JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ramalan cuaca beberapa pekan terakhir sungguh bikin PHISGOC pusing. Bagaimana tidak, topan Kammuri diprediksi menghantam laut utara Filipina.
Topan tersebut (yang artinya mahkota dalam bahasa Jepang) berkecepatan 139 kilometer per jam dan bisa mencapai 160 kilometer per jam. Ia diperkirakan mencapai daratan Selasa nanti (3/12).
Sejak Jawa Pos tiba Senin lalu (25/11), cuaca Manila tidak menentu. Pagi terik, tapi siang mendung. Angin berembus kencang. Tak lama kemudian, hujan angin datang walaupun hanya beberapa saat. Kemarin, di Clark, cuaca lebih hangat. Ada hujan, tetapi hanya gerimis.
Namun, ancaman topan tetap bikin ngeri. Sampai-sampai ada rumor bahwa pelaksanaan beberapa cabor harus ditunda. Salah satunya sepeda. Namun, hal itu dibantah timnas sepeda Indonesia yang berada di Clark sejak Kamis.
"Jadwal lomba tidak jadi berubah. Tetap 1 Desember. Yang ada, walking track yang mau diganti Sabtu kami minta ke panpel sore saja (kemarin, Red). Karena ada topan itu," papar Budi Saputra, manajer tim balap sepeda Indonesia.
"Berubah atau tidak, saya kira tidak ada pengaruhnya buat tim. Anak-anak sudah cukup paham venue di sini," sambung Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ramalan cuaca beberapa pekan terakhir sungguh bikin PHISGOC pusing. Bagaimana tidak, topan Kammuri diprediksi menghantam laut utara Filipina.
Topan tersebut (yang artinya mahkota dalam bahasa Jepang) berkecepatan 139 kilometer per jam dan bisa mencapai 160 kilometer per jam. Ia diperkirakan mencapai daratan Selasa nanti (3/12).
- Advertisement -
Sejak Jawa Pos tiba Senin lalu (25/11), cuaca Manila tidak menentu. Pagi terik, tapi siang mendung. Angin berembus kencang. Tak lama kemudian, hujan angin datang walaupun hanya beberapa saat. Kemarin, di Clark, cuaca lebih hangat. Ada hujan, tetapi hanya gerimis.
Namun, ancaman topan tetap bikin ngeri. Sampai-sampai ada rumor bahwa pelaksanaan beberapa cabor harus ditunda. Salah satunya sepeda. Namun, hal itu dibantah timnas sepeda Indonesia yang berada di Clark sejak Kamis.
- Advertisement -
"Jadwal lomba tidak jadi berubah. Tetap 1 Desember. Yang ada, walking track yang mau diganti Sabtu kami minta ke panpel sore saja (kemarin, Red). Karena ada topan itu," papar Budi Saputra, manajer tim balap sepeda Indonesia.
"Berubah atau tidak, saya kira tidak ada pengaruhnya buat tim. Anak-anak sudah cukup paham venue di sini," sambung Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi