Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Faktor Ideologi hingga Separatisme, Motif Aksi Teror

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) terus mencegah berkembangnya kelompok teroris. Salah satunya adalah dengan mempelajari motif. Meski didominasi faktor ideologi, dari temuan BNPT, ada faktor lain yang ikut memicu aksi teror.

Kasubdit Kontra Propaganda Direktorat Pencegahan Deputi I BNPT Kolonel Sujatmiko menyatakan, motif pelaku aksi teror telah diteliti sejumlah lembaga. Salah satunya Indonesian Institute for Society Empowerment (INSEP). ”Hasilnya, ada enam faktor yang menjadi motif sebuah aksi teror,” jelasnya.

Pertama adalah motif ideologi agama dengan persentase 45,5 persen. Faktor ideologi tersebut mendominasi aksi teror di Indonesia. Lalu, terdapat faktor solidaritas komunal dengan persentase 20 persen. ”Pelaku teror melakukan aksi hanya karena solidaritas,” ujarnya.

Baca Juga:  Iran Samakan Trump dengan Hitler

Selanjutnya, faktor mob mentality menjadi alasan pelaku melakukan aksi teror. Persentasenya mencapai 12,7 persen. Mob mentality merupakan mental ikut-ikutan. ”Karena lingkungannya,” ujarnya.

Faktor lain adalah balas dendam (10,9 persen), situasional (9,1 persen), dan separatisme (1,8 persen). ”Itulah semua motif dari aksi teror yang terjadi di Indonesia,” ungkapnya.

Editor :Deslina
Sumber: jawapos.com

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) terus mencegah berkembangnya kelompok teroris. Salah satunya adalah dengan mempelajari motif. Meski didominasi faktor ideologi, dari temuan BNPT, ada faktor lain yang ikut memicu aksi teror.

Kasubdit Kontra Propaganda Direktorat Pencegahan Deputi I BNPT Kolonel Sujatmiko menyatakan, motif pelaku aksi teror telah diteliti sejumlah lembaga. Salah satunya Indonesian Institute for Society Empowerment (INSEP). ”Hasilnya, ada enam faktor yang menjadi motif sebuah aksi teror,” jelasnya.

- Advertisement -

Pertama adalah motif ideologi agama dengan persentase 45,5 persen. Faktor ideologi tersebut mendominasi aksi teror di Indonesia. Lalu, terdapat faktor solidaritas komunal dengan persentase 20 persen. ”Pelaku teror melakukan aksi hanya karena solidaritas,” ujarnya.

Baca Juga:  Pertamina Menatap Operasi Kelas Dunia lewat Big Data

Selanjutnya, faktor mob mentality menjadi alasan pelaku melakukan aksi teror. Persentasenya mencapai 12,7 persen. Mob mentality merupakan mental ikut-ikutan. ”Karena lingkungannya,” ujarnya.

- Advertisement -

Faktor lain adalah balas dendam (10,9 persen), situasional (9,1 persen), dan separatisme (1,8 persen). ”Itulah semua motif dari aksi teror yang terjadi di Indonesia,” ungkapnya.

Editor :Deslina
Sumber: jawapos.com

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari