Cuaca panas terik di Kota Pekanbaru sejak beberapa hari terakhir telah menyebabkan pohon-pohon pelindung di median jalan mengering dan terancam mati. Warga berharap ada tindakan penyiraman yang dilakukan Pemko Pekanbaru agar pohon-pohon tersebut tetap hidup.
Pedagang kaki lima (PKL) di Kota Pekanbaru masih marak berjualan di daerah-daerah terlarang. Seperti di atas trotoar dan pinggir Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tuah Madani.
Ahad (21/4) pagi, cuaca di Kota Pekanbaru diselimuti kabut tebal dengan suhu udara yang cukup dingin antara 22.0–31.0 derajat celcius dengan kelembapan udara 60–99 persen dan arah angin dari Barat–Utara/10 – 30 km/jam.
Hujan deras mengguyur Kota Pekanbaru, Selasa (16/4) malam dan Rabu (17/4) sore. Meski hanya berlangsung beberapa jam saja, namun sejumlah ruas jalan dalam Kota Bertuah tergenang. Kondisi ini akibat tidak berfungsinya sistem saluran air atau drainase di jalan-jalan dalam kota.
Usai ditertibkan oleh pihak Kecamatan Tuah Madani dan Polsek Tampan beberapa waktu lalu, puluhan pedagang kaki lima (PKL) kembali berjualan di trotoar jalur lambat, dan bahu Jalan HR Soebrantas.
Selama berada di bulan suci Ramadan ini, ada sediki perbedaan nuansa di Masjid Agung Habiburrahman yang terletak di Jalan HR Soebrantas, Kota Dumai. Selain menyediakan kurma, di Masjid ini juga menyediakan bubur lambuk idaman bagi masyarakat maupun jemaah yang ingin berbuka puasa di kawasan Masjid Islamic Center ini.
Tak sampai satu jam, hujan mengguyur sebagian wilayah Kota Pekanbaru, Rabu (14/2). Namun, dua ruas jalan protokol yaitu Jalan Arifin Achmad dan Jalan HR Soebrantas tergenang.