Jumat, 22 November 2024
spot_img

Pj Wako Ajak Warga Berdoa

Hujan, Jalan Tergenang, Macet Berjam-jam

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hujan deras mengguyur Kota Pekanbaru pagi dan sore hari, Rabu (17/1). Sejumlah ruas jalan dalam Kota Pekanbaru terpantau tergenang dan mengakibatkan kemacetan cukup parah.

Seperti di Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Bina Widya. Lokasi yang biasanya tergenang cukup parah yaitu di Jalan HR Soebrantas simpang Jalan Garuda (seberang simpang Jalan Putri Tujuh), kemarin tidak terlalu parah. Genangan hanya sampai di bahu jalan, tidak sampai menutup seluruh badan jalan.

Sementara, genangan cukup parah ada di depan RM Bareh Solek. Titik ini memang menjadi langganan genangan meski Pemko Pekanbaru melalui Dinas PUPR sudah beberapa kali melakukan normalisasi drainase. Namun, setiap kali hujan deras turun, lokasi ini tergenang cukup parah.

Akibatnya, kemarin sore, terjadi kemacetan parah dari arah simpang Tobek Godang ke Pasar Pagi Arengka. Dari arah sebaliknya juga terjadi kemacetan namun tidak terlalu parah.

Di lokasi, tampah beberapa petugas polisi stand by di titik genangan untuk membantu pengendara.

Genangan juga terpantau di Jalan Arifin Achmad, Kecamatan Marpoyan Damai. Kali ini titik genangan berpindah. Dari biasanya di dekat simpang Jalan Paus, kemarin genangan terjadi di depan Wareh Kopi. Di sini juga terjadi kemacetan cukup panjang.

Genangan di badan jalan, khususnya di Jalan HR Soebrantas kerap dikeluhkan pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Andi, seorang pengendara mobil yang melewati ruas Jalan HR Soebrantas dari arah simpang Tobek Godang mengatakan, ”Setiap kali hujan deras jalan ini selalu banjir dan berdampak pada kemacetan panjang. Kami minta tolonglah pemerintah segera mengatasi persoalan banjir ini”.

Warga Jalan Cipta Karya ujung tersebut menceritakan pernah terjebak kemacetan panjang di Jalan HR Soebrantas hingga berjam-jam lamanya akibat banjir. Mobil yang ia kendarai hanya berjalan merambat pelan sekali dan bahkan berhenti. Karena kendaraan di depannya tak bergerak maju. Padahal saat itu, hujan cukup deras.

”Pekan lalu, asli terjebak sekitar dua jam, macet sudah mulai dari dekat simpang Jalan Garuda Sakti, sampai simpang Jalan Soekarno Hatta depan pasar Pagi Arengka. Kondisi seperti ini kerap terjadi. Kalau hujan, memang ada genangan di beberapa titik di ruas Jalan HR Soebrantas ini,” tambah Andi.

Baca Juga:  Turun Hujan, Karhutla di Gurun Panjang Padam

Pantauan lainnya di Jalan Delima, Kecamatan Bina Widya. Jalan yang baru saja diperbaiki dengan sistem overlay ini tergenang di beberapa titik. Di lokasi genangan terlihat air tidak masuk ke dalam drainase yang tertutup semenisasi.

Genangan di badan jalan ini, membuat pengguna jalan cemas. Mereka khawatir jalan akan kembali cepat rusak karena kerap terendam air.

”Sayang saja lihat Jalan Delima yang baru diperbaiki sudah tergenang saat hujan. Kalau jalan cepat rusak, kami pengendara ini juga yang merasakan. Untuk itu, kami berharap pemerintah bisa memperbaiki saluran air agar saat hujan, badan jalan tidak tergenang,” ujar Yuli, pengendara motor yang melintas di Jalan Delima, kemarin.

Sementara Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP menyebutkan banjir yang terjadi di beberapa lokasi di Kota Bertuah, termasuk di ruas Jalan HR Soebrantas karena tersumbatnya drainase dengan lumpur dan sampah. Pemko, sebutnya sudah melakukan normalisasi drainase di Jalan HR Soebrantas.

Ia juga katakan, bahwa genangan terjadi karena juga akibat tingginya curah hujan sekarang ini. ”Curah hujan tinggi, volume air naik di anak-anak sungai. Saat ini ya kita berdoa saja agar segera reda (curah hujan), agar kampung kita ini (Pekanbaru) berlalu (banjirnya),” ujar Uun panggilan akrab Muflihun sambil menambahkan bahwa Jalan HR Soebrantas dan Afirin Achmad menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Riau.

Segera Eksekusi Master Plan Banjir

Menyikapi masalah banjir dan genangan ini, kalangan DPRD Kota Pekanbaru kembali mempertanyakan model penanganan banjir yang dilakukan pemko. Yang menjadi sorotan ialah, pelaksanaan master plan penanganan banjir yang tak kunjung terealisasi.

”Iya, untuk apa masterplan itu, kalau tak dijalankan? Jika hanya menormalisasi, tak perlu pakai masterplan,” kata Sekretaris Komisi IV DPRD Pekanbaru Rois SAg kepada wartawan, Selasa (16/1).

Dia meminta, dengan kondisi saat ini, pemko jangan banyak alasan. Pemko diminta segera eksekusi masterplan tersebut agar persoalan banjir teratasi.

”Karena jika tidak dimulai dari sekarang, banjir di Kota Pekanbaru tidak akan pernah selesai. Bahkan akan semakin parah,” tegasnya.

Ia katakan, seajuh ini, yang dilakukan Pemko Pekanbaru melalui Dinas PUPR dan Dinas Perkim, hanya menormalisasi parit dan sungai, plus membersihkan drainase dari sampah. Sementara, action nyata untuk jangka panjangnya, sampai hari ini belum dilakukan.

Baca Juga:  Semburan Berkurang, Diameter Lubang Menganga

”Makanya, penanganan banjir sampai sekarang belum terselesaikan. Justru, bukannya berkurang, tapi makin bertambah titik baru banjir,” sebutnya.

Untuk itu, legislator dari Fraksi PKS ini meminta di tahun 2024 ini, Pemko benar-benar mengeksekusi secara menyeluruh master plan penanganan banjir yang ada.

”Kita tahu master plan penanganan banjir Kota Pekanbaru, sudah ada sejak tahun 2022 lalu. Jika ada kendala koordinasikan segera,” sarannya.

Karena menurutnya, tujuan master plan penanganan banjir dibuat, supaya mampu mengatasi masalah banjir yang terjadi di Kota Pekanbaru yang sudah puluhan tahun ini. Apalagi belakangan makin banyak titik banjir, karena penanganan selama ini jalan di tempat.

”Kami pertanyakan, kenapa master plan tak kunjung dieksekusi secara masif. Jangan hanya sebatas dokumen di atas kertas saja. Harus benar-benar nyata, tidak sekadar normalisasi saja. Kapan selesainya banjir di kota ini,” ujarnya.

Memang diakuinya, untuk pelaksanaan masterplan ini, memerlukan anggaran besar. Sementara dari APBD Pekanbaru tidak bisa diandalkan untuk keseluruhan penanganan banjir ini. Seharusnya penerapan masterplan penanganan banjir yang ada sejak 2022 lalu, saat ini mestinya menunjukkan hasil yang signifikan.

Sampai awal tahun 2024 ini, Rois mengaku belum melihat secara ril di lapangan realisasi penanganan masterplan ini. ”Kalau ada, kan bisa kita lihat. Titik banjir mana saja yang sudah terurai, atau yang sedang progres. Ini lah yang belum nampak sama sekali. Sekarang kita minta Pemko serius menjalankannya. Jangan lips service semata,” paparnya.

Rois juga meminta Pemko Pekanbaru untuk melakukan koordinasi dengan Pemprov Riau dan pemerintah pusat. Tujuannya apa? Tentu untuk mendapatkan sharring budget anggaran penanganan banjir, dengan porsi yang maksimal.

Saran lain yang disampaikan ialah, pemko untuk dapat meminta bantuan anggaran kepada perusahaan yang ada di Kota Pekanbaru melalui program CSR. ”Banjir ini PR yang harus diselesaikan secara berangsur-angsur. Yang jelas, kita tidak ingin master plan sudah ada, tapi Pekanbaru masih dikepung banjir. Kan nggak lucu ya,” katanya.(ilo/gus/yls)

Laporan TIM RIAU POS, PEKANBARU

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hujan deras mengguyur Kota Pekanbaru pagi dan sore hari, Rabu (17/1). Sejumlah ruas jalan dalam Kota Pekanbaru terpantau tergenang dan mengakibatkan kemacetan cukup parah.

Seperti di Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Bina Widya. Lokasi yang biasanya tergenang cukup parah yaitu di Jalan HR Soebrantas simpang Jalan Garuda (seberang simpang Jalan Putri Tujuh), kemarin tidak terlalu parah. Genangan hanya sampai di bahu jalan, tidak sampai menutup seluruh badan jalan.

- Advertisement -

Sementara, genangan cukup parah ada di depan RM Bareh Solek. Titik ini memang menjadi langganan genangan meski Pemko Pekanbaru melalui Dinas PUPR sudah beberapa kali melakukan normalisasi drainase. Namun, setiap kali hujan deras turun, lokasi ini tergenang cukup parah.

Akibatnya, kemarin sore, terjadi kemacetan parah dari arah simpang Tobek Godang ke Pasar Pagi Arengka. Dari arah sebaliknya juga terjadi kemacetan namun tidak terlalu parah.

- Advertisement -

Di lokasi, tampah beberapa petugas polisi stand by di titik genangan untuk membantu pengendara.

Genangan juga terpantau di Jalan Arifin Achmad, Kecamatan Marpoyan Damai. Kali ini titik genangan berpindah. Dari biasanya di dekat simpang Jalan Paus, kemarin genangan terjadi di depan Wareh Kopi. Di sini juga terjadi kemacetan cukup panjang.

Genangan di badan jalan, khususnya di Jalan HR Soebrantas kerap dikeluhkan pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Andi, seorang pengendara mobil yang melewati ruas Jalan HR Soebrantas dari arah simpang Tobek Godang mengatakan, ”Setiap kali hujan deras jalan ini selalu banjir dan berdampak pada kemacetan panjang. Kami minta tolonglah pemerintah segera mengatasi persoalan banjir ini”.

Warga Jalan Cipta Karya ujung tersebut menceritakan pernah terjebak kemacetan panjang di Jalan HR Soebrantas hingga berjam-jam lamanya akibat banjir. Mobil yang ia kendarai hanya berjalan merambat pelan sekali dan bahkan berhenti. Karena kendaraan di depannya tak bergerak maju. Padahal saat itu, hujan cukup deras.

”Pekan lalu, asli terjebak sekitar dua jam, macet sudah mulai dari dekat simpang Jalan Garuda Sakti, sampai simpang Jalan Soekarno Hatta depan pasar Pagi Arengka. Kondisi seperti ini kerap terjadi. Kalau hujan, memang ada genangan di beberapa titik di ruas Jalan HR Soebrantas ini,” tambah Andi.

Baca Juga:  Jadwal Penerimaan Peserta Didik Baru Diperpanjang

Pantauan lainnya di Jalan Delima, Kecamatan Bina Widya. Jalan yang baru saja diperbaiki dengan sistem overlay ini tergenang di beberapa titik. Di lokasi genangan terlihat air tidak masuk ke dalam drainase yang tertutup semenisasi.

Genangan di badan jalan ini, membuat pengguna jalan cemas. Mereka khawatir jalan akan kembali cepat rusak karena kerap terendam air.

”Sayang saja lihat Jalan Delima yang baru diperbaiki sudah tergenang saat hujan. Kalau jalan cepat rusak, kami pengendara ini juga yang merasakan. Untuk itu, kami berharap pemerintah bisa memperbaiki saluran air agar saat hujan, badan jalan tidak tergenang,” ujar Yuli, pengendara motor yang melintas di Jalan Delima, kemarin.

Sementara Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP menyebutkan banjir yang terjadi di beberapa lokasi di Kota Bertuah, termasuk di ruas Jalan HR Soebrantas karena tersumbatnya drainase dengan lumpur dan sampah. Pemko, sebutnya sudah melakukan normalisasi drainase di Jalan HR Soebrantas.

Ia juga katakan, bahwa genangan terjadi karena juga akibat tingginya curah hujan sekarang ini. ”Curah hujan tinggi, volume air naik di anak-anak sungai. Saat ini ya kita berdoa saja agar segera reda (curah hujan), agar kampung kita ini (Pekanbaru) berlalu (banjirnya),” ujar Uun panggilan akrab Muflihun sambil menambahkan bahwa Jalan HR Soebrantas dan Afirin Achmad menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Riau.

Segera Eksekusi Master Plan Banjir

Menyikapi masalah banjir dan genangan ini, kalangan DPRD Kota Pekanbaru kembali mempertanyakan model penanganan banjir yang dilakukan pemko. Yang menjadi sorotan ialah, pelaksanaan master plan penanganan banjir yang tak kunjung terealisasi.

”Iya, untuk apa masterplan itu, kalau tak dijalankan? Jika hanya menormalisasi, tak perlu pakai masterplan,” kata Sekretaris Komisi IV DPRD Pekanbaru Rois SAg kepada wartawan, Selasa (16/1).

Dia meminta, dengan kondisi saat ini, pemko jangan banyak alasan. Pemko diminta segera eksekusi masterplan tersebut agar persoalan banjir teratasi.

”Karena jika tidak dimulai dari sekarang, banjir di Kota Pekanbaru tidak akan pernah selesai. Bahkan akan semakin parah,” tegasnya.

Ia katakan, seajuh ini, yang dilakukan Pemko Pekanbaru melalui Dinas PUPR dan Dinas Perkim, hanya menormalisasi parit dan sungai, plus membersihkan drainase dari sampah. Sementara, action nyata untuk jangka panjangnya, sampai hari ini belum dilakukan.

Baca Juga:  Jelang Kunjungan Presiden, Kebersihan Jadi Perhatian Pj Wako

”Makanya, penanganan banjir sampai sekarang belum terselesaikan. Justru, bukannya berkurang, tapi makin bertambah titik baru banjir,” sebutnya.

Untuk itu, legislator dari Fraksi PKS ini meminta di tahun 2024 ini, Pemko benar-benar mengeksekusi secara menyeluruh master plan penanganan banjir yang ada.

”Kita tahu master plan penanganan banjir Kota Pekanbaru, sudah ada sejak tahun 2022 lalu. Jika ada kendala koordinasikan segera,” sarannya.

Karena menurutnya, tujuan master plan penanganan banjir dibuat, supaya mampu mengatasi masalah banjir yang terjadi di Kota Pekanbaru yang sudah puluhan tahun ini. Apalagi belakangan makin banyak titik banjir, karena penanganan selama ini jalan di tempat.

”Kami pertanyakan, kenapa master plan tak kunjung dieksekusi secara masif. Jangan hanya sebatas dokumen di atas kertas saja. Harus benar-benar nyata, tidak sekadar normalisasi saja. Kapan selesainya banjir di kota ini,” ujarnya.

Memang diakuinya, untuk pelaksanaan masterplan ini, memerlukan anggaran besar. Sementara dari APBD Pekanbaru tidak bisa diandalkan untuk keseluruhan penanganan banjir ini. Seharusnya penerapan masterplan penanganan banjir yang ada sejak 2022 lalu, saat ini mestinya menunjukkan hasil yang signifikan.

Sampai awal tahun 2024 ini, Rois mengaku belum melihat secara ril di lapangan realisasi penanganan masterplan ini. ”Kalau ada, kan bisa kita lihat. Titik banjir mana saja yang sudah terurai, atau yang sedang progres. Ini lah yang belum nampak sama sekali. Sekarang kita minta Pemko serius menjalankannya. Jangan lips service semata,” paparnya.

Rois juga meminta Pemko Pekanbaru untuk melakukan koordinasi dengan Pemprov Riau dan pemerintah pusat. Tujuannya apa? Tentu untuk mendapatkan sharring budget anggaran penanganan banjir, dengan porsi yang maksimal.

Saran lain yang disampaikan ialah, pemko untuk dapat meminta bantuan anggaran kepada perusahaan yang ada di Kota Pekanbaru melalui program CSR. ”Banjir ini PR yang harus diselesaikan secara berangsur-angsur. Yang jelas, kita tidak ingin master plan sudah ada, tapi Pekanbaru masih dikepung banjir. Kan nggak lucu ya,” katanya.(ilo/gus/yls)

Laporan TIM RIAU POS, PEKANBARU

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari