Jumat, 22 November 2024
spot_img

Thaksin Bebas, Hanya Jalani 6 Bulan Hukuman

BANGKOK (RIAUPOS.CO) – ’’Welcome Home.’’ Tulisan di banner berlatar putih itu terpampang di pagar rumah mantan Perdana Menteri (PM) Thailand Thaksin Shinawatra di Bangkok. Ahad (18/2) dia resmi bebas dari penjara setelah hanya menjalani masa hukuman 6 bulan dari 8 tahun yang diputuskan hakim.

’’Selamat kepada PM Thaksin karena telah kembali ke Ban Chan Song La pagi ini,’’ bunyi unggahan penasihat pemerintah dan mantan Menteri Energi Pichai Naripthapan di akun media sosialnya, merujuk nama kediaman keluarga Thaksin di Bangkok.

PM Thailand Srettha Thavisin mengatakan, dirinya belum berencana bertemu dengan pria 74 tahun itu. Meski begitu, menurutnya, semua orang di pemerintahan siap mendengarkan jika Thaksin ingin memberi nasihat politik.

Selama ini, Thaksin yang mulai masuk gelanggang politik pada 1994 setelah sukses di bisnis dianggap sebagai pemimpin terpilih yang paling sukses di Thailand. Dia dicintai jutaan warga pedesaan Negeri Gajah Putih karena kebijakan populisnya pada awal 2000-an. Namun, pada saat yang sama, dia dicerca kelompok royalis dan promiliter negara tersebut.

Awal bulan ini, polisi menjatuhkan dakwaan lese-majeste atas komentar yang dia buat di Korea Selatan hampir satu dekade lalu. Dalam undang-undang lese-majeste, menghina raja dan keluarga kerajaan dianggap ilegal. Pelaku bisa dihukum maksimal 15 tahun penjara. Belum diketahui apakah jaksa akan membawa kasus Thaksin itu ke pengadilan.

Baca Juga:  Ketua DPRD Ingatkan Pemkab Benahi Program

Meski kebebasannya disambut baik oleh para pendukung, yang mengkritik dan menentang juga tak kalah banyak. Para demonstran berjajar di depan Rumah Sakit Umum Polisi di Bangkok untuk menentang pembebasan Thaksin.

Partai Move Forward, penguasa kursi parlemen yang beraliran progresif, termasuk yang mengkritik keras pembebasan Thaksin. ’’Thailand butuh sistem demokrasi di mana supremasi hukum dan sistem keadilan diterapkan dengan cara yang sama untuk semua orang, tanpa standar ganda bagi orang-orang yang memiliki hak istimewa,’’ bunyi pernyataan partai itu, seperti dikutip BBC.

Enam bulan terakhir, Thaksin dirawat di sana. Mantan polisi itu keluar pagi-pagi dengan didampingi kedua anaknya, Paetongtarn dan Pintongta. Thaksin tampak duduk dengan memakai masker dan penyangga leher. Mobil yang membawanya langsung melaju ke mansion Ban Chan Song La.

Thaksin meninggalkan negaranya karena kudeta militer pada 2008. Dia kebanyakan tinggal di Dubai, Uni Emirat Arab, dan London, Inggris. Ketika kembali dari pengasingannya ke Thailand 22 Agustus 2023 lalu, Thaksin langsung ditangkap dan dijatuhi hukuman 8 tahun penjara.

Namun, dia tak pernah benar-benar menghabiskan satu hari pun di penjara. Sebab, hanya beberapa jam setelahnya, mantan pemilik Manchester City itu mengaku sakit dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Polisi.

Baca Juga:  Sidang Gugatan Asri Auzar ke Petinggi Partai Demokrat Ditunda

Thaksin dilaporkan menderita sesak dada dan tekanan darah tinggi. Keluarganya mengatakan dia menjalani dua operasi beberapa bulan berikutnya. Sejak saat itu, Thaksin tak pernah kembali ke Penjara Pusat Klong Prem, Bangkok, tempat dia seharusnya mendekam.

Thaksin pulang dari pengasingannya selama hampir 15 tahun terakhir setelah Partai Pheu Thai yang didirikannya berkuasa di pemerintahan. Pada 1 September Thaksin mendapat pengurangan hukuman dari Raja Maha Vajiralongkorn.

Hukuman 8 tahun menjadi hanya 1 tahun. Seakan belum cukup, Selasa (13/2) Thaksin dimasukkan dalam daftar 930 tahanan yang mendapatkan grasi.

Menteri Kehakiman Tawee Sodsong memaparkan, keputusan itu diambil karena Thaksin sudah berusia lebih dari 70 tahun dan menderita penyakit kronis. Berdasar aturan, Thaksin bisa bebas setelah menjalani hukuman setidaknya 6 bulan atau sepertiga dari masa hukumannya.

Kemarin masa hukuman 6 bulan itu berakhir dan Thaksin akhirnya bebas tanpa pernah menginap di penjara. ’’Sakit sekali? Pembebasan bersyarat? Penyakit apa?’’ kritik Senator Somchai Swangkarn.

Tak ada perincian yang jelas mengenai pembebasan Thaksin. Namun, The Guardian menyebut Thaksin mungkin harus diawasi. Misalnya, dengan tanda di pergelangan kaki. Haknya untuk bepergian sangat mungkin juga dibatasi.(sha/c18/ttg/jpg)

BANGKOK (RIAUPOS.CO) – ’’Welcome Home.’’ Tulisan di banner berlatar putih itu terpampang di pagar rumah mantan Perdana Menteri (PM) Thailand Thaksin Shinawatra di Bangkok. Ahad (18/2) dia resmi bebas dari penjara setelah hanya menjalani masa hukuman 6 bulan dari 8 tahun yang diputuskan hakim.

’’Selamat kepada PM Thaksin karena telah kembali ke Ban Chan Song La pagi ini,’’ bunyi unggahan penasihat pemerintah dan mantan Menteri Energi Pichai Naripthapan di akun media sosialnya, merujuk nama kediaman keluarga Thaksin di Bangkok.

- Advertisement -

PM Thailand Srettha Thavisin mengatakan, dirinya belum berencana bertemu dengan pria 74 tahun itu. Meski begitu, menurutnya, semua orang di pemerintahan siap mendengarkan jika Thaksin ingin memberi nasihat politik.

Selama ini, Thaksin yang mulai masuk gelanggang politik pada 1994 setelah sukses di bisnis dianggap sebagai pemimpin terpilih yang paling sukses di Thailand. Dia dicintai jutaan warga pedesaan Negeri Gajah Putih karena kebijakan populisnya pada awal 2000-an. Namun, pada saat yang sama, dia dicerca kelompok royalis dan promiliter negara tersebut.

- Advertisement -

Awal bulan ini, polisi menjatuhkan dakwaan lese-majeste atas komentar yang dia buat di Korea Selatan hampir satu dekade lalu. Dalam undang-undang lese-majeste, menghina raja dan keluarga kerajaan dianggap ilegal. Pelaku bisa dihukum maksimal 15 tahun penjara. Belum diketahui apakah jaksa akan membawa kasus Thaksin itu ke pengadilan.

Baca Juga:  PKS Targetkan Penambahan Kursi di DPRD

Meski kebebasannya disambut baik oleh para pendukung, yang mengkritik dan menentang juga tak kalah banyak. Para demonstran berjajar di depan Rumah Sakit Umum Polisi di Bangkok untuk menentang pembebasan Thaksin.

Partai Move Forward, penguasa kursi parlemen yang beraliran progresif, termasuk yang mengkritik keras pembebasan Thaksin. ’’Thailand butuh sistem demokrasi di mana supremasi hukum dan sistem keadilan diterapkan dengan cara yang sama untuk semua orang, tanpa standar ganda bagi orang-orang yang memiliki hak istimewa,’’ bunyi pernyataan partai itu, seperti dikutip BBC.

Enam bulan terakhir, Thaksin dirawat di sana. Mantan polisi itu keluar pagi-pagi dengan didampingi kedua anaknya, Paetongtarn dan Pintongta. Thaksin tampak duduk dengan memakai masker dan penyangga leher. Mobil yang membawanya langsung melaju ke mansion Ban Chan Song La.

Thaksin meninggalkan negaranya karena kudeta militer pada 2008. Dia kebanyakan tinggal di Dubai, Uni Emirat Arab, dan London, Inggris. Ketika kembali dari pengasingannya ke Thailand 22 Agustus 2023 lalu, Thaksin langsung ditangkap dan dijatuhi hukuman 8 tahun penjara.

Namun, dia tak pernah benar-benar menghabiskan satu hari pun di penjara. Sebab, hanya beberapa jam setelahnya, mantan pemilik Manchester City itu mengaku sakit dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Polisi.

Baca Juga:  Ketua DPRD Ingatkan Pemkab Benahi Program

Thaksin dilaporkan menderita sesak dada dan tekanan darah tinggi. Keluarganya mengatakan dia menjalani dua operasi beberapa bulan berikutnya. Sejak saat itu, Thaksin tak pernah kembali ke Penjara Pusat Klong Prem, Bangkok, tempat dia seharusnya mendekam.

Thaksin pulang dari pengasingannya selama hampir 15 tahun terakhir setelah Partai Pheu Thai yang didirikannya berkuasa di pemerintahan. Pada 1 September Thaksin mendapat pengurangan hukuman dari Raja Maha Vajiralongkorn.

Hukuman 8 tahun menjadi hanya 1 tahun. Seakan belum cukup, Selasa (13/2) Thaksin dimasukkan dalam daftar 930 tahanan yang mendapatkan grasi.

Menteri Kehakiman Tawee Sodsong memaparkan, keputusan itu diambil karena Thaksin sudah berusia lebih dari 70 tahun dan menderita penyakit kronis. Berdasar aturan, Thaksin bisa bebas setelah menjalani hukuman setidaknya 6 bulan atau sepertiga dari masa hukumannya.

Kemarin masa hukuman 6 bulan itu berakhir dan Thaksin akhirnya bebas tanpa pernah menginap di penjara. ’’Sakit sekali? Pembebasan bersyarat? Penyakit apa?’’ kritik Senator Somchai Swangkarn.

Tak ada perincian yang jelas mengenai pembebasan Thaksin. Namun, The Guardian menyebut Thaksin mungkin harus diawasi. Misalnya, dengan tanda di pergelangan kaki. Haknya untuk bepergian sangat mungkin juga dibatasi.(sha/c18/ttg/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari