PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Gubernur Riau (Gubri) H Edy Nasution kembali melakukan dakwah ke Kabupaten Kampar. Kegiatan tersebut dibalut dalam Gerakan Salat Subuh Berjamaah (GSSB) Provinsi Riau. Program ini merupakan upaya dari Pemprov Riau untuk mengajak umat menuju arah kebaikan.
Gerakan subuh berjemaah telah berjalan sebanyak 176 kali. Dilaksanakan di sejumlah kabupaten/kota di Bumi Lancang Kuning.
Pemprov Riau menggandeng tokoh agama dan Kepala OPD terkait untuk menyiarkan ajaran keislaman setiap akhir pekan. Pada Ahad (21/1), GSSB dilakukan di Masjid Raya Muhammadiyah Bangkinang, Kampar.
Dikatakan Gubri, orang-orang yang mampu melangkahkan kaki ke masjid pada waktu subuh hari adalah umat paling mulia. Hal tersebut menurutnya, bahwa hanya orang bertakwa yang mampu melakukannya.
“Kenapa saya katakan dimuliakan Allah, karena memang Allah memuliakan orang yang bertakwa. Sesungguhnya orang yang paling bertakwa adalah orang yang datang ke masjid di subuh hari ini. Sebab tidak mungkin tanpa ada ketakwaannya sampai ke masjid ini,” katanya.
Diungkapkannya, para jemaah hadir pada salat subuh merupakan umat yang beruntung karena masih diberikan kesehatan dan kesempatan. Sehingga bisa melaksanakan kewajiban salat subuh secara berjemaah sekaligus ini juga menjadi wadah silaturahmi bersama.
“Mudah-mudahan niat tulus dan keikhlasan kita melangkahkan kaki menuju ke masjid, Allah mencatat sebagai salah satu ibadah yang nanti akan mengantarkan kita masuk ke dalam surganya,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, ia sering mengatakan tidak mudah orang melangkahkan kaki menuju ke tempat yang mulia dan di waktu yang mulia seperti di subuh hari. Karena menurutnya, pada waktu bersamaan ada di luar sana, saudara seiman yang sudah sakit atau sedang menghadapi sakaratul maut.
“Kenapa, saya katakan selalu saya mengulang-ulang tentu untuk mengingatkan diri saya dan kita semua, yakinlah bapak/ibu sekalian dalam waktu yang bersamaan ada saudara kita yang sedang berjuang menghadapi sakaratul maut,” jelasnya.
Gubernur mengajak jangan pernah sesekali meninggalkan ibadah salat. Sebab sudah banyak keberkahaan dan kemuliaan yang diberikan kepada manusia. (sol)