PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Musim durian telah tiba, dan perburuan durian terbaik pun dimulai.
Siang itu Ramzi salah seorang honorer mengabarkan kepada Boby, temannya mem-posting durian tembaga.
”Jadi enggak beli durian tembaga? Teman aku ada posting,” tanya Ramzi.
Mendapat kabar dari Ramzi tentang durian tembaga membuat Boby bersemangat. Sebab Boby akan membawa durian tembaga untuk mertuanya.
”Tanyalah Ramzi, berapa harganya dan pastikan benar tembaga atau tidak,” kata Boby semangat.
”Sebentar ya aku tanyakan,” ucap Ramzi.
Tak berselang lama, Ramzi menelepon Boby. Ramzi mengatakan dah dipesankannya durian milik Wak Dul itu.
Boby masih ragu. ”Beneran bagus duriannya? Nanti tidak bagus pula,” katanya.
Mendengar pertanyaan itu, langsung Ramzi mengatakan, ”Bagaimana jika kita lihat ke lapak tempat Wak Dul jualan?”.
Boby masih ragu sebab dia pernah dibuat kecewa oleh Wak Dul yang ingkar janji, beberapa waktu lalu.
Belum sempat menjawab iya atau tidak berangkat ke lapak Wak Dul, Ramzi langsung mengambil keputusan.
”Tunggu di situ, biar aku jemput”.
Akhirnya berangkatlah Boby dan Ramzi ke lapak Wak Dul. Durian menumpuk. Melihat Boby tiba, Wak Dul sempat kaget, namun karena Ramzi mencecarnya dengan pertanyaan seputar durian tembaga itu, Wak Dul fokus berbincang dengan Ramzi, sementara sesekali ekor matanya ke arah Boby. Dan Boby menyadari itu.
”Itu duriannya. Kata Wak Dul baru jatuh, dan bagus isinya,” ucap Ramzi sambil menunjuk durian tembaga Wak Dul.
”Bisa dicoba, Wak?” tanya Boby.
Pertanyaan Boby membuat Wak Dul gusar dan ragu. Tapi karena Boby terus menatap Wak Dul sambil menunggu jawaban Wak Dul, akhirnya sambil terbata bata bata Wak Dul, mempersilakan mencoba durian tembaga itu.
Bukan main susahnya Ramzi membuka durian itu. Padahal biasanya jika benar-benar sudah matang, tak sepayah itu membuka durian.
Setelah melalui perjuangan, akhirnya durian terbuka, dan isinya tenyata mengkal alias belum matang. Padahal Boby sudah memasukkan empat durian lainnya ke mobilnya.
”Pantesan saja dari tadi tak berbau, ternyata mengkal,” ucap Boby.
”Kalau jualan jujurlah, Wak,” sebut Boby.
”Kenapa harus berbohong, dan yang Wak bohongi teman Wak sendiri,” sambungnya.
”Untung belum jadi aku bawa, Wak. Kalau tidak dah malu aku sama mertuaku karena bawa durian mengkal. Kalau seperti ini ceritanya, kena dua kosong aku dengan Uwak neh,” ucap Boby meracau kesal.(mng)