PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Rekayasa lalu lintas di persimpangan Jalan Naga Sakti-Jalan SM Amin, Kelurahan Tobek Godang, Kecamatan Binawidya akan dilanjutkan. Penutupan u-turn di persimpangan tersebut akan dipertahankan hingga beberapa hari ke depan.
Namun, pantauan Riau Pos di lapangan, Selasa (19/3) sore, banyak alat penutup u-turn berupa traffic cone yang rusak akibat digilas ban kendaraan. Para pengendara pun mengabaikan rekayasa lalu lintas tersebut. Mereka tetap melintas atau berbelok di u-turn. Tidak ditemukan ada petugas yang berjaga di lokasi.
Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Alvin Agung Wibawa mengakui mulai rusaknya traffic cone di lokasi yang selama ini menjadi penutup portabel di u-turn tersebut. Ia memastikan penutupan u-turn masih akan dilanjutkan.
”Hasil koordinasi dengan Dishub (penutupan u-turn dilanjutkan, red). Ini bagian pemeliharaannya lagi mengusahakan untuk ditutup memakai pipa terlebih dulu,” jelas Kasatlantas, Selasa (19/3).
Rekayasa lalu lintas di u-turn di gerbang Stadion Utama Riau tersebut akan dilanjutkan karena dinilai sejauh ini berhasil mencegah kemacetan di titik tersebut. Forum LLAJ kini sedang mempersiapkan segala peralatan untuk melanjutkan rekayasa tahap II.
Dengan demikian bisa dipastikan u-turn tersebut akan tetap ditutup. Kasat Lantas tidak menjelaskan sampai kapan. ”Bergantung hasil evaluasi,” sambungnya.
Penutupan u-turn itu sendiri dilakukan seiring kemacetan yang terus terjadi di persimpangan tersebut. Lalu lintas selalu tersendat pada jam-jam sibuk, yang dipicu pengendara yang berebut dari tiga arah persimpangan tersebut.
Namun penutupan u-turn ini dikeluhkan pengendara. Seperti diungkapkan Yanti, pengendara motor. Menurutnya, saat awal-awal penutupan u-turn beberapa pekan lalu dan ada petugas yang berjaga, di lokasi memang tidak terjadi kemacetan. Tapi kemacetan berpindah ke dekat Tugu Songket karena di sanalah kendaraan yang dari Jalan Naga Sakti ke Tobek Godang harus putar arah.
”Kemacetan juga terjadi di dekat u-turn sebelum Jalan Rajawali Sakti,” katanya.
Menurutnya, jika memang ingin mengatasi kemacetan di lokasi tersebut, pemerintah bisa menempatkan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL). ”Atau larang truk-truk besar yang masih bebas melewati Jalan SM Amin di jam-jam sibuk. Jangan sedikit-sedikit main tutup u-turn untuk mengatasi kemacetan. Pengendara yang kasihan, harus putar jauh,” kata Yanti.(end)