MEDAN (RIAUPOS.CO) — Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah bertemu para tokoh masyarakat dan berbagai pihak untuk membahas penanganan warga Sumut yang terdampak kerusuhan di Wamena, Papua. Dalam pertemuan itu dibentuk tim khusus penanganan warga Sumut di Wamena, Papua.
Seperti diberitakan PojokSumut.id (Jawa Pos Group), pertemuan yang digelar di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Medan, Rabu (2/10), antara lain untuk menyerap masukan dan saran dari para tokoh dan pihak terkait. Juga membahas tentang berbagai langkah yang akan dilakukan untuk penanganan warga Sumut yang ada di Papua, mulai dari pemberian bantuan, penggalangan dana, kemungkinan pemulangan warga ke Sumut, penampungannya, serta sarana dan prasarana yang diperlukan.
Edy menyampaikan, untuk memastikan kondisi warga Sumut di Papua, dan penanganan lebih lanjut, telah dibentuk tim penanganan warga Sumut di Papua. Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah ditunjuk oleh Gubernur sebagai ketua tim tersebut. Saat ini, kata Edy, tim sudah ada yang berangkat ke Papua.
"Jadi hari ini berangkat tim ke Jayapura, untuk memastikan simpang siurnya berita, ini perlu dipastikan, untuk penanganan lebih lanjut," ujarnya.
Setelah sampai di Papua, tim segera bekerja mengumpulkan informasi dan melakukan pendataan, antara lain tentang kondisi sebenarnya yang terjadi di Papua, kondisi dan jumlah warga Sumut yang ada di sana, bantuan yang dibutuhkan, serta langkah-langkah penanganan yang mungkin dilakukan.
Juga berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait di Papua, guna mempercepat penganganan warga Sumut.
"Nanti malam dia sampai di Papua, besok pagi dia bekerja, sehingga kita tahu kondisi nyata mereka," kata Edy.
Pemerintah Provinsi Sumut, dijelaskan Edy, sudah mempersiapkan segala kemungkinan yang harus dilakukan bagi warga Sumut di Wamena. Jika memang perlu dipulangkan, warga akan dipulangkan ke Sumut.
"Segala kemungkinan sudah kita siapkan, apabila dia harus kembali ke mari, kita kembalikan. Kalau dia orang Langkat, kita pulangkan ke bupatinya. Perjalanan evakuasi adalah tanggungjawab gubernur," katanya.
Selanjutnya, akan diadakan penggalangan dana untuk antisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Mengenai bantuan yang akan diberikan, Gubernur juga belum memastikannya, hingga mendapatkan informasi yang pasti. Meski begitu, menurutnya, bantuan yang akan diberikan bisa berupa pakaian, makanan, dan lainnya.
"Menurut saya pakaian, makanan, dan lain-lain, namanya eksodus pasti perlulah itu. Pakaian pun pasti dia bawa apa yang dia pakai saja," pungkas Edy.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi