PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ribuan masyarakat dari berbagai daerah di Riau dan luar Riau menghadiri Tablig Akbar dan Riau Berzikir bersempena Hari Jadi ke-67 Provinsi Riau di Halaman Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau, Jumat (9/8). Tablig Akbar ini diisi Ustaz Abdul Somad (UAS), Ustaz Das’ad Latif, dan Al-habib Muhammad bin Haidar Shahab.
Tidak hanya itu, tabligh akbar tersebut juga dihadiri Ustaz Salim A Fillah, Ustaz M Fakhurrazi Anshar, dan Habib Muhamad bin Anies. Kemudian, hadir pula Ustaz Luqmanulhakim, Ustaz Alnof Dinar serta dimeriahkan artis ibu kota, Arie K Untung. Hadir juga Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) SF Hariyanto dan Forkopimda Riau.
Pj Gubri SF Hariyanto mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan momentum tablig akbar ini sebagai sarana mempererat persatuan antarsesama. “Semoga dengan pelaksanaan tablig akbar dan zikir ini, Provinsi Riau bisa dijauhkan dari bencana dan diberi kemudahan dalam menjalankan program pembangunan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubri juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Riau jika selama kepemimpinannya terdapat kesalahan. SF Hariyanto mengatakan dirinya bukan pemimpin yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
“Dengan segenap kesungguhan hati, izinkan saya memohon maaf atas segala kesalahan selama saya menjabat. Sebagai manusia tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak di waktu yang sesingkat ini. Saya manusia biasa, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT,” sebutnya.
UAS dalam tausiahnya menyampaikan sejarah terbentuknya Provinsi Riau. Disebutkannya, sebelum bernama Provinsi Riau, provinsi ini bergabung dengan dua provinsi lainnya yakni Sumatera Barat dan Jambi dengan nama Sumatera Tengah.
“Setelah proses panjang pada tahun 1957, berpisahlah provinsi ini dan diberi nama Riau. Pada momentum Hari Jadi ke-67 Riau tahun ini, Provinsi Riau mendapat keberkahan yakni banyak ustaz dan guru-guru datang ke Riau,” sebutnya.
Disebutkan UAS, orang Melayu Riau selalu menyambut baik dan memuliakan semua orang yang datang. Namun dengan catatan orang yang datang tersebut membawa kemaslahatan untuk daerah. Karena itu, bagaimana masa depan Provinsi Riau tergantung memilih pemimpin ke depan. Dirinya mengingatkan untuk memilih pemimpin yang peduli kepada agama Allah SWT. “Kuncinya jangan mau mempertaruhkan suara, menjual suara. Menyesal lima tahun ke depan. Cari pemimpin jangan seperti sopir Damri, ada tidak ada penumpang jalan. Tapi cari pemimpin seperti sopir angkot, mereka akan mengejar dan membawa penumpang. Cari pemimpin yang bisa mengejar dana pusat bawa ke daerah,” pesannya.
Selanjutnya, Ustaz Da’sad Latif juga menyampaikan bahwa semua orang yang hidup akan mati. Dan bahkan orang yang mengaku beragama Islam juga belum tentu akan mati dalam keadaan Islam. “Kalau tidak mau mati dalam keadaan kafir, jangan makan barang haram. Menerima serangan fajar saat pilkada itu juga haram. Karena itu, jangan terima serangan fajar. Kalau terima akan menghancurkan Riau. Karena itu, tolak serangan fajar,” ajaknya.(sol)