PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Seekor gajah sumatera ditemukan mati mengenaskan dalam keadaan telah membusuk. Saat ditemukan kepala gajah sudah terpotong dari pangkal belalai, di mana belalai terpisah dari tubuh dengan jarak 1 (satu) meter. Dugaan sementara gajah itu mati karena pembunuhan atau perburuan dengan pemotongan kepala untuk pengambilan gading. Diperkirakan gajah itu mati lebih kurang enam hari.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengatakan, gajah mati itu ditemukan di areal konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Arara Abadi, Kabupaten Bengkalis. Informasi kematian gajah tersebut diterima BBKSDA Riau dari Yuyu (PT Arara Abadi, Sinarmas Group) pada Senin (18/11) sekitar pukul, 11.45. Pada petak SBAD 401 B-01 Koordinat (1o74’-101 o27’ 15, 23.5 m.258”) di Distrik Duri II konsesi PT Arara Abadi, Desa Tasik Serai, Kecamatan Talang Mandau, Kabupaten Bengkalis.
"Bangkai gajah pertama kali dilaporkan oleh pengawas tebang setelah ada informasi dari tenaga kerja tebang ada bau menyengat. Setelah dilakukan pengecekan ternyata ada bangkai gajah yang tergeletak. Selanjutnya setelah mendapat laporan, kami langsung menurunkan tim medis yang terdiri dari dokter hewan dan pawang gajah untuk melakukan pemeriksaan secara detail (nekropsi)," ujar Suharyono, Selasa (19/11).
Di samping itu, BBKSDA Riau juga berkoordinasi dengan Balai Penegakan Hukum LHK Wilayah Sumatera dan sudah menurunkan tim untuk melakukan pengumpulan bahan dan keterangan terkait kematian satwa yang dilidungi tersebut. Ia menambahkan, neukropsi yang dilakukan tim medis BBKSDA Riau terhadap bangkai gajah, menerangkan gajah yang mati itu berjenis kelamin jantan berumur 40 tahun. Tidak ditemukan tanda-tanda keracunan dan bekas jerat. Kondisi kepala gajah sudah terpotong dari pangkal belalai. Di mana belalai terpisah dari tubuh dengan jarak 1 (satu) meter, dugaan bahwa gajah mati karena pembunuhan/perburuan dengan pemotongan kepala untuk pengambilan gading. Namun, pada saat pemeriksaan tidak ditemukan proyektil peluru.(dof)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Seekor gajah sumatera ditemukan mati mengenaskan dalam keadaan telah membusuk. Saat ditemukan kepala gajah sudah terpotong dari pangkal belalai, di mana belalai terpisah dari tubuh dengan jarak 1 (satu) meter. Dugaan sementara gajah itu mati karena pembunuhan atau perburuan dengan pemotongan kepala untuk pengambilan gading. Diperkirakan gajah itu mati lebih kurang enam hari.
- Advertisement -
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengatakan, gajah mati itu ditemukan di areal konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Arara Abadi, Kabupaten Bengkalis. Informasi kematian gajah tersebut diterima BBKSDA Riau dari Yuyu (PT Arara Abadi, Sinarmas Group) pada Senin (18/11) sekitar pukul, 11.45. Pada petak SBAD 401 B-01 Koordinat (1o74’-101 o27’ 15, 23.5 m.258”) di Distrik Duri II konsesi PT Arara Abadi, Desa Tasik Serai, Kecamatan Talang Mandau, Kabupaten Bengkalis.
"Bangkai gajah pertama kali dilaporkan oleh pengawas tebang setelah ada informasi dari tenaga kerja tebang ada bau menyengat. Setelah dilakukan pengecekan ternyata ada bangkai gajah yang tergeletak. Selanjutnya setelah mendapat laporan, kami langsung menurunkan tim medis yang terdiri dari dokter hewan dan pawang gajah untuk melakukan pemeriksaan secara detail (nekropsi)," ujar Suharyono, Selasa (19/11).
- Advertisement -
Di samping itu, BBKSDA Riau juga berkoordinasi dengan Balai Penegakan Hukum LHK Wilayah Sumatera dan sudah menurunkan tim untuk melakukan pengumpulan bahan dan keterangan terkait kematian satwa yang dilidungi tersebut. Ia menambahkan, neukropsi yang dilakukan tim medis BBKSDA Riau terhadap bangkai gajah, menerangkan gajah yang mati itu berjenis kelamin jantan berumur 40 tahun. Tidak ditemukan tanda-tanda keracunan dan bekas jerat. Kondisi kepala gajah sudah terpotong dari pangkal belalai. Di mana belalai terpisah dari tubuh dengan jarak 1 (satu) meter, dugaan bahwa gajah mati karena pembunuhan/perburuan dengan pemotongan kepala untuk pengambilan gading. Namun, pada saat pemeriksaan tidak ditemukan proyektil peluru.(dof)