Kamis, 26 Desember 2024

Sampah Kotori Sungai Siak

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Selama hampir sebulan terakhir sampah-sampah plastik mengapung di aliran Sungai Siak, dekat dengan Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah, Kecamatan Limapuluh.

Pantauan Riau Pos di lokasi, Senin (8/1), tampak sampah plastik, sisa perabot rumah tangga dan lainnya mengapung di aliran air di bawah jembatan penghubung Jalan Tanjung Batu, Kecamatan Limapuluh. Aliran air di kawasan tersebut tampak tidak mengalir.

Terlihat juga beberapa warga dengan mengendarai kendaraan bermotor sengaja melemparkan sampah yang mereka bawa ke aliran Sungai Siak. Aksi warga ini kerap ditegur oleh masyarakat setempat yang merasa kesal dengan ulah oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab tersebut namun tidak efektif.

Salah seorang warga Rudi mengaku sudah lebih sebulan terakhir sejak akhir tahun 2023 lalu hingga awal tahun 2024 ini tidak ada penanganan yang serius terkait sampah yang menutupi akses aliran air di Sungai Siak, tepatnya di bawah jembatan Jalan Tanjung Batu itu.

Padahal keberadaan Sungai Siak, sangat dibutuhkan masyarakat karena hampir sebagian besar aliran drainase yang ada di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Tanjung Batu serta jalan alternatif lainnya bermuara ke Sungai Siak yang dekat dengan permukiman warga tersebut.

Baca Juga:  Pembongkaran Penghambat Aliran Air Dapat Dukungan

Akibatnya, saat hujan mengguyur Kota Pekanbaru, banyak saluran air di permukiman warga yang tersumbat sehingga menyebabkan genangan air akibat tumpukan sampah yang tidak hanya ada didalam sungai Siak tetapi juga drainase serta saluran air lainnya.

Ia berharap pemerintah bisa mengangkut semua sampah yang saat ini mengotori Sungai Siak di bawah Jembatan Siak IV itu karena sampai saat ini banyak jalan protokol yang tergenang akibat tumpukan sampah yang dibiarkan di dalam Sungai Siak.

”Itu kalau kita berdiri diatasnya mungkin bisa. Karena memang banyak sampah nya. Bukan karena banyak yang buang tapi juga terbawa arus, jadi kalau sudah Sungai Siak ini meluap pasti isinya sampah dengan berbagai jenis. Tolonglah pemerintah tergerak cepat jangan sampai jadi kita sampah Pekanbaru ini,” ujarnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait keberadaan sampah dialiran sungai Siak, Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, memastikan pemerintah kota terus berupaya mengatasi masalah banjir di Pekanbaru yang hingga kini masih dalam musim penghujan.

Baca Juga:  Penanganan Sungai Siak Kewenangan Pusat

Ia memastikan, dinas terkait tetap melakukan normalisasi drainase dan anak sungai. Normalisasi ini dilakukan setiap hari secara bertahap. Mereka berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) untuk normalisasi sejumlah sungai di Pekanbaru.

”Dinas terkait, PUPR terus melakukan upaya-upaya seperti melakukan normalisasi drainase dan anak sungai termasuk Sungai Siak itu,” tuturnya.

Lanjut Indra Pomi, yang menjadi salah satu penyebab banjir adalah naiknya permukaan air Sungai Siak. Sehingga juga membuat permukaan air sungai lainnya juga tinggi.

Apalagi belakangan ini intensitas curah hujan cukup tinggi. Hujan deras bisa turun dari pagi hingga siang maupun hingga malam hari. ”Kondisi ini jadi salah satu penyebab banjir. Namun kami dari pemerintah terus melakukan upaya-upaya mengatasi banjir ini,” jelasnya.

Indra menambahkan, pemerintah kota bersama Forkopimda Pekanbaru juga akan melakukan gotong-royong massal. Mereka berencana melakukan pembersihan pada wilayah rawan banjir.

”Masyarakat yang berada di wilayah rawan banjir dan bermukim di bantaran sungai untuk tetap siaga. Mereka bisa melakukan langkah antisipasi agar barang berharga tidak direndam banjir,” ujarnya.(yls)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, PEKANBARU

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Selama hampir sebulan terakhir sampah-sampah plastik mengapung di aliran Sungai Siak, dekat dengan Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah, Kecamatan Limapuluh.

Pantauan Riau Pos di lokasi, Senin (8/1), tampak sampah plastik, sisa perabot rumah tangga dan lainnya mengapung di aliran air di bawah jembatan penghubung Jalan Tanjung Batu, Kecamatan Limapuluh. Aliran air di kawasan tersebut tampak tidak mengalir.

- Advertisement -

Terlihat juga beberapa warga dengan mengendarai kendaraan bermotor sengaja melemparkan sampah yang mereka bawa ke aliran Sungai Siak. Aksi warga ini kerap ditegur oleh masyarakat setempat yang merasa kesal dengan ulah oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab tersebut namun tidak efektif.

Salah seorang warga Rudi mengaku sudah lebih sebulan terakhir sejak akhir tahun 2023 lalu hingga awal tahun 2024 ini tidak ada penanganan yang serius terkait sampah yang menutupi akses aliran air di Sungai Siak, tepatnya di bawah jembatan Jalan Tanjung Batu itu.

- Advertisement -

Padahal keberadaan Sungai Siak, sangat dibutuhkan masyarakat karena hampir sebagian besar aliran drainase yang ada di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Tanjung Batu serta jalan alternatif lainnya bermuara ke Sungai Siak yang dekat dengan permukiman warga tersebut.

Baca Juga:  PLN Group dan Disnakertrans Edukasi Budaya K3 ke Siswa SMK

Akibatnya, saat hujan mengguyur Kota Pekanbaru, banyak saluran air di permukiman warga yang tersumbat sehingga menyebabkan genangan air akibat tumpukan sampah yang tidak hanya ada didalam sungai Siak tetapi juga drainase serta saluran air lainnya.

Ia berharap pemerintah bisa mengangkut semua sampah yang saat ini mengotori Sungai Siak di bawah Jembatan Siak IV itu karena sampai saat ini banyak jalan protokol yang tergenang akibat tumpukan sampah yang dibiarkan di dalam Sungai Siak.

”Itu kalau kita berdiri diatasnya mungkin bisa. Karena memang banyak sampah nya. Bukan karena banyak yang buang tapi juga terbawa arus, jadi kalau sudah Sungai Siak ini meluap pasti isinya sampah dengan berbagai jenis. Tolonglah pemerintah tergerak cepat jangan sampai jadi kita sampah Pekanbaru ini,” ujarnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait keberadaan sampah dialiran sungai Siak, Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, memastikan pemerintah kota terus berupaya mengatasi masalah banjir di Pekanbaru yang hingga kini masih dalam musim penghujan.

Baca Juga:  Anggaran Alun-Alun Dialihkan untuk Perbaikan Jalan

Ia memastikan, dinas terkait tetap melakukan normalisasi drainase dan anak sungai. Normalisasi ini dilakukan setiap hari secara bertahap. Mereka berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) untuk normalisasi sejumlah sungai di Pekanbaru.

”Dinas terkait, PUPR terus melakukan upaya-upaya seperti melakukan normalisasi drainase dan anak sungai termasuk Sungai Siak itu,” tuturnya.

Lanjut Indra Pomi, yang menjadi salah satu penyebab banjir adalah naiknya permukaan air Sungai Siak. Sehingga juga membuat permukaan air sungai lainnya juga tinggi.

Apalagi belakangan ini intensitas curah hujan cukup tinggi. Hujan deras bisa turun dari pagi hingga siang maupun hingga malam hari. ”Kondisi ini jadi salah satu penyebab banjir. Namun kami dari pemerintah terus melakukan upaya-upaya mengatasi banjir ini,” jelasnya.

Indra menambahkan, pemerintah kota bersama Forkopimda Pekanbaru juga akan melakukan gotong-royong massal. Mereka berencana melakukan pembersihan pada wilayah rawan banjir.

”Masyarakat yang berada di wilayah rawan banjir dan bermukim di bantaran sungai untuk tetap siaga. Mereka bisa melakukan langkah antisipasi agar barang berharga tidak direndam banjir,” ujarnya.(yls)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, PEKANBARU

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari