BEIJING (RIAUPOS.CO) — Aktifitas kapal perang Amerika Serikat di Laut China Selatan benar-benar membuat Tiongkok geram. Dalam beberapa pekan terakhir kapal milik militer Negeri Paman Sam itu terpantau masuk ke wilayah yang diklaim Tiongkok sebagai miliknya.
Kemarin, Kamis (28/11), Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok menggelar konferensi pers mengenai isu tersebut. Beijing secara tegas meminta Amerika menghentikan provokasi berbahaya tersebut.
“Kami menuntut AS untuk segera menghentikan tindak pelanggaran terhadap kepentingan Tiongkok,” kata Jubir Kementerian Pertahanan Tiongkok Ren Guoqiang.
Dia mengatakan, manuver AS berpotensi merusak perdamaian dan stabilitas kawasan. Ren pun meminta AS berhenti menempatkan prajurit serta perwiranya dalam situasi yang membahayakan nyawa mereka.
Dengan tegas Ren mengatakan, angkatan bersenjata Tiongkok selalu siap siaga dan akan mengambil segala langkah yang diperlukan demi melindungi kepentingan kedaulatan, keamanan, dan pembangunan nasional. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
BEIJING (RIAUPOS.CO) — Aktifitas kapal perang Amerika Serikat di Laut China Selatan benar-benar membuat Tiongkok geram. Dalam beberapa pekan terakhir kapal milik militer Negeri Paman Sam itu terpantau masuk ke wilayah yang diklaim Tiongkok sebagai miliknya.
Kemarin, Kamis (28/11), Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok menggelar konferensi pers mengenai isu tersebut. Beijing secara tegas meminta Amerika menghentikan provokasi berbahaya tersebut.
- Advertisement -
“Kami menuntut AS untuk segera menghentikan tindak pelanggaran terhadap kepentingan Tiongkok,” kata Jubir Kementerian Pertahanan Tiongkok Ren Guoqiang.
Dia mengatakan, manuver AS berpotensi merusak perdamaian dan stabilitas kawasan. Ren pun meminta AS berhenti menempatkan prajurit serta perwiranya dalam situasi yang membahayakan nyawa mereka.
- Advertisement -
Dengan tegas Ren mengatakan, angkatan bersenjata Tiongkok selalu siap siaga dan akan mengambil segala langkah yang diperlukan demi melindungi kepentingan kedaulatan, keamanan, dan pembangunan nasional. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal