PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hingga Rabu (27/7), motif penikaman terhadap lima karyawati oleh rekan kerja sendiri di Toserba Era 58, Jalan Dharma Bakti masih menjadi misteri dan belum terungkap. Penikaman yang menewaskan satu orang pada Ahad (24/7) dini hari tersebut masih menjadi objek spekulasi publik.
Pasalnya, beberapa versi motif penyerangan itu beredar di antara warga di sekitar tempat kejadian yang kemudian menjadi bahan spekulasi publik. Di antaranya, ada yang menyebutkan pelaku ES (18) mengalami kesurupan karena kejiwaannya tidak stabil. Ada juga yang menyebutkan, penikaman itu merupakan motif balas dendam karena pelaku dirundung.
Dari keterangan beberapa warga yang melihat kejadian pascapenikaman, ketika empat korban selamat berhasil keluar dari gedung toserba, menguatkan dua motif tersebut. Pertama pelaku disebutkan ketika sudah berada di lantai bawah, matanya melotot dan meracau atau mengeluarkan kata-kata seperti orang kesurupan.
Salah satu ucapan pelaku saat itu adalah dirinya sakit hati. Fakta bahwa pelaku adalah yang paling muda, baru berusia 18 tahun dan informasi bahwa dirinya merupakan karyawati baru, juga menjadi penguat spekulasi bahwa pelaku adalah korban perundungan.
Di sisi lain, salah seorang warga ada yang mendengarkan cerita bahwa pisau itu lebih dulu dibawa pelaku masuk ke kamar saat akan tidur. Hanya saja, warga ini ketika ditanyai wartawan dapat informasi darimana tidak bisa menyebutkan sumbernya. Dirinya juga enggan dikutip soal itu.
Yang jelas hingga Rabu (27/7) sore, Polresta Pekanbaru belum melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Sehari sebelumnya Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan menyebutkan pelaku masih menjalani observasi dam pemeriksaan kesehatan.
"Pemeriksaan terhadap pelaku masih dijadwalkan," sebut Kompol Andrie ketika dikonfirmasi kembali terkait perkembangan kasus ini sore kemarin.(end)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hingga Rabu (27/7), motif penikaman terhadap lima karyawati oleh rekan kerja sendiri di Toserba Era 58, Jalan Dharma Bakti masih menjadi misteri dan belum terungkap. Penikaman yang menewaskan satu orang pada Ahad (24/7) dini hari tersebut masih menjadi objek spekulasi publik.
Pasalnya, beberapa versi motif penyerangan itu beredar di antara warga di sekitar tempat kejadian yang kemudian menjadi bahan spekulasi publik. Di antaranya, ada yang menyebutkan pelaku ES (18) mengalami kesurupan karena kejiwaannya tidak stabil. Ada juga yang menyebutkan, penikaman itu merupakan motif balas dendam karena pelaku dirundung.
- Advertisement -
Dari keterangan beberapa warga yang melihat kejadian pascapenikaman, ketika empat korban selamat berhasil keluar dari gedung toserba, menguatkan dua motif tersebut. Pertama pelaku disebutkan ketika sudah berada di lantai bawah, matanya melotot dan meracau atau mengeluarkan kata-kata seperti orang kesurupan.
Salah satu ucapan pelaku saat itu adalah dirinya sakit hati. Fakta bahwa pelaku adalah yang paling muda, baru berusia 18 tahun dan informasi bahwa dirinya merupakan karyawati baru, juga menjadi penguat spekulasi bahwa pelaku adalah korban perundungan.
- Advertisement -
Di sisi lain, salah seorang warga ada yang mendengarkan cerita bahwa pisau itu lebih dulu dibawa pelaku masuk ke kamar saat akan tidur. Hanya saja, warga ini ketika ditanyai wartawan dapat informasi darimana tidak bisa menyebutkan sumbernya. Dirinya juga enggan dikutip soal itu.
Yang jelas hingga Rabu (27/7) sore, Polresta Pekanbaru belum melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Sehari sebelumnya Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan menyebutkan pelaku masih menjalani observasi dam pemeriksaan kesehatan.
"Pemeriksaan terhadap pelaku masih dijadwalkan," sebut Kompol Andrie ketika dikonfirmasi kembali terkait perkembangan kasus ini sore kemarin.(end)