KOTA (RIAUPOS.CO) — Berlokasi di Fortunate Convention Hall Komplek Pusdiklat Bumi Suci Maitreya (PBSM) Jalan Riau Ujung, Pekanbaru, Selasa (24/12) malam. Sebanyak 14 tim tampak menampilkan performa terbaiknya dalam pagelaran Seni Budaya Kasih Semesta I se-Provinsi Riau dan Sumatera Barat (Sumbar).
Ribuan penonton tampak terkesima dengan sejumlah pertunjukan yang spesktakuler yang diperagaan oleh setiap peserta. Apalagi, acara tersebut juga dibuka langsung oleh Penasehat The International Nature Loving Association (INLA) Provinsi Riau dan Sumbar, Wijanto bersama Ketua INLA Provinsi Riau, Hosan S Sos MM dan jajaran INLA dari Provinsi Riau dan Sumatera Barat.
Ke-14 peserta pagelaran yang ambil bagian dalam kegiatan ini terdiri dari, Tim Laut Biru Bengkalis, Tim Camar Laut Dumai, Tim Hao Kai Xin Duri, Tim Hutan Bersemi Hutan Samak, Tim Alami Leluasa Pancur Jaya, Tim Walet Laut Penerbit, Tim Gembira Penyengat, Tim Kolaborasi (Semerbak Rumput, Angin Semi dan Rumput Kecil) Selatpanjang, Tim Harapan Baru Siak, Tim Pantai Pasir Putih Tanjung Medang, Tim Surya Rembulan Tembilahan, Tim Sekerat Mata Beras Titi Akar, Tim Guntur Pekanbaru dan Tim Air Jernih Padang.
Menurut Ketua INLA Provinsi Riau Hosan S Sos MM, acara pagelaran Seni Budaya Kasih Semesta ini bertujuan untuk mempopulerkan semangat cinta alam, mengembangkan pesona keindahan manusia dan hidup bahagia. Kemudian mensosialisasikan konsep Dunia Satu Keluarga, dan membina generasi muda agar memiliki cita-cita luhur, menghargai hidup, bermoral dan beretika, serta mengembangkan sikap mental optimis, positif, proaktif dan semangat kasih semesta, dan filsafah hidup melindungi, mengasihi serta memuliakan kehidupan.
"Acara ini diikuti sebanyak 14 tim pemuda semesta dari berbagai daerah di Provinsi Riau dan Sumbar. Dengan mengangkat tema “Membangun Keakraban dan Mempererat Persaudaraan Generasi Muda Indonesia. Pagelaran Seni Budaya Kasih Semesta berbentuk tarian, nyanyian, Senam Kasih Semesta dan drama. Intinya lagu yang dinyanyikan atau ditampilkan semuanya membicarakan kebesaran alam," jelasnya.
Lanjut Hosan, INLA juga memiliki visi dalam mewujudkan manusia Indonesia yang mengasihi alam dan sesama tanpa membedakan suku, agama, budaya dan adat istiadat.
Apalagi, INLA juga merupakan organisasi seni, budaya, dan pendidikan yang dapat menyatukan warga dari beraneka ragam suku.
"Kita sangat bersyukur INLA sangat berkembang di Indonesia, terutama di Riau. Bahkan kita rencanakan untuk go to school untuk mengajarkan senam kasih semesta ke sekolah," tuturnya.(ayi)