Innalillahi wainnailaihi rojiun. Kabar duka menyelimuti Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau khususnya Dinas Kebudayaan, Jumat (4/10). Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Raja Yoserizal Zen meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Pekanbaru, pukul 13.30 WIB.
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru
KABAR duka seorang aparatur sipil negara (ASN) yang juga dikenal tunak di bidang kebudayaan, Yoserizal Zen menyebar di kalangan ASN Pemprov Riau dan juga rekan-rekannya usai Salat Jumat, kemarin. Rumah duka almarhum di Jalan Ronggowarsito Gang Al-Ridwan juga langsung dipenuhi pelayat.
Para pejabat di lingkungan Pemprov Riau, mulai dari Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) Rahman Hadi, Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau Taufiq OH, para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) juga tampak hadir.
Tampak juga mantan Gubernur Riau Rusli Zainal dan Mambang Mit serta Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Raja Marjohan Yusuf. Abang kandung almarhum, Raja Edi mengatakan, almarhum Yoserizal mulai dirawat di RSUD Arifin Achmad pada Sabtu (28/9) malam.
Saat mendapatkan perawatan, kondisi adiknya itu sudah lemah dan sulit berkomunikasi. “Mulai dirawat itu Sabtu (28/9) malam, saat itu kondisinya sudah lemah. Sempat dilakukan kejut jantung juga oleh tim kesehatan,” katanya.
Di mata keluarga, almarhum dikenal sebagai sosok ASN dan budayawan pekerja keras. Bahkan sebelum jatuh sakit, almarhum masih menyelesaikan pekerjaan terkait kebudayaan. “Almarhum ini sosok pekerja keras, beliau tunak di bidang budaya,” ujarnya.
Dalam kurun waktu sebulan terakhir, almarhum juga kerap mengunjungi makam orang tuanya dan membacakan Surat Yasin untuk arwah orang tuanya. “Dalam sebulan ini, almarhum kerap mengunjungi makam orang tua kami. Almarhum juga berwasiat jika meninggal untuk dimakamkan dekat makam orang tua,” kenang Raja Edi.
Pj Gubri Rahman Hadi usai melayat ke rumah duka mengatakan, sosok almarhum adalah seorang birokrat sekaligus budayawan pekerja keras. “Bahkan beliau baru saja menyelesaikan kegiatan budaya yang menampilkan kain-kain nusantara dan tidak nampak seperti sedang sakit,” sebutnya.
Karena itu, Pj Gubri mengaku terkejut ketika mendengar Kadisbud Riau tersebut sakit. Dirinya menyimpulkan bahwa almarhum adalah sosok pekerja keras dan tidak merasakan sakit yang ada di dalam tubuhnya. “Artinya almarhum ini sosok pekerja keras. Karena enjoy dengan pekerjaannya sampai tidak merasakan rasa sakit,” katanya.
Meninggalnya almarhum ini, membuat Pemprov Riau kehilangan sosok birokrat dan sekaligus budayawan yang pekerja keras. “Sosok almarhum patut menjadi teladan bagi ASN Pemprov Riau. Dan kami atas nama Pemprov Riau merasa sangat kehilangan serta menyampaikan duka yang mendalam,” ujarnya.
Ketua MKA LAMR Raja Marjohan Yusuf yang juga hadiri di rumah duka mengatakan, selain sebagai seorang Kadisbud, almarhum merupakan timbalan Dewan Kehormatan Adat LAMR. “Almarhum ini orang baik dan mudah bergaul dengan siapa saja. Apalagi dengan latar belakangnya seorang budayawan. Kami keluarga besar LAMR tentunya merasa sangat kehilangan,” sebutnya.
Sementara itu, Komisaris Riau Pos Rasnizal Syukur menyebutkan almarhum pernah menjadi wartawan Riau Pos. Bahkan, almarhum pernah mau berhenti jadi PNS karena sangat menyenangi bekerja sebagai wartawan dan tak pernah masuk kerja sebagai PNS. ‘’Tapi saya larang karena saat itu aturan PNS masih longgar. Alhamdulillah, akhirnya beliau dapat juga jabatan dengan dua kali menjabat sebagai kepala dinas,’’ ujarnya. (das)