PEKANBARU(RIAUPOS.CO) — Harga kebutuhan pokok pasca-Idulfitri mengalami kenaikan. Salah satunya adalah cabai yang meroket di beberapa daerah. Bahkan di Kota Pekanbaru harga cabai merah tembus Rp80 ribu perkilogramnya. Maka dari itu, Komisi II DPRD Riau berencana memanggil instansi terkait untuk menanyakan penyebab serta mencarikan solusi atas kenaikan harga tersebut. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi II DPRD Riau Karmila Sari kepada Riau Pos, Senin (10/6).
Ia menjelaskan, bahwa sebelum Idulfitri tim satgas pangan sudah memastikan kondisi harga bahan pokok stabil. â€Sesudah hari raya ini kami rasa ini ada kendala pada pasokan. Dimana untuk Riau sendiri masih bergantung kepada daerah lain untuk memasok sembako. Termasuk cabai. Kemarin waktu bawang naik sudah ditangani dengan impor dan operasi pasar,†kata Karmila.
Karena selalu terkendala persoalan distribusi, dirinya meminta agar masyarakat bisa mandiri. Yakni dengan menggalakan program rumah pangan lestari (RPL). Di mana program tersebut bertujuan agar seluruh masyarakat bisa menanam kebutuhan pokok di rumah atau lahan swadaya. Seperti cabai, bawang merah, bawang putih, sayur matur serta beberapa jenis kebutuhan bahan pokok lainnya. Bahkan jika tidak punya lahan, RPL juga bisa memanfaatkan hidroponik yang tidak terlalu memakan tempat.
‘’Bisa juga dengan hidroponik. Kan sudah ada program pemerintah. Artinya diminta keaktifan masyarakat kembali. Kan Riau saya rasa masih luas ya. Mungkin ada lahan masyarakat atau lahan bersama bisa dipakai untuk RPL. Terpenting adalah bagaimana kita bisa mandiri,†imbuhnya.
Masih dikatakan Karmila, RPL sendiri sebetulnya bertujuan sebagai stimulus agar masyarakat bisa mandiri. Yakni dengan memberikan pelatihan serta bantuan dasar dari pengembangan tanaman rumahan. Masyarakat tinggal mengembangkan RPL.(nda)
PEKANBARU(RIAUPOS.CO) — Harga kebutuhan pokok pasca-Idulfitri mengalami kenaikan. Salah satunya adalah cabai yang meroket di beberapa daerah. Bahkan di Kota Pekanbaru harga cabai merah tembus Rp80 ribu perkilogramnya. Maka dari itu, Komisi II DPRD Riau berencana memanggil instansi terkait untuk menanyakan penyebab serta mencarikan solusi atas kenaikan harga tersebut. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi II DPRD Riau Karmila Sari kepada Riau Pos, Senin (10/6).
Ia menjelaskan, bahwa sebelum Idulfitri tim satgas pangan sudah memastikan kondisi harga bahan pokok stabil. â€Sesudah hari raya ini kami rasa ini ada kendala pada pasokan. Dimana untuk Riau sendiri masih bergantung kepada daerah lain untuk memasok sembako. Termasuk cabai. Kemarin waktu bawang naik sudah ditangani dengan impor dan operasi pasar,†kata Karmila.
Karena selalu terkendala persoalan distribusi, dirinya meminta agar masyarakat bisa mandiri. Yakni dengan menggalakan program rumah pangan lestari (RPL). Di mana program tersebut bertujuan agar seluruh masyarakat bisa menanam kebutuhan pokok di rumah atau lahan swadaya. Seperti cabai, bawang merah, bawang putih, sayur matur serta beberapa jenis kebutuhan bahan pokok lainnya. Bahkan jika tidak punya lahan, RPL juga bisa memanfaatkan hidroponik yang tidak terlalu memakan tempat.
- Advertisement -
‘’Bisa juga dengan hidroponik. Kan sudah ada program pemerintah. Artinya diminta keaktifan masyarakat kembali. Kan Riau saya rasa masih luas ya. Mungkin ada lahan masyarakat atau lahan bersama bisa dipakai untuk RPL. Terpenting adalah bagaimana kita bisa mandiri,†imbuhnya.
Masih dikatakan Karmila, RPL sendiri sebetulnya bertujuan sebagai stimulus agar masyarakat bisa mandiri. Yakni dengan memberikan pelatihan serta bantuan dasar dari pengembangan tanaman rumahan. Masyarakat tinggal mengembangkan RPL.(nda)