Penumpang Pesawat Turun 27,37 Persen

(RIAUPOS.CO) — Pada periode angkutan  Idulfitri tahun ini, jumlah penumpang pesawat turun 27,37 persen jika dibanding tahun lalu. Tahun ini hanya ada 3.522.585 pemudik, sedangkan tahun lalu 4.850.028 orang. Bandara-bandara dibawah PT Angkasa Pura 1 mampu melayani 3,7 juta pergerakan penumpang.

Kepala Balitbang Kemenhub Sugihardjo menyatakan bahwa penurunan jumlah penumpang dikarenakan beberapa faktor. Di Jawa hal itu dikarenakan tersambungnya Tol Trans Jawa. Sedangkan di luar Jawa, terdapat mudik gratis dengan kapal.

- Advertisement -

Dia juga menyatakan bahwa harga tiket selama angkutan Idulfitri turun. Hal itu dikarenakan pemberlakukan aturan PM no 106/2019. ”Karena efektif setelah penurunan TBA (tarif batas atas, Red) maka tarif turun,” ucap Sugihardjo.

Dia mencontohkan tarif tiket Jakarta Surabaya yang turun 7-8 persen. Namun penurunan hanya dialami mereka yang membeli dekat dengan hari raya. Sementara itu Direktur Utama PT Angkasa Pura 1 Faik Fahmi menyatakan ada 14 bandara di bawah lembaganya yang melayani 3,7 juta penumpang selama mudik lebaran tahun ini.

- Advertisement -

Trafik penumpang tertinggi terjadi  diBandara I Gusti Ngurah Rai Bali. ”Total penumpang mencapai 1.098.930 penumpang,” ungkapnya kemarin. Bandara lainnya yang memiliki trafik tinggi adalah Bandara Juanda di Sidoarjo dan Bandara Sultan Hasanuddin Makasar. Masing-masing melayani 774.138 orang dan 480.791 orang.

”Total trafik arus mudik tertinggi di 14 bandara Angkasa Pura I terjadi pada 1 Juni dengan total pergerakan penumpang sebanyak 261.568 orang. Sedangkan trafik arus balik tertinggi terjadi pada 9 Juni dengan total pergerakan penumpang sebanyak 292.759 orang,” tutur Faik.

Pada periode ini juga, Angkasa Pura I telah melayani extra flight sebanyak 710 penerbangan. Bandara Juanda melayani penerbangan tambahan terbanyak yaitu sebesar 195 penerbangan. Kemarin juga hari terakhir dilakukan ramp check terhadap pesawat.

Ditjen Perhubungan Udara dilakukan terhadap 498 pesawat. ”Ini dilakikan untuk memastikan pesawat dalam keadaan laik terbang,” ucap Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti.(lyn/das)

Laporan JPG, Jakarta

 

(RIAUPOS.CO) — Pada periode angkutan  Idulfitri tahun ini, jumlah penumpang pesawat turun 27,37 persen jika dibanding tahun lalu. Tahun ini hanya ada 3.522.585 pemudik, sedangkan tahun lalu 4.850.028 orang. Bandara-bandara dibawah PT Angkasa Pura 1 mampu melayani 3,7 juta pergerakan penumpang.

Kepala Balitbang Kemenhub Sugihardjo menyatakan bahwa penurunan jumlah penumpang dikarenakan beberapa faktor. Di Jawa hal itu dikarenakan tersambungnya Tol Trans Jawa. Sedangkan di luar Jawa, terdapat mudik gratis dengan kapal.

Dia juga menyatakan bahwa harga tiket selama angkutan Idulfitri turun. Hal itu dikarenakan pemberlakukan aturan PM no 106/2019. ”Karena efektif setelah penurunan TBA (tarif batas atas, Red) maka tarif turun,” ucap Sugihardjo.

Dia mencontohkan tarif tiket Jakarta Surabaya yang turun 7-8 persen. Namun penurunan hanya dialami mereka yang membeli dekat dengan hari raya. Sementara itu Direktur Utama PT Angkasa Pura 1 Faik Fahmi menyatakan ada 14 bandara di bawah lembaganya yang melayani 3,7 juta penumpang selama mudik lebaran tahun ini.

Trafik penumpang tertinggi terjadi  diBandara I Gusti Ngurah Rai Bali. ”Total penumpang mencapai 1.098.930 penumpang,” ungkapnya kemarin. Bandara lainnya yang memiliki trafik tinggi adalah Bandara Juanda di Sidoarjo dan Bandara Sultan Hasanuddin Makasar. Masing-masing melayani 774.138 orang dan 480.791 orang.

”Total trafik arus mudik tertinggi di 14 bandara Angkasa Pura I terjadi pada 1 Juni dengan total pergerakan penumpang sebanyak 261.568 orang. Sedangkan trafik arus balik tertinggi terjadi pada 9 Juni dengan total pergerakan penumpang sebanyak 292.759 orang,” tutur Faik.

Pada periode ini juga, Angkasa Pura I telah melayani extra flight sebanyak 710 penerbangan. Bandara Juanda melayani penerbangan tambahan terbanyak yaitu sebesar 195 penerbangan. Kemarin juga hari terakhir dilakukan ramp check terhadap pesawat.

Ditjen Perhubungan Udara dilakukan terhadap 498 pesawat. ”Ini dilakikan untuk memastikan pesawat dalam keadaan laik terbang,” ucap Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti.(lyn/das)

Laporan JPG, Jakarta

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya