Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Fraksi Demokrat DPRD Riau Nilai Celana Cingkrang Tak Berkaitan dengan Ormas dan Radikalisme

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Polemik penggunaan celana cingkrang, khususnya bagi aparatur sipil negara (ASN) belakangan ramai dibicarakan. Berbagai lapisan masyarakat ramai-ramai mengkritik wacana yang dilemparkan Menteri Agama Fachrul Razi itu.

Termasuk Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau Agung Nugroho. Menurut dia, penggunaan celana cingkrang seharusnya tidak menjadi polemik yang dirasa dapat menimbulkan gesekan.

"Kalau ditanya komentar, menurut saya celana cingkrang itu kan soal keyakinan. Standarnya, itu kan style masing-masing. Kenapa enggak ASN perempuan berseragam ketat atau transparan yang ditertibkan? Kan lebih banyak mudaratnya,” sebut Agung, Kamis (7/11/2019).

Soal kaitan dengan radikalisme dan ormas tertentu, menurut Agung, hampir setiap muslim di Indonesia berkeyakinan mengenakan celana di atas mata kaki merupakan sunnah. Sehingga penggunaan celana cingkrang bukanlah identitas suatu organisasi masyarakat maupun sifat radikal. Iapun mengaku suka menggunakan celana cingkrang dalam berpakaian sehari-hari.

Baca Juga:  Naik, Harga TBS Kelapa Sawit Jadi Rp3.483 per Kg

Agung kemudian mencontohkan pelaku teror bom di kawasan Sarinah Jakarta beberapa tahun lalu. Pelaku yang saat itu tertangkap kamera dengan jelas, justru mengenakan celana jeans dengan ukuran di bawah mata kaki.

"Jadi menurut saya, enggak ada kaitan sama sekali. Sikap Fraksi Demokrat DPRD Riau jelas, tidak sepakat dengan wacana itu. Meski baru wacana menurut kami tidak usah dilanjutkan,” pungkasnya.

Sikap tersebut, ditegaskan dia sejalan dengan sikap yang dilontarkan Ketua Fraksi Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono. Ibas mengatakan, peraturan kerja dengan kultur dan agama adalah hak yang berbeda yang harus disesuaikan.

"Kultur, agama, peraturan kerja adalah hal berbeda yang harus disesuaikan dalam bingkai harmoni, sesuai aturan yang berlaku santun dan tepat," tulis Ibas di akun Twitter-nya @Edhie_Baskoro seperti dilihat JPNN.com, Rabu (6/11) lalu.

Baca Juga:  Kapolda dan Wabup Berjibaku Padamkan Api di Kelemantan

Laporan: Afiat Ananda

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Polemik penggunaan celana cingkrang, khususnya bagi aparatur sipil negara (ASN) belakangan ramai dibicarakan. Berbagai lapisan masyarakat ramai-ramai mengkritik wacana yang dilemparkan Menteri Agama Fachrul Razi itu.

Termasuk Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau Agung Nugroho. Menurut dia, penggunaan celana cingkrang seharusnya tidak menjadi polemik yang dirasa dapat menimbulkan gesekan.

- Advertisement -

"Kalau ditanya komentar, menurut saya celana cingkrang itu kan soal keyakinan. Standarnya, itu kan style masing-masing. Kenapa enggak ASN perempuan berseragam ketat atau transparan yang ditertibkan? Kan lebih banyak mudaratnya,” sebut Agung, Kamis (7/11/2019).

Soal kaitan dengan radikalisme dan ormas tertentu, menurut Agung, hampir setiap muslim di Indonesia berkeyakinan mengenakan celana di atas mata kaki merupakan sunnah. Sehingga penggunaan celana cingkrang bukanlah identitas suatu organisasi masyarakat maupun sifat radikal. Iapun mengaku suka menggunakan celana cingkrang dalam berpakaian sehari-hari.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pasar Modern Sepi Pembeli

Agung kemudian mencontohkan pelaku teror bom di kawasan Sarinah Jakarta beberapa tahun lalu. Pelaku yang saat itu tertangkap kamera dengan jelas, justru mengenakan celana jeans dengan ukuran di bawah mata kaki.

"Jadi menurut saya, enggak ada kaitan sama sekali. Sikap Fraksi Demokrat DPRD Riau jelas, tidak sepakat dengan wacana itu. Meski baru wacana menurut kami tidak usah dilanjutkan,” pungkasnya.

Sikap tersebut, ditegaskan dia sejalan dengan sikap yang dilontarkan Ketua Fraksi Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono. Ibas mengatakan, peraturan kerja dengan kultur dan agama adalah hak yang berbeda yang harus disesuaikan.

"Kultur, agama, peraturan kerja adalah hal berbeda yang harus disesuaikan dalam bingkai harmoni, sesuai aturan yang berlaku santun dan tepat," tulis Ibas di akun Twitter-nya @Edhie_Baskoro seperti dilihat JPNN.com, Rabu (6/11) lalu.

Baca Juga:  BPKAD Raih Penghargaan Kelola Dana Desa Terbaik

Laporan: Afiat Ananda

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari