JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mencium adanya kemiripan antara korupsi PT Asabri (Persero) dengan PT Asuransi Jiwasraya. Bahkan terindikasi pula, ada beberapa pelakunya yang sama dalam dua kasus tersebut.
“Modus operandinya sama (dengan Jiwasraya). Akan mungkin ada beberapa orangnya yang sama tapi nantilah, yang penting itu akan dibongkar. Karena itu melukai hati kita semua,†kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (13/1).
Mahfud menyampaikan, saat ini dia masih fokus mengumpulkan informasi terkait dugaan korupsi di Asabri. Selanjutnya jalur hukum akan ditempuh sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. “Sekarang sedang divalidasi oleh suatu institusi lain, BPK yang minta, karena polanya sama dengan Jiwasraya,†imbuhnya.
Di sisi lain, pekan ini Mahfud berencana memanggil Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani guna membahas hal ini. “Minggu ini, kan masih pada di luar negeri semua itu pak Erick dan sebsgainya. Jadi kita akan panggil dan kemudian akan jalan,†pungkasnya.
Sebelumnya, Mahfud MD mencium adanya dugaan mega korupsi di perusahaan asuransi negara PT Asabri (Persero). Diperkirakan kerugian negara bahkan lebih dari Rp 10 triliun. “Ya saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp10 triliun,†kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (10/1).
Asabri ini diketahui merupakan asuransi negara yang diperuntukan bagi pensiunan TNI-Polri dengan pangkat rendah. Menurut Mahfud, pada masa ia menjabat Menteri Pertahanan pernah terjadi korupsi juga di Asabri. Namun nilainya kecil.
Ia pun heran sekarang kembali terdengar adanya dugaan korupsi. Bahkan dengan bilai yang sangat fantastis. Oleh karena itu, Mahfud akan memanggil Menteri terkait guna mencari duduk perkaranya.