PEKANBARU ( RIAUPOS.CO) – Hujan deras mengguyur Kota Pekanbaru, Selasa (16/4) malam dan Rabu (17/4) sore. Meski hanya berlangsung beberapa jam saja, namun sejumlah ruas jalan dalam Kota Bertuah tergenang. Kondisi ini akibat tidak berfungsinya sistem saluran air atau drainase di jalan-jalan dalam kota.
Pantauan Riau Pos, pada Selasa malam, genangan air terjadi di badan Jalan HR Soebrantas, simpang Pasar Pagi Arengka, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Arifin Achmad, dan ruas jalan lainnya. Pada Rabu (17/4) sore, genangan masih terlihat di Jalan Riau ujung Kecamatan Payung Sekaki dan Jalan Cipta Karya Kecamatan Tuah Madani.
Sejumlah pengendara, terutama pengendara sepeda motor terlihat kesulitan melewati genangan yang cukup dalam. Pengendara harus menurunkan laju kendaraan untuk menghindari air masuk ke dalam bagian mesin kendaraan mereka. Akibatnya, terjadi kemacetan arus lalu lintas.
Salah seorang pengendara Ibnu Akbar mengaku sangat terganggu dengan banjir yang terus melanda ruas jalan protokol dan alternatif di Kota Pekanbaru. Apalagi genangan di jalan raya belum tampak adanya solusi ril dari Pemko Pekanbaru.
”Jelas sangat menyulitkan masyarakat dan pengendara. Ini banjir bukan hanya membuat pengendara motor dan mobil yang tersiksa tapi masyarakat sekitar juga. Lihat saja air di dalam drainase tak sedikitpun yang mengalir padahal lokasinya dekat dengan sejumlah parit kecil dan besar di Kota Pekanbaru,” ungkapnya, kemarin.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun menjelaskan,samapi saat ini Pemko Pekanbaru telah berupaya melakukan penanggulangan banjir. Ia meminta agar masyarakat bersabar terkait permasalahan banjir di Pekanbaru.
”Soal banjir ini kami mohon kesabaran masyarakat. Bukan pemko tidak bekerja, anak-anak sungai dan parit besar sudah kita keruk terus,” ujar Muflihun.
Namun begitu, dirinya juga meminta agar masyarakat memerhatikan lingkungan sekitar. Masyarakat diingatkan untuk tidak membuang sampah ke parit yang mengakibatkan banjir.
”Karena itu kita mengimbau masyarakat tidak membuang sampah sembarangan,” terangnya.
Apalagi beberapa ruas jalan di Kota Pekanbaru perlu gorong-gorong untuk memperlancar saluran air. Begitu juga dengan ruko-ruko yang berada di pinggir jalan untuk tidak menutup penuh saluran air.
Menurutnya, ruko-ruko cukup membangun jembatan untuk jalan masuk dan keluar tanpa harus menutup penuh parit. Pihaknya akan mengambil sikap tegas terhadap ruko yang menutup saluran air.
”Kita akan ambil sikap tegas terhadap ruko-ruko yang menutup drainase. Kami akan pecahkan nanti,” tegasnya.
Ia menegaskan, parit atau drainase itu fasilitas umum dan bukan milik ruko atau pribadi. Adanya drainase untuk kemaslahatan umum, untuk kepentingan masyarakat.
Lanjut Muflihun, banjir yang terjadi di ruas jalan hanya bersifat sementara. Banjir tersebut tidak berdampak pada aliran air sungai seperti Sungai Siak yang bisa berdampak pada permukiman sekitar.
”Kami meminta bagi pemilik ruko yang membangun jembatan tolong juga dibuatkan bak kontrolnya, karena kalau ada sampah yang tersangkut pasti banjir,” ujarnya.(yls)