Jumat, 22 November 2024
spot_img

Arief Poyuono Tantang Firli Cs Bongkar Skandal Jiwasraya

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menantang keberanian Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri cs untuk membongkar dugaan pembobolan dana masyarakat di Jiwasraya yang dinilainya lebih bombastis dibanding skandal Bank Century.

Tantangan disampaikan Arief yang mencurigai adanya benang merah antara gagalnya PT Asuransi Jiwasraya membayar polis JS Saving Plan milik pemegang polis yang jatuh tempo mulai Oktober – Desember 2019 lebih dari Rp12 triliun, dengan dana kampanye Pilpres 2019 lalu.
“Kita coba apakah pimpinan baru KPK dan Dewas KPK berani nantinya mengungkap kasus Jiwasraya yang jauh lebih bombastis, Dana yang dijebol melebihi skandal Bank Century yang hanya Rp8 triliun," ucap Arief di Jakarta, Selasa (24/12).

Baca Juga:  Awkarin Belikan Motor Baru untuk Ojol yang Kemalingan

Supaya dugaan pembobolan Jiwasraya terang benderang, Arief juga mendorong DPR segera menggulirkan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) seperti ketika skandal Bank Century terungkap ke publik. Pasalnya, ada banyak hal yang mesti didalami dan diungkap lewat pansus itu nantinya.
Di sisi lain, ketua umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu ini juga tidak sepenuhnya setuju dengan ide Menteri BUMN Erick Thohir dalam menyelesaikan masalah Jiwasraya, yakni pembentukan holding asuransi.

"Pembentukan Holding Asuransi yang diajukan Menteri BUMN sebagai cara mengatasi pembobolan Jiwasraya, itu hanya kamuflase karena BUMN asuransi lainnya juga lagi banyak bermasalah saat ini," tandasnya.(fat/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menantang keberanian Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri cs untuk membongkar dugaan pembobolan dana masyarakat di Jiwasraya yang dinilainya lebih bombastis dibanding skandal Bank Century.

Tantangan disampaikan Arief yang mencurigai adanya benang merah antara gagalnya PT Asuransi Jiwasraya membayar polis JS Saving Plan milik pemegang polis yang jatuh tempo mulai Oktober – Desember 2019 lebih dari Rp12 triliun, dengan dana kampanye Pilpres 2019 lalu.
“Kita coba apakah pimpinan baru KPK dan Dewas KPK berani nantinya mengungkap kasus Jiwasraya yang jauh lebih bombastis, Dana yang dijebol melebihi skandal Bank Century yang hanya Rp8 triliun," ucap Arief di Jakarta, Selasa (24/12).

- Advertisement -
Baca Juga:  Pemprov DKI Siapkan Rp25 Miliar untuk Perbaikan 11 Halte yang Dibakar

Supaya dugaan pembobolan Jiwasraya terang benderang, Arief juga mendorong DPR segera menggulirkan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) seperti ketika skandal Bank Century terungkap ke publik. Pasalnya, ada banyak hal yang mesti didalami dan diungkap lewat pansus itu nantinya.
Di sisi lain, ketua umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu ini juga tidak sepenuhnya setuju dengan ide Menteri BUMN Erick Thohir dalam menyelesaikan masalah Jiwasraya, yakni pembentukan holding asuransi.

"Pembentukan Holding Asuransi yang diajukan Menteri BUMN sebagai cara mengatasi pembobolan Jiwasraya, itu hanya kamuflase karena BUMN asuransi lainnya juga lagi banyak bermasalah saat ini," tandasnya.(fat/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari