JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan membantah tudingan warganet terkait video viral di media sosial mengenai penyerangan hingga matanya tak mengalami luka serius. Menurut Novel, saat itu matanya belum dilakukan penanganan operasi ketika menjalani pengobatan di Singapura. Sehingga tak terlihat seperti terluka.
Melalui keterangan tertulis yang disampaikan kuasa hukumnya, Alghiffari Aqsa, Novel menjelaskan bahwa video itu diambil pada kurun waktu April-Juli 2017.
"Saat itu belum dilakukan operasi osteo odonto keratoprosthesis (OOKP) pada mata kiri saya, karena Prof Donald Tan sedang upayakan dengan stem cell dengan cara dipasang selaput membran plasenta pada kedua mata saya untuk menumbuhkan jaringan yang sudah mati," kata Novel dikonfirmasi, Selasa (5/11).
Setelah itu, Novel menjalani operasi OOKP yang membuat kondisi mata dia terlihat rusak sebagaimana yang terlihat saat ini. Sebab dalam video itu terlihat mata Novel tidak merah.
"Saat itu bila orang lihat mata kiri saya seperti tidak sakit, bahkan tidak merah dan bening, seperti kelereng. Tapi sebenarnya selnya justru sudah banyak yang mati dan fungsi melihatnya sangat kurang," ucap Novel.
Oleh karenanya, Novel menilai wajar jika terdapat tudingan bahwa matanya biasa-biasa saja. Karena saat itu belum menjalani operasi.
"Jadi wajar saja orang awam mengira saya tidak sakit," sesal Novel.
Untuk diketahui, hingga kini Polri belum dapat menangkap pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan. Namun, dalam kunjungannya ke KPK, Kapolri Jenderal Idham Azis menegaskan pihaknya akan memprioritaskan penyelesaian kasus Novel Baswedan.
"Saya jawab, saya tetap berkomitmen setelah fit and proper test dan waktu paripurna, secepatnya nanti saya akan pilih Kabareskrim. Namun di dalam Polri itu ada yang namanya Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri yang dipimpin Bapak Wakapolri, nanti kita akan cari perwira terbaik," kata Idham kepada awak media.
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri ini berkomitmen akan segera menyelesaikan kasus Novel yang dua tahun lamanya belum juga terselesaikan.
"Komitmennya secepatnya akan ungkap kasus Novel dan yang terjadi di KPK," tukas Idham.
Di saat Polri belum bisa mengungkap kasus penyerangan penyidik senior KPK tersebut, muncul berbagai tuduhan keji yang menyudutkan Novel, dengan cara menyangsikan penyiraman air keras yang diterima Novel.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi