SIAK (RIAUPOS.CO) –Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Koto Gasib berkolaborasi dengan Polsek dan perusahaan setempat PT. Kimia Tirta Utama mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Wilayah Kecamatan Koto Gasib, di tengah pandemi Covid-19.
Patroli dilakukan ke kampung-kampung yang rawan karhutla oleh Satgas Pengendalian Karhutla Kecamatan Koto Gasib yang merupakan gabungan personel dari TNI, Polri, Satpol PP, Manggala Agni dan BPBD kecamatan serta MPA. Satgas juga melakukan patroli di kawasan PT Kimia Tirta Utama (KTU) di Koto Gasib, Kabupaten Siak.
Ketua Satgas Pengendalian Karhutla Kecamatan sekaligus Camat Koto Gasib Dicky Sofyan mengungkapkan, sebagaimana arahan Menteri LHK dalam pengendalian karhutla, satgas lebih mengutamakan upaya pencegahan. Patroli terpadu merupakan upaya pencegahan yang telah dilaksanakan sejak 2015 lalu.
“Patroli terpadu sebagsi upaya menjaga desa yang rawan karhutla, sehingga tidak terjadi karhutla,” ungkap Dicky.
Kegiatan satgas dijelaskan Dicky, meliputi monitoring kawasan, sosialisasi, pencarian informasi dan pemetaan masalah, melakukan groundcheck hotspot apabila terdeteksi muncul hotspot, pemadaman dini jangan sampai api.
Administratur PT KTU Hubbal K Sembiring mengungkapkan, dengan adanya patroli dan posko terpadu pencegahan karhutla, diharapkan upaya pencegahan karhutla di tingkat tapak yang melibatkan multistakeholder akan semakin sinergis.
“Dalam upaya terpadu itu, perlu memperhatikan kearifan lokal masyarakat dan secara bertahap mencari solusi bagi pembakar hutan dan lahan yang bermotif ekonomi,” ungkap Hubbal.
Dia menambahkan, upaya terpadu dimaksud juga dilaksanakan kegiatan dukungan sosialisasi antisipasi penyebaran Covid-19.
Untuk wilayah Koto Gasib, patroli terpadu akan dilaksanakan pada 13 desa rawan kebakaran, karena sebagian besar wilayahnya adalah gambut.
“Kami PT KTU bersama Tim Fire menggerakkan program jaga wilayah perbatasan karhutla,” ungkap Hubbal.
Ditambahkan Fire Protection Asisten PT KTU Hendra Novianto, pihaknya aktif melakukan pencegahan dengan mengidentifikasi lokasi-lokasi yang rawan terhadap kebakaran di sekitar konsesi perusahaan.
“Kami menerapkan sistem peringatan dini melalui pantauan hotspot yang diakses melalui situs Sipongi dan LAPAN. Kami juga bekerja sama dengan Aplikasi Lancang Kuning dalam update patroli setiap hari untuk kemudian disebarluaskan agar masyarakat waspada dan siaga,” kata Hendra.
Lebih jauh dijelaskan Hendra, PT KTU telah berinvestasi untuk peralatan pemadaman, pelatihan pencegahan kebakaran dan mengedukasi masyarakat untuk mengelola hutan tanpa membakar.
Sementara Kapolsek Koto Gasib Ipda Suryawan mengatakan patroli melibatkan personel Polsek, TNI, BPBD atau Damkar Cluster Koto Gasib, Satpol PP, Masyarakat Peduli Api (MPA), PT KTU dan warga yang peduli karhutla.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi PT KTU yang selalu sigap membantu aktif sosialisasi patroli maupun sosialisasi ke masyarakat dengan massif,” ungkap Kapolsek Suryawan.
Selain patroli, dikatakan Kapolsek Suryawan, kampanye juga dilalukan dengan menurunkan Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, MPA, serta tokoh masyarakat, penghulu serta RT dan RW.
“Hal ini penting, sebab dengan saling koordinasi, apa yang dikhawatirkan diharapkan tidak terjadi,” jelas Kapolsek Suryawan.
Suryawan juga mengatakan Satgas Karhutla telah memiliki keterampilan tersendiri dalam memadamkan api di lahan gambut. Di samping itu, peralatan juga dimaksimalkan. Bahkan masing-masing perusahaan sudah membuat daftar peralatan, demikian juga setiap desa menyediakan peralatan untuk memadamkan api.
“Selain itu hal yang sangat diperlukan adalah kepedulian. Jika peduli, dan bersedia bekerja sama, apa yang dikhawatirkan yakin dapat diantisipasi,” ucap Kapolsek Suryawan.(mng)