai. Salah satu sapi ditemukan dengan isi perut terburai, sementara satu ekor lainnya mati dengan kondisi leher patah. Di sekitar lokasi juga ditemukan jejak kaki harimau.

Suhadi bersama warga, perangkat desa, serta Bhabinkamtibmas segera mendatangi lokasi. Penemuan itu langsung dilaporkan kepada Kapolsek Sungai Apit, AKP Rinaldi, dan Camat Sungai Apit, Tengku Mukhtasar.

“Kami khawatir akan keselamatan warga. Oleh karena itu, kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat ke kebun, khususnya saat memanen sawit. Jangan berangkat sendirian, dan hindari keluar rumah saat senja atau malam,” ujar Muhir.

Kapolsek Sungai Apit menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Siak dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau. “Kami bergerak cepat untuk mencegah jatuhnya korban jiwa. Langkah mitigasi segera dilakukan,” tegas Rinaldi.

Baca Juga:  Harimau yang Terkam Manusia Masih Jalani Habituasi

Kemunculan harimau di Kampung Mengkapan merupakan kejadian pertama. Kawasan ini dikenal ramai karena merupakan wilayah Pelabuhan Tanjung Buton. Sebelumnya, harimau lebih sering terlihat di daerah lain dalam Kecamatan Sungai Apit, seperti Kampung Sungai Rawa, Penyengat, dan Teluk Lanus.

Plt Kalaksa BPBD Siak, Heriyanto SH, menjelaskan bahwa kemunculan harimau ke pemukiman kemungkinan disebabkan oleh musim kemarau. Kekeringan menyebabkan parit-parit mengering dan berkurangnya sumber makanan alami.

“Harimau bisa saja turun karena kehausan atau kekurangan mangsa. Kami berharap situasi ini cepat tertangani agar tidak ada korban. Masyarakat diimbau tetap waspada,” pungkas Heriyanto.(mng)

SIAK (RIAUPOS.CO) — Warga Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, dikejutkan dengan penemuan dua ekor sapi yang tewas diduga akibat serangan harimau pada Senin (26/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Kedua sapi tersebut merupakan milik Suhadi (46), warga RT 08 RW 04.

Penghulu Kampung Mengkapan, Muhir, mengungkapkan bahwa beberapa hari sebelumnya sejumlah warga sempat melihat sekilas sosok harimau di sekitar Pelabuhan Tanjung Buton. Namun saat itu banyak yang mengabaikannya karena mengira hanya salah lihat, lantaran posisi harimau berada di semak-semak.

Menurut keterangan Muhir, pada Sabtu (24/5/2025) sore, Suhadi sempat mencari sapinya yang biasa diikat di kebun. Saat tidak menemukannya, ia tidak terlalu khawatir, sebab sapi-sapinya sering berkeliaran hingga ke kawasan semak bernama “kumpai”, yang berjarak sekitar 300–500 meter dari pemukiman.

Baca Juga:  Pekan Ini, Jalur CFN Dibuka

Namun, pada Senin pagi dua hari kemudian, warga menemukan dua ekor sapi tersebut sudah dalam kondisi mati di kawasan kumpai. Salah satu sapi ditemukan dengan isi perut terburai, sementara satu ekor lainnya mati dengan kondisi leher patah. Di sekitar lokasi juga ditemukan jejak kaki harimau.

Suhadi bersama warga, perangkat desa, serta Bhabinkamtibmas segera mendatangi lokasi. Penemuan itu langsung dilaporkan kepada Kapolsek Sungai Apit, AKP Rinaldi, dan Camat Sungai Apit, Tengku Mukhtasar.

“Kami khawatir akan keselamatan warga. Oleh karena itu, kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat ke kebun, khususnya saat memanen sawit. Jangan berangkat sendirian, dan hindari keluar rumah saat senja atau malam,” ujar Muhir.

Kapolsek Sungai Apit menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Siak dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau. “Kami bergerak cepat untuk mencegah jatuhnya korban jiwa. Langkah mitigasi segera dilakukan,” tegas Rinaldi.

Baca Juga:  Rasidah Alfedri Ajak Manfaatkan Pekarangan Rumah

Kemunculan harimau di Kampung Mengkapan merupakan kejadian pertama. Kawasan ini dikenal ramai karena merupakan wilayah Pelabuhan Tanjung Buton. Sebelumnya, harimau lebih sering terlihat di daerah lain dalam Kecamatan Sungai Apit, seperti Kampung Sungai Rawa, Penyengat, dan Teluk Lanus.

Plt Kalaksa BPBD Siak, Heriyanto SH, menjelaskan bahwa kemunculan harimau ke pemukiman kemungkinan disebabkan oleh musim kemarau. Kekeringan menyebabkan parit-parit mengering dan berkurangnya sumber makanan alami.

“Harimau bisa saja turun karena kehausan atau kekurangan mangsa. Kami berharap situasi ini cepat tertangani agar tidak ada korban. Masyarakat diimbau tetap waspada,” pungkas Heriyanto.(mng)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

SIAK (RIAUPOS.CO) — Warga Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, dikejutkan dengan penemuan dua ekor sapi yang tewas diduga akibat serangan harimau pada Senin (26/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Kedua sapi tersebut merupakan milik Suhadi (46), warga RT 08 RW 04.

Penghulu Kampung Mengkapan, Muhir, mengungkapkan bahwa beberapa hari sebelumnya sejumlah warga sempat melihat sekilas sosok harimau di sekitar Pelabuhan Tanjung Buton. Namun saat itu banyak yang mengabaikannya karena mengira hanya salah lihat, lantaran posisi harimau berada di semak-semak.

Menurut keterangan Muhir, pada Sabtu (24/5/2025) sore, Suhadi sempat mencari sapinya yang biasa diikat di kebun. Saat tidak menemukannya, ia tidak terlalu khawatir, sebab sapi-sapinya sering berkeliaran hingga ke kawasan semak bernama “kumpai”, yang berjarak sekitar 300–500 meter dari pemukiman.

Baca Juga:  Pekan Ini, Jalur CFN Dibuka

Namun, pada Senin pagi dua hari kemudian, warga menemukan dua ekor sapi tersebut sudah dalam kondisi mati di kawasan kumpai. Salah satu sapi ditemukan dengan isi perut terburai, sementara satu ekor lainnya mati dengan kondisi leher patah. Di sekitar lokasi juga ditemukan jejak kaki harimau.

Suhadi bersama warga, perangkat desa, serta Bhabinkamtibmas segera mendatangi lokasi. Penemuan itu langsung dilaporkan kepada Kapolsek Sungai Apit, AKP Rinaldi, dan Camat Sungai Apit, Tengku Mukhtasar.

“Kami khawatir akan keselamatan warga. Oleh karena itu, kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat ke kebun, khususnya saat memanen sawit. Jangan berangkat sendirian, dan hindari keluar rumah saat senja atau malam,” ujar Muhir.

Kapolsek Sungai Apit menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Siak dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau. “Kami bergerak cepat untuk mencegah jatuhnya korban jiwa. Langkah mitigasi segera dilakukan,” tegas Rinaldi.

Baca Juga:  Lahirkan Generasi Jujur, Cerdas dan Berdaya Saing

Kemunculan harimau di Kampung Mengkapan merupakan kejadian pertama. Kawasan ini dikenal ramai karena merupakan wilayah Pelabuhan Tanjung Buton. Sebelumnya, harimau lebih sering terlihat di daerah lain dalam Kecamatan Sungai Apit, seperti Kampung Sungai Rawa, Penyengat, dan Teluk Lanus.

Plt Kalaksa BPBD Siak, Heriyanto SH, menjelaskan bahwa kemunculan harimau ke pemukiman kemungkinan disebabkan oleh musim kemarau. Kekeringan menyebabkan parit-parit mengering dan berkurangnya sumber makanan alami.

“Harimau bisa saja turun karena kehausan atau kekurangan mangsa. Kami berharap situasi ini cepat tertangani agar tidak ada korban. Masyarakat diimbau tetap waspada,” pungkas Heriyanto.(mng)

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari