- Advertisement -
(RIAUPOS.CO) — Sejak empat hari yang lalu, masyarakat di Kuansing mulai resah karena langkanya elpiji 3 kg di pasaran. Di Kecamatan Hulu Kuantan, misalnya, masyarakat rela memburu elpiji 3 kg hingga ke kecamatan tetangga seperti Kecamatan Kuantan Mudik dan Gunung Toar.
“Kami sudah mencari hingga ke kecamatan lain, namun tidak ada yang menjual. Yang kami sesalkan, sebelumnya pemerintah menjamin kesediaan elpiji aman hingga usai hari raya. Sekarang barangnya tidak ada. Dan ini kebutuhan. Kalau masalah harga, kami tidak peduli,†ujar seorang warga Desa Sampurago, Rosmiati saat ditemui wartawan, Rabu (12/6).
Rosmiati juga menyayangkan, banyak pengusaha besar seperti rumah makan dan restoran yang menggunakan elpiji tabung melon ini untuk usaha mereka. Sehingga masyarakat kecil tidak mendapat jatah lagi.
“Ini harus ada kendali dari dinas terkait. Minimal ada imbauan yang ditempelkan di kecamatan-kecamatan. Kalau ini tidak ditanggapi dengan cepat, maka masyarakat yang ekonomi lemah semakin susah,†kata Rosmiati.
Menanggapi persoalan itu, Kepala Dinas Diskopdagrin Kuansing Drs Azhar MM mengatakan, kelangkaan elpiji 3 kg disebabkan terlambatnya pengiriman dari agen. Menurut Azhar, pihaknya sudah meminta kepada agen supaya mendistribusikan elpiji 3 Kg kepada pangkalan yang ada di masing-masing kecamatan.
“Saya sudah tanya ke pangkalannya, ini disebabkan karena keterlambatan pengiriman. Dua hari ke depan sudah aman. Dalam waktu dekat kami juga akan mendata penjualan oleh pengkalan kepada masyarakat. Besok kita berharap, PNS dan restoran tidak lagi boleh membeli elpiji 3 kg. Kami akan edarkan suratnya. Kami menunggu persetujuan Pak Bupati dulu,†kata Azhar.(adv)
(RIAUPOS.CO) — Sejak empat hari yang lalu, masyarakat di Kuansing mulai resah karena langkanya elpiji 3 kg di pasaran. Di Kecamatan Hulu Kuantan, misalnya, masyarakat rela memburu elpiji 3 kg hingga ke kecamatan tetangga seperti Kecamatan Kuantan Mudik dan Gunung Toar.
“Kami sudah mencari hingga ke kecamatan lain, namun tidak ada yang menjual. Yang kami sesalkan, sebelumnya pemerintah menjamin kesediaan elpiji aman hingga usai hari raya. Sekarang barangnya tidak ada. Dan ini kebutuhan. Kalau masalah harga, kami tidak peduli,†ujar seorang warga Desa Sampurago, Rosmiati saat ditemui wartawan, Rabu (12/6).
Rosmiati juga menyayangkan, banyak pengusaha besar seperti rumah makan dan restoran yang menggunakan elpiji tabung melon ini untuk usaha mereka. Sehingga masyarakat kecil tidak mendapat jatah lagi.
- Advertisement -
“Ini harus ada kendali dari dinas terkait. Minimal ada imbauan yang ditempelkan di kecamatan-kecamatan. Kalau ini tidak ditanggapi dengan cepat, maka masyarakat yang ekonomi lemah semakin susah,†kata Rosmiati.
Menanggapi persoalan itu, Kepala Dinas Diskopdagrin Kuansing Drs Azhar MM mengatakan, kelangkaan elpiji 3 kg disebabkan terlambatnya pengiriman dari agen. Menurut Azhar, pihaknya sudah meminta kepada agen supaya mendistribusikan elpiji 3 Kg kepada pangkalan yang ada di masing-masing kecamatan.
- Advertisement -
“Saya sudah tanya ke pangkalannya, ini disebabkan karena keterlambatan pengiriman. Dua hari ke depan sudah aman. Dalam waktu dekat kami juga akan mendata penjualan oleh pengkalan kepada masyarakat. Besok kita berharap, PNS dan restoran tidak lagi boleh membeli elpiji 3 kg. Kami akan edarkan suratnya. Kami menunggu persetujuan Pak Bupati dulu,†kata Azhar.(adv)