PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Desa (Pemdes) Cipang Kiri Hulu, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rohul, hingga saat ini belum memiliki peta desa. Bukan hanya Desa Cipang Kiri Hulu, desa lain yang masuk dalam kawasan Cipang Raya seperti Cipang Kiri Hilir, Tibawan dan Cipang Kanan, juga belum memiliki peta desa.
Mengingat pentingnya peta wilayah (desa) dalam pembangunan desa, Pemerintah Desa (Pemdes) Cipang Kiri Hulu akan membuat peta desa tersebut dalam waktu dekat. Untuk proses pembuatan peta desa, Pemdeas tidak berkerja sendiri. Rabu siang (27/11/2019), Kepala Desa Cipang Kiri Hulu, Maspuri SPd MPd datang ke kantor Walhi Riau. Kedatangannya memang sudah direncanakan dan sudah berkomunikasi terlebih dulu dengan Walhi. Pertemuan singkat itu pun langsung membahas inti rencana kegiatan pemetaan.
"Memang sampai sekarang Desa Cipang Kiri Hulu belum ada peta desa. Kita akan buat ini dengan segera yakni dengan sistem pemetaan partisipatif yang melibatkan masyarakat desa dengan didampingi Walhi Riau,’’ katanya, usai pertemuan tersebut.
Disebutkan, Maspuri, pemetaan yang dilakukan nanti tidak hanya soal batas desa atau peta wilayah, tapi juga peta potensi wisata, adat dan sejarah. Masyarakat Cipang Kiri Hulu memang masyarakat adat. Mereka hidup diatur dengan aturan adat. Segala sesuatu diputuskan secara adat, baik pernikahan, perayaan hari raya, bahkan memandikan jenazah, juga dilakukan secara adat.
Potensi wisata alamnya juga luar biasa. Mulai dari bukit dengan hamparan awan bak permadani, air terjun, sungai berbatu, goa-goa, burung migran, hingga peninggalan bersejarah seperti rumah singgah presiden Syafruddin Prawiranegara.
’’Saya tidak melihat potensi yang bisa diandalkan untuk mengangkat Cipang Kiri Hulu selain wisata. Banyak. Ada wisata alam, adat, budaya, sejarah, bahkan hasil pertanian seperti kebun gambir. Ini yang bisa mendatangkan wisatawan dan menumbuhkan perekonimian masyarakat. Untuk peta ini kami tak bisa sendiri. Alhamdulillah Walhi Riau bersedia mendampingi melalui pemetaan partisipatif,’’ katanya lagi.
Kedatangan Maspuri disambut Deputi Eksekutive Walhi Riau, Fandi Rahman bersama Koordinator Laskar Penggiat Ekowisata (LPE) Lembaga Anggota Walhi Riau, Gober. Dikatakan Fandi, kedatangan Maspuri harus disambut baik dan didukung sepenuhnya.
’’Pentingnya pemetaan partisipatif oleh masyarakat ini adalah masyarakat yang telah memanfaatkan lahan secara turun temurun terlibat aktif memetakan wilayahnya. Menandai wilayah kelolanya, merencanakan pengelolaan wilayah dan pastinya menjaga wilayah mereka dari upaya perampasan lahan. Pentingnya peta ini juga sebagai awal mula perencanaan bersama masyarakat dan pemerintah desa untuk memajukan desa,’’ kata Fandi.
Laporan Kunni Masorahnti
Editor :Deslina