Selasa, 17 September 2024

Sebulan Hasilkan 1.245 Kilogram Madu

(RIAUPOS.CO)   – Saat ini, Kampung Tumang, Kecamatan Siak memiliki penangkaran lebah, yang dalam satu bukan sudah bisa menghasilkan madu 1.245 kilogram.

Padahal budidaya ini baru memakan waktu sebulan lebih. Hasil itu diyakini bakal terus meningkat, mengingat kesungguhan kelompok pengelola penangkaran.

Demikian dijelaskan Ketua Kelompok Madu Akmal, bernama Syamsul Arifin yang akrab disapa Ari. Penangkaran diberi nama Multiflora Madu

Jalan Siak Mandau, Tumang Kecamatan Siak. Lebah ratu berasal dari Australia. Lebih jauh dikatakannya saat ini sedang mengembangbiakkan lebah Vietnam dan Rusia. Kawin silang ini nantinya akan menghasilkan lebah yang banyak dari indukan atau ratu Rusia dan banyak madu dari Vietnam.

- Advertisement -

“Panen pertama kami mendapatkan 475 kilogram. Kami panen saat usia madu 10 hari. Ternyata masih belum sempurna, warna kuning dan ada rasa asam,” jelas Ari.

Baca Juga:  Patroli Bersama, Kampanyekan Bahaya Karhutla

Selanjutnya jadwal panen ditambah empat hari menjadi 14 hari, barulah madu terasa sempurna. “Penangkaran kami ini berada di perbatasan lahan akasia perusahaan. Lebah-lebah saat pagi sampai pukul 11.00 WIB, keluar menikmati bunga akasia. Kendalanya jika hujan pada pagi hari, lebah tidak keluar menghisap madu bunga akasia,” jelas Ari.

- Advertisement -

Saat ini menurut Ari, ada 190 kotak yang berisi lebah yang sedang bekerja. Penangkaran yang berada di bawah pohon kelapa sawit ini, memang harus diawasi dan dijaga dengan baik, sebab pemangsa seperti beruang madu, burung pemakan lebah serta, memang harus dihindari, jika ingin hasil panen maksimal.

Disinggung tentang kemungkinan adanya keinginan warga bergabung, menurut Ari, pihaknya membuka diri.

Baca Juga:  Masih Ditemukan Warga Pakai Masker di Dagu

Untuk inventasi disebutkannya, per kotak membayar Rp3 juta. Hasilnya dibagi dua. Setengah untuk pemilik, setengah lagi untuk kelompok yang sudah mengelola.

Ditambahkan Penghulu Tumang M Taher, pihaknya mendukung penuh penangkaran lebah dengan madu kualitas super.

“Bahkan saat ini kami menjajaki melakukan ekspor ke Hongkong. Regulasinya sedang diperjuangkan oleh Kadis Peternakan,” jelasnya.

Lebih jauh dikatakan penghulu, kegiatan positif yang diharapka terus berkembang dan menyejahterakan anggotanya serta mengangkat ekonomi masyarakat setempat menjadi awal yang baik.

“Saya yakin jika dikerjakan dengan semangat, jujur dan kerja sama yang baik. Niscaya Kampung Tumang bisa menjadi sentra madu kualitas ekspor. Beri kami waktu untuk merintis dan memberikan yang terbaik,” sebut Penghulu Tumang.(adv)

 

 

(RIAUPOS.CO)   – Saat ini, Kampung Tumang, Kecamatan Siak memiliki penangkaran lebah, yang dalam satu bukan sudah bisa menghasilkan madu 1.245 kilogram.

Padahal budidaya ini baru memakan waktu sebulan lebih. Hasil itu diyakini bakal terus meningkat, mengingat kesungguhan kelompok pengelola penangkaran.

Demikian dijelaskan Ketua Kelompok Madu Akmal, bernama Syamsul Arifin yang akrab disapa Ari. Penangkaran diberi nama Multiflora Madu

Jalan Siak Mandau, Tumang Kecamatan Siak. Lebah ratu berasal dari Australia. Lebih jauh dikatakannya saat ini sedang mengembangbiakkan lebah Vietnam dan Rusia. Kawin silang ini nantinya akan menghasilkan lebah yang banyak dari indukan atau ratu Rusia dan banyak madu dari Vietnam.

“Panen pertama kami mendapatkan 475 kilogram. Kami panen saat usia madu 10 hari. Ternyata masih belum sempurna, warna kuning dan ada rasa asam,” jelas Ari.

Baca Juga:  Tabrakan, Penghulu Kampung Tualang Timur Meninggal

Selanjutnya jadwal panen ditambah empat hari menjadi 14 hari, barulah madu terasa sempurna. “Penangkaran kami ini berada di perbatasan lahan akasia perusahaan. Lebah-lebah saat pagi sampai pukul 11.00 WIB, keluar menikmati bunga akasia. Kendalanya jika hujan pada pagi hari, lebah tidak keluar menghisap madu bunga akasia,” jelas Ari.

Saat ini menurut Ari, ada 190 kotak yang berisi lebah yang sedang bekerja. Penangkaran yang berada di bawah pohon kelapa sawit ini, memang harus diawasi dan dijaga dengan baik, sebab pemangsa seperti beruang madu, burung pemakan lebah serta, memang harus dihindari, jika ingin hasil panen maksimal.

Disinggung tentang kemungkinan adanya keinginan warga bergabung, menurut Ari, pihaknya membuka diri.

Baca Juga:  Mari Vote, Siak The Truly Malay

Untuk inventasi disebutkannya, per kotak membayar Rp3 juta. Hasilnya dibagi dua. Setengah untuk pemilik, setengah lagi untuk kelompok yang sudah mengelola.

Ditambahkan Penghulu Tumang M Taher, pihaknya mendukung penuh penangkaran lebah dengan madu kualitas super.

“Bahkan saat ini kami menjajaki melakukan ekspor ke Hongkong. Regulasinya sedang diperjuangkan oleh Kadis Peternakan,” jelasnya.

Lebih jauh dikatakan penghulu, kegiatan positif yang diharapka terus berkembang dan menyejahterakan anggotanya serta mengangkat ekonomi masyarakat setempat menjadi awal yang baik.

“Saya yakin jika dikerjakan dengan semangat, jujur dan kerja sama yang baik. Niscaya Kampung Tumang bisa menjadi sentra madu kualitas ekspor. Beri kami waktu untuk merintis dan memberikan yang terbaik,” sebut Penghulu Tumang.(adv)

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari