PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) — Meski sejumlah keluarga donor darah (KDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pelalawan telah menggelar aktivitas donor darah untuk kemanusiaan, namun saat ini stok darah di markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pelalawan tergolong minim. Pasalnya, saat ini Unit Tranfusi Darah (UTD) PMI Pelalawan hanya memiliki 22 kantong darah dari beberapa golongan darah. Sedangkan untuk menjaga stabilitas stok darah, organisasi kemanusiaan ini hanya mengandalkan donor pengganti.
“Ya, memasuki hari ke-17 puasa Ramadan stok darah kita di PMI tergolong minim dengan jumlah sebanyak 22 kantong darah. Dimana dari jumlah tersebut, kita hanya memiliki 2 stok darah golongan O. Sedangkan untuk golongan darah AB, kita memiliki stok 5 kantong. Dan sisanya golongan darah A sebanyak 9 kantong serta golongan darah B sebanyak 6 kantong,†terang Ketua PMI Pelalawan Marhadi MR kepada Riau Pos, Selasa (21/5) di Pangkalankerinci.
Dikatakannya, untuk menjaga stabilitas stok darah, PMI Pelalawan hanya mengandalkan donor pengganti. Ini jelas tidak mampu memenuhi kebutuhan darah di UTD PMI Pelalawan. Pasalnya, pelaksanaan Ramadan ini, stok darah di PMI yang keluar atau permintaan darah cukup meningkat yakni sebanyak 80 kantong. Dan stok darah PMI ini sangat dibutuhkan oleh rumah sakit dikabupaten Pelalawan.
Untuk itu, sambung Marhadi, guna menambah stok darah dan menutup defisit darah, maka pihaknya mengajak masyarakat, baik individual maupun kelompok dapat terus mendonorkan darah. Pasalnya, dengan setitik darah yang diberikan dapat membantu orang yang sangat membutuhkan dan tentunya menambah amal ibadah buat pendonor.
“Jadi, kami dari PMI Pelalawan tentunya terus mengimbau dan mengajak masyarakat agar dapat ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan donor darah untuk kemanusiaan. Baik perorangan, keluarga donor darah (KDD) atau organisasi termasuk perusahaan yang memang rutin mendonorkan darah. Selama ini memang cukup responsif, namun kita tetap berharap jumlah pendonor makin meningkat seiring meningkat pula permintaan. Karena setetes darah yang disumbangkan bisa menyelamatkan nyawa orang lain,†tutupnya.(amn)
PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) — Meski sejumlah keluarga donor darah (KDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pelalawan telah menggelar aktivitas donor darah untuk kemanusiaan, namun saat ini stok darah di markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pelalawan tergolong minim. Pasalnya, saat ini Unit Tranfusi Darah (UTD) PMI Pelalawan hanya memiliki 22 kantong darah dari beberapa golongan darah. Sedangkan untuk menjaga stabilitas stok darah, organisasi kemanusiaan ini hanya mengandalkan donor pengganti.
“Ya, memasuki hari ke-17 puasa Ramadan stok darah kita di PMI tergolong minim dengan jumlah sebanyak 22 kantong darah. Dimana dari jumlah tersebut, kita hanya memiliki 2 stok darah golongan O. Sedangkan untuk golongan darah AB, kita memiliki stok 5 kantong. Dan sisanya golongan darah A sebanyak 9 kantong serta golongan darah B sebanyak 6 kantong,†terang Ketua PMI Pelalawan Marhadi MR kepada Riau Pos, Selasa (21/5) di Pangkalankerinci.
- Advertisement -
Dikatakannya, untuk menjaga stabilitas stok darah, PMI Pelalawan hanya mengandalkan donor pengganti. Ini jelas tidak mampu memenuhi kebutuhan darah di UTD PMI Pelalawan. Pasalnya, pelaksanaan Ramadan ini, stok darah di PMI yang keluar atau permintaan darah cukup meningkat yakni sebanyak 80 kantong. Dan stok darah PMI ini sangat dibutuhkan oleh rumah sakit dikabupaten Pelalawan.
Untuk itu, sambung Marhadi, guna menambah stok darah dan menutup defisit darah, maka pihaknya mengajak masyarakat, baik individual maupun kelompok dapat terus mendonorkan darah. Pasalnya, dengan setitik darah yang diberikan dapat membantu orang yang sangat membutuhkan dan tentunya menambah amal ibadah buat pendonor.
- Advertisement -
“Jadi, kami dari PMI Pelalawan tentunya terus mengimbau dan mengajak masyarakat agar dapat ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan donor darah untuk kemanusiaan. Baik perorangan, keluarga donor darah (KDD) atau organisasi termasuk perusahaan yang memang rutin mendonorkan darah. Selama ini memang cukup responsif, namun kita tetap berharap jumlah pendonor makin meningkat seiring meningkat pula permintaan. Karena setetes darah yang disumbangkan bisa menyelamatkan nyawa orang lain,†tutupnya.(amn)