Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah membuka dan para pedagang sudah mulai beraktivitas. Pemko akan terus memenuhi fasilitas penunjang di kawasan kuliner Jalan Cut Nyak Dhien. Antara lain seperti ketersediaan listriknya.
Setelah sempat ditutup selama tiga hari, Selasa-Kamis (8-10/10) oleh Pemko Pekanbaru, kawasan kuliner Jalan Cut Nyak Dhien kembali dibuka, Jumat (11/10). Di hari pertama pasca-penutupan, banyak pedagang yang masih kebingungan karena ada sejumlah pembenahan yang dilakukan pemko.
Pemerintah Kota Pekanbaru berencana melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) di beberapa lokasi strategis yang ada di Kota Pekanbaru, termasuk kawasan Cut Nyak Dhien. Salah satu upayanya dengan mendata para pedagang kaki lima yang berjualan dikawasan Jalan Cut Nyak Dhien Kecamatan Sukajadi tersebut.
Meskipun kerap dilakukan penertiban oleh Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Satuan Polisi Pamong Praja Satpol-PP Kota Pekanbaru, namun nyatanya para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di bahu Jalan Diponegoro dan Jalan Pattimura Kota Pekanbaru masih tetap marak.
Sejak pembongkaran bangunan kios liar sepekan lalu, kawasan Pasar Wisata Pasar Bawah mendapatkan penjagaan ketat dari tim gabungan. Penjagaan dilakukan untuk mencegah pedagang kembali berjualan di kawasan tersebut.
Pedagang kaki lima (PKL) masih membandel dengan tetap berjualan di atas trotoar yang menjadi hak pejalan kaki. Seperti terlihat di Jalan Pattimura dan Jalan Agus Salim.
Pedagang kaki lima (PKL) di Kota Pekanbaru masih marak berjualan di daerah-daerah terlarang. Seperti di atas trotoar dan pinggir Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tuah Madani.
Pemandangan tak mengenakkan terlihat saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Mandau, Duri. Di sepanjang jalan terlihat sampai menumpuk di jalur hijau yang tidak diangkut oleh petugas kebersihan.