Kabupaten Kuansing akhirnya kembali merebut piala bergilir pacu jalur tradisional event nasional dari Kabupaten Indragiri Hulu setelah dua tahun menunggu, pada laga terakhir di Tepian Narosa, Telukkuantan, Ahad (25/8).Â
Masyarakat Rantau Kuantan atau Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) sekarang tentu saja berbangga hati. Tradisi budaya pacu jalur masih bisa bertahan di zaman era modern sekarang, era yang disebut era milenial. Namun harus diakui di usianya yang sudah tua menginjak 121 tahun, sejak dikenal 1903, tradisi budaya ini berangsur-angsur mulai pudar. Banyak diantaranya yang mulai hilang dalam proses pembuatan jalur. Satu diantaranya adalah tradisi maelo (menarik) jalur dari hutan belantara.
KERJA keras dan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuantan Singingi (Kuansing) dalam memberikan pelayanan dan perlindungan kesehatan pada masyarakat Kuansing secara menyeluruh (Semesta) lewat program Universal Health Coverage (UHC) dalam kurun waktu hampir 2 tahun terakhir membuahkan hasil.Â
Pertama kalinya Mahkamah Agung (MA) melaksanakan bakti sosial di Kabupaten Kuantan Singingi. Mereka menyalurkan sejumlah paket sembako kepada anak yatim melalui program Mahkamah Agung Peduli 2024 di Panti Aisyiyah Telukkuantan, akhir pekan lalu.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas PUPR PKPP menggesa perbaikan jalan provinsi di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Langkah ini dilakukan untuk menindaklanjuti instruksi Pj Gubernur Riau SF Hariyanto dalam upaya memperbaiki jalan-jalan rusak di Bumi Lancang Kuning.Â
Iven Pacu Jalur yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi, kembali berhasil lolos dan masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024. Selain lolos dalam KEN, Pacu Jalur juga masuk dalam ketegori Top 10 dari 110 KEN 2024.