JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Dunia kini dilanda berbagai jenis virus selain Covid-19 seperti polio, marburg, cacar monyet, dan lainnya. Perubahan iklim disebut sebagai penyebab situasi munculnya virus penyakit melompat ke manusia. Semua virus ini (kecuali virus polio) memiliki reservoir pada hewan liar dan telah melompat ke manusia.
Ternyata dalam 50 tahun terakhir, para peneliti telah mengidentifikasi sekitar 1.500 patogen (virus) baru. Dari mereka, sekitar setengahnya adalah virus, dan lebih dari 75 persen di antaranya adalah zoonosis
WHO mengumumkan daftar darurat kesehatan dan wabah penyakit. Sebagian konflik di sejumlah negara telah memicu krisis pengungsi, dan yang terbaru adalah krisis energi dan pangan global. Ketika aktivitas manusia membawa pemanasan global ke titik kritis, perubahan iklim menciptakan peluang lebih lanjut untuk kemunculan dan penyebaran penyakit. Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung juga memperburuk keadaan.
WHO menyatakan penyakit cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional dan tingkat kewaspadaan tertinggi. Dunia sekarang menghadapi dua penyakit virus sebagai keadaan darurat kesehatan global yakni Covid-19 dan cacar monyet. Selanjutnya, wabah virus Ebola telah berlangsung sejak 2013, ketika virus muncul kembali di Afrika Barat dan Tengah. Kemudian dua kasus virus Marburg dilaporkan baru-baru ini dari Ghana di Afrika Barat.
Beberapa deteksi baru-baru ini dari virus polio tipe liar di wilayah tenggara Afrika. Ada pula virus polio terdeteksi di AS dan Inggris. Imunisasi yang berkurang selama Covid-19 semakin memperburuk risiko ini.
Virus cacar monyet endemik di Afrika Barat dan Tengah, menular ke manusia dari hewan pengerat atau dari manusia yang terinfeksi melalui kontak dekat dan tetesan pernapasan. Kini wabah 2022 berbeda. Virus ini tampaknya telah menemukan celah untuk penularan dari manusia ke manusia pada populasi gay, biseksual dan LSL (pria yang berhubungan seks dengan pria), dengan sebagian besar kasus dilaporkan di antara pria berusia 20-45 tahun.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Dunia kini dilanda berbagai jenis virus selain Covid-19 seperti polio, marburg, cacar monyet, dan lainnya. Perubahan iklim disebut sebagai penyebab situasi munculnya virus penyakit melompat ke manusia. Semua virus ini (kecuali virus polio) memiliki reservoir pada hewan liar dan telah melompat ke manusia.
Ternyata dalam 50 tahun terakhir, para peneliti telah mengidentifikasi sekitar 1.500 patogen (virus) baru. Dari mereka, sekitar setengahnya adalah virus, dan lebih dari 75 persen di antaranya adalah zoonosis
- Advertisement -
WHO mengumumkan daftar darurat kesehatan dan wabah penyakit. Sebagian konflik di sejumlah negara telah memicu krisis pengungsi, dan yang terbaru adalah krisis energi dan pangan global. Ketika aktivitas manusia membawa pemanasan global ke titik kritis, perubahan iklim menciptakan peluang lebih lanjut untuk kemunculan dan penyebaran penyakit. Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung juga memperburuk keadaan.
WHO menyatakan penyakit cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional dan tingkat kewaspadaan tertinggi. Dunia sekarang menghadapi dua penyakit virus sebagai keadaan darurat kesehatan global yakni Covid-19 dan cacar monyet. Selanjutnya, wabah virus Ebola telah berlangsung sejak 2013, ketika virus muncul kembali di Afrika Barat dan Tengah. Kemudian dua kasus virus Marburg dilaporkan baru-baru ini dari Ghana di Afrika Barat.
- Advertisement -
Beberapa deteksi baru-baru ini dari virus polio tipe liar di wilayah tenggara Afrika. Ada pula virus polio terdeteksi di AS dan Inggris. Imunisasi yang berkurang selama Covid-19 semakin memperburuk risiko ini.
Virus cacar monyet endemik di Afrika Barat dan Tengah, menular ke manusia dari hewan pengerat atau dari manusia yang terinfeksi melalui kontak dekat dan tetesan pernapasan. Kini wabah 2022 berbeda. Virus ini tampaknya telah menemukan celah untuk penularan dari manusia ke manusia pada populasi gay, biseksual dan LSL (pria yang berhubungan seks dengan pria), dengan sebagian besar kasus dilaporkan di antara pria berusia 20-45 tahun.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman