Selasa, 8 April 2025
spot_img

Kampanyekan Makan Ikan untuk Tekan Stunting

SIAK (RIAUPOS.CO) – Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Kabupaten Siak Rasidah Alfedri yang juga Bunda PAUD, berpartisipasi menekan stunting. Salah satunya dengan menggencarkan kampanye makan ikan. 

Gemarikan dan penyuluhan untuk ibu hamil dan menyusui, serta perempuan usia produktif yang terkait langsung dengan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), bertujuan untuk memberi edukasi mengenai manfaat ikan dan kandungan gizinya. ‘’Jadi apabila 1.000 HPK anak-anak kekurangan gizi, dalam jangka waktu yang lama anak tersebut akan mengalami stunting,’’ kata Rasidah di Kecamatan Lubuk Dalam, Senin (25/10).

Disampaikan Rasidah, kegiatan itu terlaksana atas kerja sama dengan PT Bumi Siak Pusako (BSP) melalui program CSR. Ada delapan kecamatan yang menjadi lokasi fokus penanganan penurunan stunting. Delapan kecamatan itu adalah Kecamatan Lubuk Dalam, Koto Gasib, Kandis, Tualang, Sabak Auh, Siak, Pusako dan Sungai Apit.

Baca Juga:  Penyintas Covid-19 Antusias Ikut Vaksin

Lebih lanjut Rasidah menuturkan bahwa tahun 2020 jumlah balita di Kabupaten Siak sebanyak 33.155. Pertumbuhan anak yang sangat pendek sebanyak 822 orang, anak pendek 2231 orang. "Angka balita stunting di Kabupaten Siak pada 2020 sebanyak 3.053 atau 11,9 persen, terjadi penurunan dari 2019 yang lalu yaitu 13,72 persen," terang Rasidah.

Lebih jauh dikatakan Ra­sidah, makanya Forikan Siak gencar memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan  menyusui agar stunting bisa dicegah  sejak dini. 

Pada momen itu,  Forikan Siak memberikan edukasi kepada anak PAUD untuk gemar makan ikan lewat pendongeng. "Anak- anak PAUD itu tampak antusias mendengarkan cerita berjudul Bangau si Penggemar Ikan, yang disampaikan Kak Joe, pendongeng asal Perawang itu," jelas Rasidah.

Baca Juga:  Siak Sembelih 1.924 Hewan Kurban

Rasidah sangat antusias, sebab masa depan Siak ada di tangan anak-anak yang kini akan bertumbuh dan akhirnya menjadi pemimpin.’’Sekali lagi saya mengharapkan peran pemangku kepentingan, termasuk perusahaan untuk menjadikan Siak bebas stunting,’’ ucap Rasidah.

Sementara dari Dinas Kesehatan Rois Marsela yang juga pengurus Forikan menyampaikan penyuluhan tentang manfaat makan ikan dan masalah tumbuh kembang anak.(mng)

SIAK (RIAUPOS.CO) – Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Kabupaten Siak Rasidah Alfedri yang juga Bunda PAUD, berpartisipasi menekan stunting. Salah satunya dengan menggencarkan kampanye makan ikan. 

Gemarikan dan penyuluhan untuk ibu hamil dan menyusui, serta perempuan usia produktif yang terkait langsung dengan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), bertujuan untuk memberi edukasi mengenai manfaat ikan dan kandungan gizinya. ‘’Jadi apabila 1.000 HPK anak-anak kekurangan gizi, dalam jangka waktu yang lama anak tersebut akan mengalami stunting,’’ kata Rasidah di Kecamatan Lubuk Dalam, Senin (25/10).

Disampaikan Rasidah, kegiatan itu terlaksana atas kerja sama dengan PT Bumi Siak Pusako (BSP) melalui program CSR. Ada delapan kecamatan yang menjadi lokasi fokus penanganan penurunan stunting. Delapan kecamatan itu adalah Kecamatan Lubuk Dalam, Koto Gasib, Kandis, Tualang, Sabak Auh, Siak, Pusako dan Sungai Apit.

Baca Juga:  Objek Usaha Diberikan Alat Layanan Transaksi

Lebih lanjut Rasidah menuturkan bahwa tahun 2020 jumlah balita di Kabupaten Siak sebanyak 33.155. Pertumbuhan anak yang sangat pendek sebanyak 822 orang, anak pendek 2231 orang. "Angka balita stunting di Kabupaten Siak pada 2020 sebanyak 3.053 atau 11,9 persen, terjadi penurunan dari 2019 yang lalu yaitu 13,72 persen," terang Rasidah.

Lebih jauh dikatakan Ra­sidah, makanya Forikan Siak gencar memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan  menyusui agar stunting bisa dicegah  sejak dini. 

Pada momen itu,  Forikan Siak memberikan edukasi kepada anak PAUD untuk gemar makan ikan lewat pendongeng. "Anak- anak PAUD itu tampak antusias mendengarkan cerita berjudul Bangau si Penggemar Ikan, yang disampaikan Kak Joe, pendongeng asal Perawang itu," jelas Rasidah.

Baca Juga:  Suami Istri Meninggal Terjebak di Kobaran Api

Rasidah sangat antusias, sebab masa depan Siak ada di tangan anak-anak yang kini akan bertumbuh dan akhirnya menjadi pemimpin.’’Sekali lagi saya mengharapkan peran pemangku kepentingan, termasuk perusahaan untuk menjadikan Siak bebas stunting,’’ ucap Rasidah.

Sementara dari Dinas Kesehatan Rois Marsela yang juga pengurus Forikan menyampaikan penyuluhan tentang manfaat makan ikan dan masalah tumbuh kembang anak.(mng)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Kampanyekan Makan Ikan untuk Tekan Stunting

SIAK (RIAUPOS.CO) – Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Kabupaten Siak Rasidah Alfedri yang juga Bunda PAUD, berpartisipasi menekan stunting. Salah satunya dengan menggencarkan kampanye makan ikan. 

Gemarikan dan penyuluhan untuk ibu hamil dan menyusui, serta perempuan usia produktif yang terkait langsung dengan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), bertujuan untuk memberi edukasi mengenai manfaat ikan dan kandungan gizinya. ‘’Jadi apabila 1.000 HPK anak-anak kekurangan gizi, dalam jangka waktu yang lama anak tersebut akan mengalami stunting,’’ kata Rasidah di Kecamatan Lubuk Dalam, Senin (25/10).

Disampaikan Rasidah, kegiatan itu terlaksana atas kerja sama dengan PT Bumi Siak Pusako (BSP) melalui program CSR. Ada delapan kecamatan yang menjadi lokasi fokus penanganan penurunan stunting. Delapan kecamatan itu adalah Kecamatan Lubuk Dalam, Koto Gasib, Kandis, Tualang, Sabak Auh, Siak, Pusako dan Sungai Apit.

Baca Juga:  Bupati Diajak Ridwan Kamil Berkontribusi di IKN

Lebih lanjut Rasidah menuturkan bahwa tahun 2020 jumlah balita di Kabupaten Siak sebanyak 33.155. Pertumbuhan anak yang sangat pendek sebanyak 822 orang, anak pendek 2231 orang. "Angka balita stunting di Kabupaten Siak pada 2020 sebanyak 3.053 atau 11,9 persen, terjadi penurunan dari 2019 yang lalu yaitu 13,72 persen," terang Rasidah.

Lebih jauh dikatakan Ra­sidah, makanya Forikan Siak gencar memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan  menyusui agar stunting bisa dicegah  sejak dini. 

Pada momen itu,  Forikan Siak memberikan edukasi kepada anak PAUD untuk gemar makan ikan lewat pendongeng. "Anak- anak PAUD itu tampak antusias mendengarkan cerita berjudul Bangau si Penggemar Ikan, yang disampaikan Kak Joe, pendongeng asal Perawang itu," jelas Rasidah.

Baca Juga:  Penyintas Covid-19 Antusias Ikut Vaksin

Rasidah sangat antusias, sebab masa depan Siak ada di tangan anak-anak yang kini akan bertumbuh dan akhirnya menjadi pemimpin.’’Sekali lagi saya mengharapkan peran pemangku kepentingan, termasuk perusahaan untuk menjadikan Siak bebas stunting,’’ ucap Rasidah.

Sementara dari Dinas Kesehatan Rois Marsela yang juga pengurus Forikan menyampaikan penyuluhan tentang manfaat makan ikan dan masalah tumbuh kembang anak.(mng)

SIAK (RIAUPOS.CO) – Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Kabupaten Siak Rasidah Alfedri yang juga Bunda PAUD, berpartisipasi menekan stunting. Salah satunya dengan menggencarkan kampanye makan ikan. 

Gemarikan dan penyuluhan untuk ibu hamil dan menyusui, serta perempuan usia produktif yang terkait langsung dengan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), bertujuan untuk memberi edukasi mengenai manfaat ikan dan kandungan gizinya. ‘’Jadi apabila 1.000 HPK anak-anak kekurangan gizi, dalam jangka waktu yang lama anak tersebut akan mengalami stunting,’’ kata Rasidah di Kecamatan Lubuk Dalam, Senin (25/10).

Disampaikan Rasidah, kegiatan itu terlaksana atas kerja sama dengan PT Bumi Siak Pusako (BSP) melalui program CSR. Ada delapan kecamatan yang menjadi lokasi fokus penanganan penurunan stunting. Delapan kecamatan itu adalah Kecamatan Lubuk Dalam, Koto Gasib, Kandis, Tualang, Sabak Auh, Siak, Pusako dan Sungai Apit.

Baca Juga:  Siak Sembelih 1.924 Hewan Kurban

Lebih lanjut Rasidah menuturkan bahwa tahun 2020 jumlah balita di Kabupaten Siak sebanyak 33.155. Pertumbuhan anak yang sangat pendek sebanyak 822 orang, anak pendek 2231 orang. "Angka balita stunting di Kabupaten Siak pada 2020 sebanyak 3.053 atau 11,9 persen, terjadi penurunan dari 2019 yang lalu yaitu 13,72 persen," terang Rasidah.

Lebih jauh dikatakan Ra­sidah, makanya Forikan Siak gencar memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan  menyusui agar stunting bisa dicegah  sejak dini. 

Pada momen itu,  Forikan Siak memberikan edukasi kepada anak PAUD untuk gemar makan ikan lewat pendongeng. "Anak- anak PAUD itu tampak antusias mendengarkan cerita berjudul Bangau si Penggemar Ikan, yang disampaikan Kak Joe, pendongeng asal Perawang itu," jelas Rasidah.

Baca Juga:  Sekda Tinjau Serbuan Vaksinasi TNI

Rasidah sangat antusias, sebab masa depan Siak ada di tangan anak-anak yang kini akan bertumbuh dan akhirnya menjadi pemimpin.’’Sekali lagi saya mengharapkan peran pemangku kepentingan, termasuk perusahaan untuk menjadikan Siak bebas stunting,’’ ucap Rasidah.

Sementara dari Dinas Kesehatan Rois Marsela yang juga pengurus Forikan menyampaikan penyuluhan tentang manfaat makan ikan dan masalah tumbuh kembang anak.(mng)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari