PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Di tengah ketidakpastian geopolitik dan pelemahan global tahun 2023 ekonomi Riau tumbuh relatif kuat 4,02 persen year on year (yoy). Meski begitu, hal tersebut tetap perlu diawasi.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau Heni Kartikawati. Menurutnya, tekanan inflasi dan suku bunga global serta proteksionisme yang menurunkan ekspor menjadi sejumlah risiko yang perlu dicermati. World Bank dan IMF memperkirakan pertumbuhan global masing-masing sebesar 2,6 persen dan 3,1 persen untuk tahun 2023 dan 2,4 persen dan 3,1 persen untuk tahun 2024 serta 2,7 persen dan 3,2 persen untuk tahun 2025.
‘’Di tengah hal tersebut, ekonomi Riau tumbuh relatif kuat. Terutama didukung konsumsi rumah tangga dengan struktur PDRB sebesar 35,5 persen, konsumsi pemerintah tumbuh 15,38 persen dari sisi pengeluaran dan industri pengolahan dengan struktur PDRB 27,31 persen dan sektor konstruksi tumbuh 14,91 persen dari sisi lapangan usaha,’’ ungkapnya dalam kegiatan Press Conference APBN Kita di Aula Kantor DJPb Riau, Kamis (29/2).
Ia melanjutkan neraca perdagangan Riau masih mencatatkan surplus sebesar 1,30 miliar dolar AS. Nilai ekspor sebesar 1,51 miliar dolar AS atau tumbuh 2,42 persen dengan tonase 2,21 juta ton. Sedangkan impor sebesar 164,34 juta dolar AS atau tumbuh 22,74 persen dengan tonase 380,35 ribu ton.
Sementara itu, inflasi domestik relatif terjaga pada bulan Januari 2024 sebesar 2,35 persen (yoy). ‘’APBN Riau mencatatkan kinerja yang baik di awal tahun 2024. Penerimaan perpajakan terealisasi Rp1,64 triliun, bea cukai Rp47,37 miliar dan PNBP Rp81,17 miliar,’’ sambungnya.
Heni melanjutkan, belanja pemerintah pusat terealisasi Rp298,56 miliar, meningkat 28,20 persen. ‘’Belanja barang untuk logistik Pemilu menjadi penyebab tingginya realisasi pada bulan Januari 2024,’’ lanjutnya.
Heni menerangkan, dukungan APBN kepada APBD melalui Transfer ke Daerah (TKD) meningkat. Di mana sampai dengan 31 Januari 2024 telah terealisasi Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp37,34 miliar, Dana Alokasi Umum (DAU) Rp971,89 miliar dan DAK Non Fisik sebesar Rp756,13 miliar.(azr)